Saturday 30 November 2019

METODE ILMIAH


Dalam penelitian dengan metode eksperimen, ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar dapat memperoleh hasil yang maksimal. Langkah-langkah tersebut antara lain :
1.        Merumuskan Masalah
Sebelum melakukan penelitian, langkah awal yang harus dikerjakan adalah merumuskan masalah. Masalah adalah peristiwa atau keadaan yang tidak kita inginkan sehingga kita berusaha untuk mengatasinya.

Masalah penelitian dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari literature (dapat berupa buku, majalah, artikel, jurnal ilmiah, atau skripsi). Masalah dapat pula ditemukan dari pengamatan sehari-hari, misalnya mengapa padi di sawah terserang hama wereng, mengapa ikan di kolam terserang penyakit, dan mengapa tanaman di kebun sulit tumbuh.

Masalah yang ada selanjutnya kita buat rumusan sehingga disebut Rumusan Masalah. Rumusan Masalah merupakan suatu pernyataan rinci, lengkap, dan jelas mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti. Rumusan masalah yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain sebagai berikut :
a.       Dinyatakan dalam Bentuk Kalimat Tanya
Contoh :
1.      Apakah pemberian vitamin C berpengaruh terhadap pertubuhan anak ayam?
2.      Apakah dosis pemupukan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi?

b.      Mengisyaratkan Peubah (variabel) yang akan Diteliti
Variable atau peubah adalah factor atau unsur yang ikut menentukan perubahan. Pada contoh di atas tersirat ada hubungan antara dosis vitamin C dan pertumbuhan anak ayam (dosis vitamin C sebagai Variabel bebas dan pertumbuhan anak ayam sebagai Variabel terikat). Variable bebas adalah hal atau factor yang mempengaruhi, sebaliknya Variabel terikat adalah factor yang dipengaruhi.

Variable yang dinyatakan dalam rumusan masalah harus dapat diukur. Pada contoh di atas, dosis Vitamin C, dosis pupuk, pertumbuhan anak ayam, dan pertumbuhan padi merupakan variable yang dapat diukur.

c.       Dinyatakan secara eksplisit (Gamblang), singkat, dan jelas
Kalimat “Apakah pemberian dosis vitamin C berpengaruh terhadap pertumbuhan anak ayam ?” merupakan contoh kalimat yang jelas, singkat dan eksplisit.

2.        Membuat Hupotesis
Hipotesis adalah dugaan atau “jawaban” sementara mengenai suatu hal atau permasalahan yang akan dibuktikan kebenarannya melalui data-data atau fakta-fakta hasil penelitian. Pada umumnya, hipotesis menunjuk pada hubungan antara dua variable atau lebih. Hipotesis dapat dibagi menjadi dua, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternative.
a.       Hipotesis Nol (H0)
Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh antara satu variable dan variable yang lain.

b.      Hipotesis alternative (H1)
Hipotesis alternative adalah hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh antara variable yang satu dan variable yang lain.

Contoh :
Rumusan masalah               : Apakah pemberian dosis vitamin C berpengaruh terhadap pertumbuhan anak ayam?
Variabel bebas                     : Dosis vitamin C
Variabel terikat                    : Pertumbuhan anak ayam
Hipotesis nol (H0)               : Tidak ada pengaruh pemberian dosis vitamin C terhadap pertumbuhan anak ayam
Hipotesis alternatif (H1)     : Ada pengaruh pemberian dosis vitamin C terhadap pertumbuhan anak ayam

Apakah setiap penelitian harus ada hipotesisnya ? jawabannya tidak. Hal tersebut terjadi jika peneliti belum dapat menentukan dugaan sementara terhadap hasil yang akan diperoleh sehingga dia tidak perlu membuat hipotesis. Beberapa penelitian yang tidak perlu menggunakan hipotesis, antara lain penelitian deskriptif, penelitian historis, pelacakan dan penelitian eksplorasi. Sebagai contoh adalah penelitian tentang inventarisasi tumbuh-tumbuhan di cagar alam. Di sini peneliti hanya mendata jenis-jenis tanaman yang hidup di cagar alam tersebut.

3.        Mengumpulkan Data
Penelitian dilakukan untuk memperoleh data yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis. Data adalah informasi atau keterangan, baik kuantitatif maupun kualitatif, yang menunjukkan fakta. Data kualitatif adalah data yang berbentuk bukan angka dan tidak dapat dinyatakan dengan angka. Contohnya hasil pengamatan dengan menggunakan alat indra menghasilkan data berupa warna, bau/aroma, rasa dan tekstur objek.

Data kuantitatif adalah data yang diperoleh melalui pengamatan dengan menggunakan alat ukur dan dapat dinyatakan dengan angka. Pengambilan data kuantitatif harus menggunakan alat ukur dan satuan pengukuran yang bersifat universal, artinya berlaku dan dapat diterima di seluruh dunia.

Berdasarkan sumbernya, data dapat pula dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh seorang peneliti langsung dari objeknya, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti secara tidak lngsung dari objeknya, tetapi melalui sumber lain, baik lisan maupun tertulis.

4.        Menganalisis Data
Nilai-nilai hasil pengamatan atau pengukuran disebut data. Data yang belum diolah dinamakan data mentah. tahap pengolahann data diawali dengan pengelompokkan dan penyajian sesuai dengan kelompoknya. Kemudian, data diolah dengan cara membuat diagram serta analisis statistic.

5.        Membuat Kesimpulan
Dalam membuat simpulan, peneliti harus memerhatikan hipotesis yang diajukan serta data-data yang telah diperoleh dari hasil penelitian. Data-data penelitian yang telah dianalisis digunakan untuk menguji hipotesis mana yang diterima sehingga kita dapat menarik simpulan dengan benar.

No comments:

Post a Comment

Penilaian Harian Zat Aditif dan Adiktif

  A.    Pilihlah jawaban yang paling benar! 1.     Dalam suatu botol kemasan minuman tertuliskan bahwa komposisinya berupa air, fruktosa, ...