Thursday 30 April 2020

Gerak Benda dan Makhluk Hidup di Lingkungan Sekitar

1. Gerak Lurus

Perhatikan gambar berikut :


Misalnya; jika diukur jarak rumah ke sekolah 2 km, jarak tempuh yang kamu lakukan setiap hari adalah 4 km. Namun perpindahan yang kamu lakukan bernilai nol km.

Jarak : Merupakan panjang lintasan yang ditempuh, sedangkan

Perpindahan : Merupakan jumlah lintasan yang ditempuh dengan memperhitungkan posisi awal dan akhir benda, atau dengan kata lain perpindahan merupakan jarak lurus resultan dari posisi awal sampai posisi akhir.

 

Perhatikan gambar berikut :

Pada gambar diatas tampak seorang atlet yang bergerak lurus beraturan mampu menempuh jarak 30 meter dalam waktu 6 sekon. Dengan kata lain, atlet tersebut mampu menempuh jarak 5 meter setiap sekonnya. Kemampuan atlet dalam menempuh jarak (s) tertentu setiap sekonnya (t) disebut sebagai kelajuan atau secara matematis dapat ditulis:  

Perhatikan Gambar berikut :

Angka yang ditunjukkan pada speedometer selalu berubah-ubah. Hal ini menunjukkan kelajuan sesaat mobil yang sedang bergerak.

 

Kelajuan merupakan cepat lambatnya perubahan jarak terhadap waktu. Kelajuan termasuk besaran scalar dan nilainya selalu positif sehingga tidak peduli arahnya ke mana. Mau ke utara, selatan, timur, barat, kanan, kiri, kelajuan tetap dihitung. Sedangakan Alat untuk mengukur kelajuan disebut dengan speedometer.

 

Untuk menghitung kelajuan (v), menggunakan rumus jarak yang ditempuh (s) dibagi dengan waktu (t). Kita tahu bahwa kelajuan kendaraan itu tidak selalu stabil. Saat kondisi jalan macet kita harus mengurangi kecepatan.

Kelajuan rata-rata merupakan jarak total yang ditempuh dari lintasan yang dibagi dengan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut. Rumusnya :

 Jika kelajuan mengukur jarak tempuh, maka kecepatan mengukur perpindahan (∆s, dengan ∆ adalah perubahan/selisih) gerak benda tiap satuan waktu (t).


Kecepatan merupakan cepat lambatnya perubahan kedudukan suatu benda terhadap waktu. Kecepatan masuk ke dalam besaran vektor sehingga memiliki arah. Alat untuk mengukur kecepatan ialah velocitometer.

Meskipun kelajuan dan kecepatan memiliki definisi konsep yang berbeda, namun pada Gerak Lurus Beraturan (GLB) besar kecepatan dan kelajuan memiliki nilai,symbol (v), serta satuan yang sama ().

Saat melakukan perjalanan dari rumah ke sekolah, kendaraan yang kamu tumpangi akan bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah tiap waktu. Perhatikan Gambar 1.6!

Gambar 1.6 menunjukkan mobil yang sedang bergerak menjauhi lampu lalu lintas akan dipercepat, sedangkan saat mendekati lampu lalu lintas akan diperlambat.

Percepatan atau perlambatan mobil tersebut dengan mudah dapat diamati dari adanya perubahan besar kelajuan mobil yang ditunjukkan oleh jarum speedometer atau angka yang muncul pada GPS. Secara matematis, percepatan dapat dirumuskan sebagai berikut :

Ayo, Kita Diskusikan!!!

Saat mendekati lampu lalu lintas, mobil yang awalnya bergerak dengan kecepatan sebesar 72 km/jam (20 m/s) diperlambat hingga 0 km/jam dalam selang waktu 5 sekon dengan proses perubahan seperti  dalam table 1.2

Berapakah perubahan kecepatan mobil dalam setiap sekon? Coba diskusikan dengan teman sebangkumu! 

Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 1.2 dapat diketahui besar perlambatan mobil sebesar 4 m/s2 . Nilai tersebut diperoleh dari:

Karena perubahan kecepatan mobil dalam setiap sekon selalu tetap, maka percepatan gerak mobil adalah tetap sehingga mobil tersebut Bergerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).

Percepatan benda tidak hanya berlaku pada kendaraan yang sedang bergerak secara horizontal, tetapi juga pada benda yang bergerak secara vertikal. Semua benda yang ada di permukaan bumi mengalami gaya gravitasi bumi.

Gaya gravitasi yang dimaksud adalah gaya tarik benda oleh bumi sehingga benda mengalami percepatan konstan yaitu sebesar 9,8 m/s2 (percepatan gravitasi). Untuk memudahkan dalam perhitungan, percepatan gravitasi bumi dibulatkan menjadi 10 m/s2.

Latihan

1.      Sebuah mobil yang mula-mula diam bergerak dipercepat beraturan hingga kecepatannya menjadi 72 km/jam setelah bergerak selama 30 sekon. Percepatan yang dialami mobil tersebut adalah ….

2.     Buah kelapa yang sudah tua dan matang jatuh dari pohonnya. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2 , berapakah kecepatan buah kelapa setelah jatuh selama 3 sekon?


 

 

PERCOBAAN


JAWABAN

 

LEMBAR DISKUSI

 



 


BAB IV Pengolahan Bahan Pangan Setengah Jadi dari Serealia, Kacang-kacangan, dan Umbi menjadi makanan Khas Wilayah Setempat

A.          PENGERTIAN

·         Pengolahan bahan pangan adalah suatu kegiatan mengubah bahan mentah menjadi bahan makanan siap dikonsumsi atau menjadi bahan setengah jadi dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan memperpanjang masa simpan bahan pangan.

·         Serealia adalah jenis tumbuhan golongan tanaman padi/padian/rumput/rumputan (Gramineae) yang dibudidayakan untuk menghasilkan bulir-bulir berisi biji-bijian sebagai sumber karbohidrat/pati. 

·         Umbi adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran dan bentuk (pembengkakan) sebagai akibat perubahan fungsinya. Organ yang membentuk umbi terutama batang, akar, atau modifikasinya. 

·         Olahan bahan pangan setengah jadi sering disebut juga sebagai ‘produk pangan primer’ adalah mengolah bahan baku pangan dengan proses pengawetan, baik pengawetan secara kimia, fisika ataupun mikrobiologi, menjadi aneka ragam olahan pangan setengah jadi, yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pangan. Bahan pangan setengah jadi memiliki nilai ekonomi lebih tinggi, karena dapat memiliki umur simpan yang lebih panjang dan dapat diolah secara cepat sesuai kebutuhan.

Jadi , Pengertian dari pengolahan bahan pangan setengah jadi dari serealia dan umbi menjadi makanan khas daerah setempat adalah :

Mengolah produk pangan primer, baik yang diproduksi oleh rumah tangga, industri kecil, ataupun industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi menjadi makanan dengan karakteristik budaya setempat.

B.           Jenis

A.          Jenis

1.      Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk pipih tebal atau tipis

Produk pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari serealia : Kerupuk gendar, rengginang, emping jagung, kerupuk bawang, bihun, dan mie.

Produk pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari umbi : kerupuk tette, keripik singkong, sawut/gaplek ubi jalar, gaplek ubi kayu, dan kentang beku.

Produk pangan setengah jadi dari serealia dan umbi dengan bentuk pipih tebal/tipis seperti kerupuk, keripik, dan kentang beku biasanya jika diolah menjadi makanan khas Indonesia digunakan teknik menggoreng dengan menggunakan minyak.

2.      Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar 


Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari bahan serealia :
beras/beras instan, beras jagung, jagung pipil kering dan beku, aneka butiran oat, aneka pasta, beras/biji sorgum.

Adapun, produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari bahan kacang-kacangan :
kacang hijau, kacang tanah, dan kacang kedelai.

Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari umbi :
tiwul instan dan beras singkong.

 

Produk pangan setengah jadi serealia, dan umbi dengan bentuk beras, beras instan, beras jagung, aneka pasta, aneka butiran oat, beras/biji sorgum biasanya jika diolah menjadi makanan khas Indonesia dengan teknik dikukus atau direbus.

Namun untuk bentuk jagung pipil kering diolah dengan berbagai teknik dipanaskan maka biji jagung pipil akan meletus kalau dipanaskan karena
mengembangnya uap air dalam biji.

3.      Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus

Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus dari serealia
yaitu :
Tepung beras, tepung jagung/maizena, tepung terigu, dan tepung
sorgum.

Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus dari umbi yaitu : Tepung ubi jalar, tepung tapioka, tepung talas, dan tepung kentang.

Produk pangan setengah jadi serealia, kacang-kacangan,
dan umbi dengan aneka ragam jenis tepung biasanya jika diolah menjadi
makanan khas Indonesia dapat dengan aneka ragam teknik.

Fungsi makanan bagi makhluk hidup

1.      Proses pertumbuhan,

2.      Mengganti sel-sel yang rusak, dan

3.      Persediaan energi, agar proses-proses biokimiawi dalam tubuh tetap berjalan sebagaimana mestinya.

 

Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh zat gizi dapat dikelompokkan menjadi  tiga kelompok sebagai berikut.

1.      Kelompok zat gizi penghasil tenaga (karbohidrat).
Bahan makanan yang mengandung karbohidrat  antara lain dapat diperoleh dari beras, jagung, gandum, roti, mie, makaroni, bihun, kentang, singkong, ubi, talas, umbi-umbian, tepung-tepungan, gula, dan minyak.

 

2.      Kelompok zat gizi pembangun sel (protein).
Protein dapat diperoleh dari daging, ayam, kelinci, telur, ikan, udang, susu, serta kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe.

 

3.      Kelompok zat gizi pengatur dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Zat pengatur banyak terdapat dalam sayur-sayuran yang berwarna kuning, jingga, dan merah, serta buah-buahan


PRAKARYA BAB IV

LATIHAN PTS GENAP


Penilaian Harian Zat Aditif dan Adiktif

  A.    Pilihlah jawaban yang paling benar! 1.     Dalam suatu botol kemasan minuman tertuliskan bahwa komposisinya berupa air, fruktosa, ...