Wednesday 30 September 2020

RPP 1 LEMBAR BAHASA INDONESIA

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

(KD 3.1 dan 4.1)

Sekolah                  : SMPN ………

Mata Pelajaran    : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester    : VII / Satu

Alokasi Waktu        : 3 x 40 menit

Materi Pokok        : Teks Deskripsi

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui model Discovery Learning, peserta didik dapat:

1.      Mengidentifikasi informasi teks deskripsi objek tempat wisata yang didengar dan dibaca.

2.      Menjelaskan isi teks deskripsi objek tepat wisata yang didengar dan dibaca secara lisan, tulis, dan visual.

KEGIATAN PEMBELAJARAN (Pertemuan 1)

Kegiatan/

sintaks

Deskripsi Kegiatan

PPK

LITERASI HOTS

Waktu

(menit)

PENDAHULUAN

1.       Mengucapkan salam, berdoa, mengecek kebersihan kelas dan presensi peserta didik.

2.       Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

3.       Menyampaikan KD dan  Tujuan Pembelajaran.

Religiusitas

 

Nasionalis

10

KEGIATAN INTI

 

 

100

Sintaks 1

Pemberian Rangsang

(stimulation)

1.      Peserta didik menyaksikan tayangan gambar keindahan alam Raja Ampat.

2.       Peserta didik melakukan curah pendapat untuk menggali pengalaman mereka berkaitan dengan tayangan yang ditonton.

3.        Peserta didik merespon pertanyaan-pertanyaan membangun konteks berkaitan dengan tayangan.  

Integritas

HOTS

Mandiri

 

Sintaks 2

Identifikasi

Masalah

(problem statement)

1.      Peserta didik membaca teks deskripsi tentang keindahan alam yang dibagikan pendidik.

2.      Peserta didik secara berkelompok menyusun pertanyaan terkait dengan teks deskripsi.

3.       Secara berkelompok peserta didik menerima lembar format daftar informasi teks deskripsi yang dibaca

4.      Pendidik melakukan pengamatan terhadap aktivitas peserta didik.

Literasi

HOTS

Sintaks 3

Pengumpulan

Data        ( data Collection)

1.      Peserta didik mendata informasi sesuai dengan isi teks.

2.       Peserta didik mengklasifikasi berdasarkan data sesuai dengan isi teks.

3.      Peserta didik mengidentifikasi hasil yang sudah diklasifikasi sesuai dengan isi teks.

HOTS

Sintaks 4

Pengolahan Data(Data Processing)

Peserta didik secara berkelompok:

a. Mendiskusikan data klasifikasi data, dan identifikasi     .    informasi sesuai dengan isi teks.

b. Membaca dan membandingkan dua teks deskripsi.

c. Peserta didik menyimpulkan isi dua teks deskripsi.

d. Membaca teks yang dibagikan pendidik.

e. Menentukan hal-hal penting yang terdapat dalam teks.

f. Mengembangkan atau menuliskan teks sesuai dengan .    .   hasil identifikasi pada karton manila..

g. Hasil kerja dipajang pada papan pajang.

Gotong royong

Sintaks 5

Pembuktian

(Verification)

1.      Peserta didik melakukan kunjung kerja ke kelompok lain;

2.        Kelompok yang dikunjungi melakukan presentasi dan memberikan penjelasan;

3.       Peserta didik yang bertugas mempresentasikan memberikan penjelasan-penjelasan beserta alasan logis untuk membuktikan kebenaran. 

4.       Peserta didik yang berkunjung menuliskan catatan-catatan di kertas post it berupa penilaian, tanggapan, atau masukan terhadap hasil kerja kelompok lain dan menempelkannya pada plano hasil kerja kelompok tersebut.

5.        Setiap kelompok menempelkan hasil diskusi pada tempat pajangan yang disediakan.

HOTS

Sintaks 6

Penarikan Simpulan

(Generalization)

1.      Peserta didik mengungkapkan kembali tentang informasi yang terdapat dalam teks yang dibaca.

2.      Peserta didik menuliskan simpulan isi dua teks di “kartu simpul” yang telah disiapkan pendidik mengenai isi informasi yang telah diindetifikasi melalui kegiatan mendengarkan dan membaca.

3.        Peserta didik menempelkan kartu simpul yang telah diisi pada kertas plano yang akan dipajangkan di dinding kelas.

4.      Peserta didik dan pendidik secara bersama-sama menyimpulkan isi teks deskripsi dan dikuatkan pendidik.

5.       Peserta didik mengerjakan soal penilaian.   

HOTS

 

PENUTUP

1.       Menyanyikan lagu nasional, berdoa dan mengucap salam.

 

10

PENILAIAN

1.       Penilaian Sikap: melalui pengamatan selama KBM berlangsung.

2.       Penilaian Pengetahuan: tes tertulis

3.       Penilaian Keterampilan:

 

 

, ..................................2020

Mengetahui,

Kepala .......                                                                   Guru Mata Pelajaran

SMPN .......

 

 

 

Sunday 27 September 2020

USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA

 A.   Usaha

Usaha adalah gaya yang bekerja pada suatu benda yang menyebabkan benda berpindah sepanjang garis lurus dan searah dengan arah gaya.

Usaha dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

   W : Usaha (J)

    F : Gaya yang diberikan (N)

 Laju energi atau Daya (P) adalah besar energy yang digunakan setiap detik, sehingga dapat ditentukan dengan membagi besar usaha (W) dengan selang waktu (t).

Daya dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

P = Daya (watt)

W = Usaha (J)

T = Waktu (s)

B.   Pesawat Sederhana

Pesawat sederhana adalah alat yang digunakan untuk mempermudah perkerjaan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, pesawat sederhana digunakan dengan tujuan untuk :

a. Memperbesar gaya dan kemampuan

b. Mengubah arah yang dilakukan

c. Memperbesar kecepatan atau untuk melakukan perpindahan yang besar

 Istilah-istilah dalam pesawat sederhana :

a.    Titik tumpu, yaitu titik yang menjadi tumpuan beban dan sifatnya tetap.

b.    Titik beban, yaitu tempat melekatnya beban.

c.     Titik kuasa, yaitu tempat diberikannya gaya kuasa.

 

Jenis pesawat sederhana ada 4, yaitu : Pengungkit/Tuas, Katrol, Bidang Miring, dan Roda berporos.

1.   Tuas atau Pengungkit


Pengungkit merupakan pesawat sederhana berupa batang keras yang dapat berotasi pada suatu titik tumpu.

Keterangan :

F = gaya kuasa (N)

W = Beban (J)

Lk = Lengan Kuasa (m)

Lb = Lengan Beban (m)

Prinsip kerja pengungkit adalah dengan gaya kecil beban yang besar dapat dipindahkan. Gaya dapat diperkecil dengan memperpendek lengan bebannya. Jika lengan bebannya pendek, maka lengan kuasanya akan semakin panjang. Semakin panjang lengan kuasa semakin kecil gaya yang dibutuhkan. Secara matematis dapat dirumuskan :

Keterangan :

F = Gaya (N)

W = Berat Beban (N)

Lk = Lengan Kuasa (m)

Lb = Lengan Beban (m)

 

Berdasarkan letak titik tumpu, lengan beban, dan lengan kuasa, pengungkit dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :

a.    Tuas/Pengungkit jenis Pertama

·      Titik tumpu berada diantara titik beban dan titik kuasa.

·      Contohnya : Gunting, jungkat-jungkit, tang, linggis, dan sebagainya.

 

b.    Tuas/Pengungkit jenis Kedua

·      Titik beban berada diantara titik tumpu dan titik kuasa.

·      Contohnya : gerobak dorong, pembuka tutup botol, pemecah kemiri, dan sebagainya.

 

c.     Tuas/Pengungkit jenis Ketiga

·      Titik kuasa berada diantara titik tumpu dan titik beban.

·    Contohnya : pinset, alat pancing, staples, dan sebagainya.     

Ketika kita menggunakan pengungkit, sebenarnya kita sudah memiliki keuntungan mekanis. Keuntungan mekanis tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

2.   Katrol

Katrol merupakan pesawat sederhana berupa roda beralur yang dikelilingi oleh tali. Katrol memiliki kesamaan dengan pengungkit, yaitu memiliki titik beban, titik kuasa, dan titik tumpu. Meskipun sama prinsip kerja katrol berbeda dengan pengungkit. prinsip kerja katrol yaitu mengubah arah kerja gaya sehingga beban bisa terangkat dengan mudah. Secara umum katrol dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :

a.   Katrol Tetap

·      Katrol yang posisinya selalu tetap saat digunakan.

·    Hanya mengubah arah gaya kuasa.      



Keterangan :

O = Titik Tumpu

B = Titik Kuasa

A = Titik Beban

F = Kuasa

W = Beban

OA = Lengan Beban

OB = Lengan Kuasa

 

Untuk mengangkat beban dengan berat (w), kita harus menarik tali dengan gaya (F). dengan demikian maka ; w = F.

Keuntungan mekanis dari katrol tetap adalah :

b.   Katrol Bergerak

·      Katrol yang ikut bergerak atau berubah posisi saat digunakan.

·   Keuntungan mekanis (KM) dengan menggunakan katrol bergerak adalah 

     karena ditopang oleh 2 tali.     


Berdasarkan gambar di atas, B berperan sebagai titik tumpu, O sebagai titik beban, dan A sebagai titik kuasa. Dengan demikian, BO = lengan beban, dan BA lengan kuasa.

 

c.   Katrol Majemuk

·      Perpaduan antara katrol tetap dan katrol bergerak.

·      Keuntungan mekanik tergantung pada jumlah katrol dan jumlah tali yang menanggung beban.



Contoh : Keuntungan mekanis : takal 4 tali mempunyai keuntungan mekanis 4. 

 

3.   Bidang Miring


        Bidang miring adalah suatu lintasan yang memiliki kemiringan tertentu dan membentuk sudut                terhadap permukaan datarnya.

Rumus Bidang Miring :

Berdasarkan rumus diatas, kita bisa tau bahwa gaya berbanding lurus dengan tinggi bidang miring. Selain kita bisa mengetahui besar gaya dengan rumus bidang miring, kita juga bisa mengetahui keuntungan mekanis dari bidang miring.

Keuntungan mekanis adalah nilai yang menunjukkan berapa kali pesawat sederhana dapat melipatgandakan gaya. Rumus keuntungan mekanis dari bidang miring sebagai berikut :

Penerapan Bidang Miring

Prinsip bidang miring banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pembuatan jalan dipegunungan yang meliuk-liuk, penggunaan papan miring saat ingin menaikkan atau menurunkan beban, dsb. Selain itu, peralatan rumah tangga dan perkakas juga menerapkan prinsip bidang miring seperti pisau, kapak, paku, ulir pada sekrup, ujung obeng, dsb.

 

Manfaat prinsip bidang miring

·          Untuk meringankan beban kerja manusia. Misalnya, pembuatan jalan yang berkelok-kelok di area pegunungan. Hal ini bertujuan untuk meringankan beban yang dilalui kendaraan yang sedang melaju.

 





Penilaian Harian Zat Aditif dan Adiktif

  A.    Pilihlah jawaban yang paling benar! 1.     Dalam suatu botol kemasan minuman tertuliskan bahwa komposisinya berupa air, fruktosa, ...