Wednesday 27 January 2021

BAHAN AJAR

Pengertian Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas. Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Selain itu dapat pula diartikan sebagai informasi maupun alat yang diperlukan oleh guru untuk merencanakan dengan penelaahan implementasi pembelajaran (Suprawoto, 2009). Lebih lanjut Panen dalam Prastowo (2014) mengatakan bahan ajar adalah bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Menurut website Dikmenjur dalam Depdiknas (2008) bahan ajar meruapakan seperangkat materi atau substansi pembelajaran. Dengan bahan ajar kemungkinan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. 

Dengan demikian, bahan ajar dapat disimpulkan sebagai seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Departemen pendidikan nasional (2006) menyatakan bahwa bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan dan sikap atau nilai. 

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga siswa dapat menguasai semua kompetensi secara utuh.(Majid, 2009) 

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, bahan ajar dapat diartikan sebagai seperangkat materi yang dapat digunakan siswa dalam proses pembelajaran untuk mempermudah dalam memahami isi materi baik berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau nilai. Dalam hal ini, siswa dapat belajar lebih bermakna meskipun guru hanya sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Hal tersebut terjadi jika bahan ajar yang ada menarik minat siswa untuk belajar secara mandiri, dan siswa dapat memahami dengan mudah isi dan tujuan pembelajaran. Dengan adanya pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran, diharapkan siswa dapat termotivasi untuk dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.


Bentuk Bahan Ajar

Suprawoto (2009) menyampaikan, terdapat beberapa bentuk bahan ajar. Adapun bentuk bahan ajar tersebut meliputi :
  1. Bahan ajar dalam bentuk cetak misalnya; lembar kerja siswa (LKS), buku, modul, brosur, komik dan leaflet.
  2. Bahan ajar berbentuk audio visual misalnya; film/ video dan VCD.
  3. Visual misalnya; CD interaktif, komputer, internet.
Penyusunan bahan ajar merupakan karakteristik dari sistem pembelajaran, baik dalam sistem belajar jarak jauh maupun dalam sistem belajar tatap muka. Bahan ajar disusun berdasarkan tujuan yang
hendak dicapai, kebutuhan siswa, dan rancangan pelaksanaan pembelajaran.

Strategi pemanfaatan bahan ajar

Secara garis besar, dalam memanfaatkan bahan ajar terdapat dua strategi Sudrajat (2009) yaitu :
  1. Strategi penyampaian bahan ajar oleh guru, meliputi :
  • Strategi urutan penyampaian, simultan yaitu jika guru harus menyampaikan materi pembelajaran lebih dari pada satu, maka menurut strategi urutan penyampaian materi simultan, materi secara keseluruhan disajikan secara serentak, baru kemudian diperdalam satu demi satu (metode global).
  • Strategi penyampaian urutan suksesif, jika guru harus menyampaikan materi pembelajaran lebih dari pada satu, maka menurut strategi urutan penyampaian suksesif, sebuah materi satu demi satu disajikan secara mendalam baru kemudian secara berurutan menyajikan materi berikutnya mendalam pula.
  • Strategi penyampaian fakta, jika guru harus menyajikan materi pembelajaran termasuk jenis fakta (nama-nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama orang, nama lambang atau simbol).
  • Strategi penyampaian konsep, materi penyampaian jenis konsep adalah materi berupa defenisi atau pengertian. Tujuan mempelajari konsep adalah agar siswa paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur, membedakan, membandingkan, menggeneralisasi. Langkah-langkah mengajar konsep pertama sajikan konsep, kedua berikan bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok, contoh dan bukan contoh), ketiga buka latihan misalnya berupa tugas untuk mencari contoh lain, keempat berikan umpan balik dan kelima berikan umpan balik.
  • Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip, termasuk jenis pembelajaran prinsip adalah dalil, rumus, hukum, postulat, teorema.
  • Strategi penyampaian prosedur, tujuan mempelajari prosedur adalah agar siswa dapat melakukan atau mempraktekkan prosedur tersebut bukan sekedar paham atau hafal. Termasuk materi pembelajaran jenis prosedur adalah langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut.
Strategi mempelajari bahan ajar oleh siswa, meliputi :
  1. Menghafal (verbal paraphrase). Ada dua jenis menghafal, yaitu menghafal verbal dan menghafal parafrase.
  2. Menggunakan/ mengaplikasikan (use). Materi pembelajaran setelah dihafal atau dipahami kemudian digunakan atau diaplikasikan
  3. Menemukan maksud atau penemuan (finding). Yaitu menemukan cara untuk memecahkan masalah baru dengan menggunakan fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang telah dipelajari.
  4. Memilih aspek afektif atau sikap. Yang dimaksud dengan memilih adalah untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. 
Fungsi Pembuatan Bahan Ajar
Berdasarkan pihak-pihak yang menggunakan bahan ajar, fungsi bahan ajar dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu fungsi bagi pendidik dan fungsi bagi peserta didik. Fungsi bahan ajar bagi peserta
didik antara lain :
  1. Menghemat waktu pendidik dalam mengajar
  2. Mengubah peran pendidik dari pengajar menjadi fasilitator
  3. Meningkatkan proses pembelajaran
  4. Sebagai pedoman bagi pendidik dalam mengarahkan proses pembelajaran
  5. Sebagai alat evaluasi
Fungsi bahan ajar bagi peserta didik anatara lain :
  1. Peserta didik dapat belajar tanpa harus ada peserta didik
  2. Peserta didik dapat belajar kapan saja dan dimana saja
  3. Peserta didik dapat belajar menurut kecepatannya masing-masing (Prastowo, 2015).

Tujuan pembuatan bahan ajar
Menurut Depdiknas (2008) bahan ajar disusun dengan tujuan :
  1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa 
  2. Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh
  3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran
Manfaat pembuatan bahan ajar
Adapun manfaat atau kegunaan pembuatan bahan ajar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kegunaan bagi pendidik dan kegunaan bagi peserta didik (Prastowo, 2014).
Kegunaan bagi pendidik :
  1. Diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
  2. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh.
  3. Bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi.
  4. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar
  5. Bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
  6. Diperoleh bahan ajar yang dapat membantu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran
  7. Dapat diajukan sebagai karya yang dinilai untuk menambah angka kredit untuk keperluan kenaikan pangkat.
  8. Menambah penghasilan guru jika hasil karyanya diterbitkan.
Kegunaan bagi peserta didik
Jika bahan ajar tersedia secara bervariasi, inovatif dan menarik maka paling tidak ada tiga kegunaan bahan ajar untuk peserta didik diantaranya sebagai berikut:
  1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
  2. Akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri dengan bimbingan pendidik.
  3. Akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.
Jenis-jenis bahan ajar
Menurut Prastowo (2014) bahan ajar dapat dibedakan berdasarkan bentuknya, cara kerja, sifat dan substansi (isi materi) bahan ajar. Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi, antara lain:
  1. Bahan ajar cetak (printed) yakni sejumlah bahan ajar yang disiapkan dalam kertas yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi. Contohnya : buku, modul dan lembar kerja siswa
  2. Bahan ajar dengan atau program audio, yakni semua sistem yang menggunakan sinyal radio secara langsung yang dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial. Contohnya : kaset, radio, piringan hitam dan compact disk audio.
  3. Bahan ajar pandang dengar (audiovisual) yakni segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial. Contohnya : video compact disk dan film.
  4. Bahan ajar interaktif (interaktif teaching material) yakni kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi dan video). Contohnya : compact disk interactif .
Berdasarkan cara kerjanya, bahan ajar dapat dibedakan menjadi:
  1. Bahan ajar yang tidak diproyeksikan, adalah bahan ajar yang tidak memerlukan perangkat proyektor untuk memproyeksikan isi didalamnya sehingga peserta didik bisa langsung menggunakan (membaca, melihat, mengamati) bahan jar tersebut. Contohnya : foto, diagram, display, dan model
  2. Bahan ajar yang diproyeksikan adalah bahan ajar yang memerlukan proyektor agar bisa dimanfaatkan dan/atau dipelajari peserta didik. Contohnya : slide, filmstrips, overhead transpaarancies, proyeksi komputer.
  3. Bahan ajar audio adalah bahan ajar yang berupa sinyal audio yang direkam dalam surat media rekam. Untuk menggunakannya kita memerlukan alat pemain (player) media rekam tersebut, seperti: tape compo, CD player, VCD player dan multimedia playerContohnya bahan ajar seperti ini yaitu: kaset, CD, flashdisk.
  4. Bahan ajar video, adalah bahan ajar yang memerlukan alat pemutar yang biasanya berbentuk video tape player, VCD player, dan DVD player. Karena bahan ajar ini hampir mirip dengan bahan ajar audio, jadi memerlukan media rekam namun perbedaannya bahan ajar ini adala juga gambarnya. Jadi secara bersamaan dalam tampilan dapat diperoleh sebuah sajian gambar dan suara. Contohnya video dan film.
  5. Bahan (media) komputer, merupakan berbagai bahan ajar noncetak yang membutuhkan komputer untuk menayangkan sesuatu untuk belajar. Contohnya : computer mediated instruction (CMI) dan computer based media atau hypermedia.
Berdasarkan sifatnya, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi:
  1. Bahan ajar yang berbasis cetak, yang termasuk dalam kategori bahan ajar ini yaitu, buku, pamphlet, panduan belajar siswa, bahan tutorial, buku kerja siswa, peta, chart, foto bahan dari majalah dan koran.
  2. Bahan ajar yang berbasis teknologi, yang termasuk dalam kategori bahan ajar ini yaitu: audiocassete, siaran radio, slide, film trip, film, siaran televisi, video interaktif, computer based tutorial dan multimedia.
  3. Bahan ajar digunakan untuk praktik atau proyek, yakni : lembar observasi dan lembar wawancara

No comments:

Post a Comment

Penilaian Harian Zat Aditif dan Adiktif

  A.    Pilihlah jawaban yang paling benar! 1.     Dalam suatu botol kemasan minuman tertuliskan bahwa komposisinya berupa air, fruktosa, ...