Tuesday 5 May 2020

Sistem Gerak Manusia

1. Rangka

2. Otot

3. Persendian

 1. Rangka 

Fungsi utama tulang bagi tubuh, yaitu sebagai berikut.

a. Memberikan bentuk pada tubuh dan menopang tubuh kita.

b. Melindungi organ dalam, misalnya tulang rusuk melindungi jantung dan paru-paru, tulang tengkorak melindungi otak.

c.  Tempat menempelnya otot yang merupakan alat gerak aktif sehingga dapat menggerakkan tulang.

d. Tempat pembentukan sel darah. Sel darah dibentuk di bagian sumsum tulang, yaitu jaringan lunak yang terdapat di bagian tengah tulang.

 

Rangka pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Rangka Aksial (Sumbu Tubuh)

Rangka aksial menyusun sumbu tubuh manusia.

· Tulang Tengkorak

· Tulang Belakang

· Tulang Dada dan Tulang Rusuk

2. Rangka Apendikular (Anggota Gerak)

· Tulang Gelang Bahu

· Tulang Gelang Panggul

· Tulang Anggota Gerak Atas

· Tulang Anggota gerak bawah

a) Struktur Tulang

Perhatikan gambar 1.22.


· Permukaan tulang ditutupi oleh membran yang menempel dengan kuat, disebut periosteum. Pada periosteum terdapat pembuluh-pembuluh darah kecil yang berfungsi membawa zatzat makanan ke dalam tulang.

· Pada bagian bawah periosteum terdapat tulang kompak atau disebut juga tulang keras, yaitu suatu lapisan tulang yang keras dan kuat.

· Tulang kompak mengandung sel-sel tulang, pembuluhpembuluh darah, zat kapur dan fosfor, serta serabut elastis.

· Kerasnya tulang disebabkan karena tulang mengandung zat kapur dan fosfor.

 

b) Jenis-jenis tulang pada Manusia

1. Berdasarkan zat penyusunnya tulang dibedakan menjadi :

· Kartilago/Tulang Rawan

a. Tulang Rawan Hialin
Sifat: lentur, semi transparan, dan matrik berwarna putih kebiruan.
Letak: antara tulang rusuk dan tulang dada

 

b. Tulang Rawan Elastis
Sifat: lentur, warna matrik keruh kekuningan.
Letak: daun telinga, laring, dan eusthacius.

a. Tulang Rawan Fibrosa
Sifat: kaku, kuat, warna matrik gelap dan keruh.
Letak: di antara ruas tulang belakang.

 

· Tulang Keras (Osteon)

a. Tulang pipa
Sifat: panjang, tengahnya berongga
Contoh: paha, lengan atas, kering, betis, hasta, dan pengumpil.

b. Tulang pipih

      Sifat: pipih
Contoh: belikat, tulang dada, rusuk

c. Tulang pendek

      Sifat: pendek dan bulat
Contoh: pergelangan tangan dan kaki

d. Tulang tak beraturan

      Sifat: bentuknya tidak beraturan
Contoh: ruas-ruas tulang belakang

LEMBAR DISKUSI !

Pertumbuhan Tulang

 

Proses pembentukan tulang disebut osifikasi.

Proses pembentukan tulang atau osifikasi terjadi pada bagian tengah tulang terlebih dahulu kemudian disusul oleh bagian ujung tulang. Pada bagian tengah tulang terdapat banyak osteosit (sel tulang) yang akan tumbuh sehingga membentuk tulang sejati / tulang kompak. Tulang yang terbentuk pada bagian ini lambat laun akan membentuk rongga sumsum tulang dan akan diisi oleh pembuluh darah pada bagian dalamnya. Pada saat yang sama proses pembentukan tulang juga berlangsung pada bagian ujung tulang / epifisis. Dengan demikian pertumbuhan tulang pada bagian epifisis dan diafisis akan bertemu dan membentuk tulang yang kokoh.

Selain mengalami osifikasi, tulang juga  mengalami fusi atau penggabungan. Pada saat kamu baru lahir, jumlah seluruh tulang yang ada pada sistem rangka kamu adalah 270 tulang. Seiring bertambahnya usia beberapa tulang akan mengalami fusi, misalnya tulang tengkorak dan tulang ekor. Oleh karena itu, ketika kamu sudah dewasa, jumlah tulang penyusun sistem rangka ada 206 tulang.

 

2. Otot

Otot adalah jaringan yang dapat berkontraksi menjadi lebih pendek.

a. Fungsi Otot

Otot adalah penggerak bagian bagian tubuh, sehingga otot disebut alat gerak aktif.

 LEMBAR DISKUSI !!!

 Perhatikan Gambar 1.33!

Diameter lengan kamu membesar karena otot lengan kamu dalam keadaan kontraksi. Pada saat melakukan kontraksi otot akan memadat dan memendek, sehingga pada saat diukur diameter otot akan membesar. Sebaliknya, pada saat otot dalam keadaan relaksasi, otot akan memanjang, sehingga pada saat diukur diameter otot akan mengecil.

Prinsip kerja otot :

Ø Dapat dikendalikan/di bawah kesadaran/volunter, artinya kamu dapat mengendalikan apakah harus menggerakkan atau tidak menggerakkan otot-otot tersebut. Contohnya, kerja otot otot pada saat kamu makan, menulis, berlari serta aktivitas-aktivitas lainnya yang kamu lakukan secara sadar.

Ø Di luar kesadaran/Involunter adalah otot yang tidak dapat kamu kendalikan secara sadar. Contohnya otot jantung dan otot lambung.

 LKS : MENGAMATI JARINGAN OTOT

a. Jenis Otot


Tendon

Tendon adalah jaringan keras yang berfungsi untuk menghubungkan otot ke tulang. Jaringan ini sebagian besar terdiri dari kolagen.

Ligamen

Ligamen adalah jaringan keras yang menghubungkan tulang yang satu dengan tulang yang lain. Ligamen tersusun dari kolagen dan serat-serat elastik, sehingga masih dapat meregang. Komponen ini, berada mengelilingi sendi.

 Bursae

Bursae adalah suatu kantung berisi cairan yang bertindak sebagai bantalan dan mengurangi gesekan di permukaan organ tubuh yang bergerak, seperti tulang, otot, tendon, dan kulit.

3. Persendian

Sendi adalah tempat bertemunya dua tulang atau lebih. Dengan adanya sendi, hubungan antara tulang-tulang tubuh dapat digerakkan.

 Persendian dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu sendi mati (inartrosis), sendi kaku (amfiatrosis), dan sendi gerak (diartrosis). Selain pembagian tiga persendian di atas, terdapat 5 (lima) sendi yang masuk dalam pengelompokan sendi gerak. Kelima persendian dalam sendi gerak tersebut adalah sendi engsel, sendi pelana, sendi putar, sendi peluru, dan sendi geser.

 Sinartrosis/Sendi Mati

Hubungan antartulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan. Contoh: antartulang tengkorak.

Amfiartrosis/Sendi Kaku

Hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan terbatas. Contoh: antara tulang rusuk dengan tulang dada.

Diartrosis/Sendi Gerak

Hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya banyak gerakan.

Sendi gerak dibedakan menjadi 5, yaitu sendi engsel, sendi pelana, sendi putar, sendi peluru, dan sendi geser. Penjelasan lebih lanjut dan letak bagian masing-masing sendi dapat dilihat pada daftar di bawah.

1. Sendi Engsel: memungkinkan gerakan satu arah.
Contoh: siku, lutut, ruas antar jari

2. Sendi Pelana: memungkinkan gerakan dua arah.
Contoh: persendian pada hubungan antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.

3. Sendi Putar: memungkinkan gerakan memutar.
Contoh: tengkorak dengan tulang atlas, radius dengan ulna.

4. Sendi Peluru: memungkinkan gerak ke segala arah.
Contoh: tulang lengan atas dengan gelang bahu, tulang paha dengan gelang panggul.

5. Sendi Geser: memungkinkan gerakan melengkung ke depan, belakang, atau memutar.
Contoh: tulang pergelangan kaki, hubungan antar tulang belakang.

LEMBAR DISKUSI !!!



 











No comments:

Post a Comment

Penilaian Harian Zat Aditif dan Adiktif

  A.    Pilihlah jawaban yang paling benar! 1.     Dalam suatu botol kemasan minuman tertuliskan bahwa komposisinya berupa air, fruktosa, ...