Monday, 16 December 2019

EUBACTERIA


Istilah bakteri berasal dari bahasa Yunani, yaitu bacterion yang artinya batang kecil. Sel-sel bakteri berukuran sangat kecil sehingga hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Bakteri merupakan mikroorganisme yang penyebarannya di alam paling luas.
1.        Struktur Bakteri
Struktur sel bakteri dapat dikatakan masih sangat sederhana. Pada setiap sel bakteri terdapat beberapa komponen penting, yaitu dinding sel, membrane sel, sitoplasma, dan bahan inti serta beberapa organel sel. Organel tertentu misalnya flagellum, pilus, kapsul, dan endospore, mungkin hanya dimiliki oleh jenis bakteri tertentu dan tidak dimiliki oleh jenis bakteri lainnya.


a.      Bahan Inti (DNA kromosom)
Bahan inti bakteri tersusun oleh asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid/DNA) atau disebut juga DNA kromosom. Sebagian besar bakteri hanya memiliki satu DNA kromosom berutas ganda yang berbentuk sirkuler (cincin). DNA kromosom membawa gen-gen yang penting untuk mengatur proses-proses yang terjadi di dalam sel bakteri. Bahan inti bakteri terdapat di dalam suatu bagian menyerupai inti yang disebut nucleoid. Nucleoid sel bakteri tidak memiliki membrane atau dinding inti sel dan nucleolus.

b.      Plasmid
Umumnya bakteri memiliki plasmid yang berbentuk cincin. Plasmid adalah suatu DNA di luar DNA kromosom. Plasmid berisi gen-gen penting untuk pertahanan diri terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Plasmid terdapat di dalam sitoplasma.

c.       Sipolasma
Sitoplasma merupakan cairan yang bersifat koloid dan berisi semua molekul ataupun zat yang diperlukan dalam proses metabolisme untuk menunjang kehidupan sel. Di dalam sitoplasma sel bakteri terdapat ribosom, mesosom, dan plasmid.

d.      Ribosom
Ribosom merupakan organel sel yang berfungsi untuk sintesis protein. Ribosom terdapat pada semua sel, tetapi ribosom organisme prokariota berbeda strukturnya dengan ribosom organisme eukariota.

e.      Mesosom
Mesosom merupakan daerah membrane sitoplasma yang mengalami pelipatan. Mesosom diperkirakan berfungsi dalam pembentukan dinding sel dan pembelahan sel.

f.        Endsospora
Bakteri tertentu, misalnya Bacillus dan Clostridium, dalam kondisi tidak menguntungkan dapat membentuk struktur khusus yang disebut endospora. Endospora merupakan suatu struktur/spora berdinding tebal dan sangat tahan terhadap kondisi lingkungan yang jelek. Endospore akan tumbuh menjadi sel vegetative jika berada di tempat yang tidak sesuai. Tidak seperti pada organisme pembentuk spora lainnya, endospore pada sel bakteri bukan merupakan alat perkembangbiakan. Hal itu disebabkan satu sel bakteri hanya menghasilkan satu endospore dan apabila sudah berkecambah biasanya hanya menghasilkan satu sel bakteri. Kemapuan bakteri untuk menghasilkan endospore dapat hilang dan jika hilang, sulit untuk tumbuh kembali.

g.      Membran Sitoplasma
Membrane sitoplasma atau membrane plasma merupakan selaput yang membungkus sitoplasma beserta isinya. Letaknya dibawah dinding sel, tetapi tidak terikat dengan dinding sel. Membrane plasma tersusun atas lapisan lipoprotein yang bersifat semipermeable. Fungsi membrane plasma, antara lain :
1)      Mengatur keluar masuknya zat-zat di dalam sel, seperti gula,asam amino, dan zat-zat metabolic lainnya yang merupakan komponen sitoplasma
2)      Sebagai tempat perlekatan pangkal flagellum.
Jika membrane plasma pecah atau rusak, sel bakteri akan mati.

h.      Dinding Sel
Dinding sel adalah bagian sel bakteri yang berfungsi memberi bentuk dan kekuatan/perlindungan terhadap sel. Dinding sel bakteri tersusun atas bahan peptidoglikan, yaitu suatu molekul yang mengandung rangkaian amino disakarida dan rantai peptida. Dinding sel ini relative kaku dibandingkan bagian-bagian sel bakteri lainnya.

i.        Kapsul
Kapsul merupakan lapisan lender yang menyelubungi dinding sel. Fungsinya untuk pertahanan diri dan cadangan makanan. Tidak semua bakteri berkapsul.

j.        Pili (Fimbriae)
Pada permukaan sel bakteri Gram negative sering kali terdapat banyak alat seperti benang-benang pendek yang disebut pili. Pili digunakan sebagai alat lekat dengan bakteri lain atau dengan bahan-bahan padat yang merupakan makanan bakteri. Salah satu pili, yang disebut sex pilus (pilus kelamin), berfungsi sebagai saluran penghubung dalam perpindahan materi genetic (DNA) ketika suatu bakteri berkonjugasi. Umumnya, setiap sel bakteri hanya memiliki satu atau dua pilus kelamin.

k.       Flagellum
Flagellum tidak dijumpai pada semua bakteri. Fungsi flagellum adalah untuk membantu pergerakan bakteri. Jumlah dan letak flagellum pada sel bakteri bermacam-macam. Berdasarkan jumlah dan letak flagellum, bakteri dapat dibedakan menjadi 4 macam :
1)      Atrik, yaitu bakteri yang tidak memiliki flagellum;
2)      Monotrik, yaitu bakteri yang memiliki satu flagellum pada salah satu ujung sel bakteri;
3)      Lofotrik, yaitu bakteri yang memiliki dua atau lebih flagella di kedua ujung sel bakteri;
4)      Amfitrik, yaitu sel bakteri yang memiliki dua atau lebih flagella di kedua ujung sel bakteri;
5)      Peritrik, yaitubakteri yang memiliki flagella di seluruh permukaan sel bakteri.

2.        Reproduksi Bakteri
Pada bakteri dikenal dua macam cara reproduksi, yaitu secara aseksual dan seksual. Cara aseksual terjadi dengan pembelahan biner, sedangkan cara seksual dengan konjugasi.

a.      Pembelahan Biner
Pada pembelahan biner sel bakteri membelah menjadi dua sel anak. Yang umum terjadi adalah pembelahan biner melintang. Pembelahan ini berlangsung sangat cepat. Beberapa bakteri hanya memerlukan waktu kurang dari 20 menit untuk membelah menjadi dua.
b.      Konjugasi
Konjugasi merupakan cara reproduksi bakteri secara seksual. Konjugasi terjadi jika satu bakteri memindahkan bahan genetiknya ke dalam sel bakteri lain. Proses pemindahan ini melalui alat yang disebut pilus kelamin (sex pilus). Bakteri yang memindahkan bahan genetic disebut bakteri donor atau “bakteri jantan”, sedangkan penerimanya disebut bakteri resipien atau “bakteri betina”. Bahan genetic yang dipindahkan dari bakteri donor akan bergabung dengan bahan genetic bakteri resipien sehingga terjadi perubahan sifat. Jika bakteri resipien membelah, akan dihasilkan sel anak bakteri dengan sifat yang baru.

3.        Peran Bakteri dalam Kehidupan Manusia
a.      Bakteri yang Menguntungkan Manusia
1)      Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophiles, dan Streptococcus lactis, digunakan dalam pembuatan yogurt;
2)      Acetobacter xylinum, digunakan dalam pembuatan nata de coco;
3)      Acetobacter aceti, digunakan dalam pembuatan asam asetat;
4)      Streptomyces griceus, menghasilkan antibiotic sikloheksiimid;
5)      Streptomyces erythraeus, menghasilkan antibiotic eritromisin;
6)      Bacillus subtilis, menghasilkan enzim protease yang digunakan pada industry detergen dan menghasilkan antibiotic subtilisin;
7)      Rhizobium dan Bradyrihzobium, dapat bersimbiosis dengan akar tanaman polong-polongan (Leguminoceae) untuk mengikat atau memfiksasi nitrogen dari udara bebas menjadi nitrat (NO3) sehingga dapat menyuburkan tanaman;
8)      Bacillus thuringiensis, menghasilkan racun yang dapat membunuh serangga hama sehingga digunakan sebagai bioinsektisida;
9)      Brefidibacterium flavum, digunakan untuk memproduksi asam amino glutamate untuk penyedap masakan;
10)  Cellulomonas, hidup di dalam perut ruminansia untuk membantu proses pencernaan makanan;
11)  Thiobacillus ferro-oxidans dan Thiobacillus thio-oxidans, digunakan untuk penambangan tembaga, perak, dan emas secara biologis;
12)  Berbagai jenis bakteri tanah sangat berjasa pada manusia karena membusukkan dan menguraikan sampah, sisa-sisa tumbuhan, dan bangkai hewan ataupun manusia.

b.      Bakteri yang Merugikan Manusia
1)      Bacillus anthracis, penyebab penyakit antraks;
2)      Corynebacterium diphtheria, penyebab penyakit difteri;
3)      Vibrio cholera, penyebab penyakit kolera;
4)      Staphylococcus aureus, pathogen pada kulit dan jaringan yang lunak;
5)      Streptococcus pyogenes, penyebab penyakit faringitis;
6)      Streptococcus pneumonia, penyebab penyakit paru-paru;
7)      Streptococcus agalactiae, penyebab penyakit meningitis;
8)      Salmonella typhi, penyebab penyakit tipus;
9)      Haemophilus influenza, penyebab penyakit bronchitis;
10)  Neisseria gonorrhoeae, penyebab penyakit gonorea;
11)  Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC;
12)  Treponema pallidum, penyebab penyakit kelamin sifilis;
13)  Clostridium botulinum, dapat menghasilkan racun yang berbahaya pada makanan kaleng.


No comments:

Post a Comment

GETARAN - IPA KELAS 8 SEMESTER GENAP

Apakah Bunyi itu? Bagaimana manusia dapat mendengar? Proses mendengar merupakan salah satu akibat yang ditimbulkan oleh adanya “Getaran” da...