Mengapa kita kadang-kadang
merasakan kesemutan, terutama pada lengan dan kaki? Apa yang sesungguhnya
terjadi pada tubuh kita sehingga menyebabkan hal ini?
Jawab :
1. Kesemutan, atau yang disebut paraesthesia, dapat disebabkan oleh sejumlah hal. Penyebab yang
paling umum adalah adanya kompresi (pemberian tekanan yang tinggi) langsung
dari saraf sensori sehingga menghambat kemampuan untuk mengirim informasi
sensori ke otak. Hal ini sering terjadi ketika sebuah saraf bergerak mendekati
permukaan tubuh dan di atas tulang. Contohnya, kompresi dari saraf ulnar ketika
melewati sikut sehingga menyebabkan semutan di tangan. Inilah sebabnya mengapa
orang yang bangkit dari posisi tertentu merasa kesemutan. Sebab, mereka telah
mengkompresi saraf peripheral dengan
cara berbaring di atasnya.
Hal yang tidak biasa adalah bahwa
tingkat kalsium plasma abnormal dapat menyebabkan kesemutan, juga dengan cara
memengaruhi fungsi saraf sensori. Kalsium rendah, kadang terjadi setelah
menjalani operasi tiroid yang secara klasikal menyebabkan kesemutan pada
tangan. Hal ini menyebabkan darah lebih bersifat alkali sehingga mendorong
kalsium ke dalam sel dan menurunkan plasma kalsium. Kesemutan pada kaki adalah
tanda dari rusaknya saraf yang disebabkan oleh diabetes yang tak terkontrol
dengan baik.
Penyebab lain kesemutan yang cukup mengerikan yang mencakup kondisi
neurologis adalah stroke dan sklerosis ganda. Jadi, jawaban singkatnya adalah
bahwa kesemutan disebabkan oleh sejumlah faktor yang mengganggu fungsi saraf
sensoris.
2. Paraesthesia menjelaskan sejumlah sensasi abnormal, termasuk
kesemutan. Paraesthesia sementara
adalah sensasi sementara rasa geli, tertusuk-tusuk, atau kebas pada kulit dan
tidak memiliki efek jangka panjang.
Pada umumnya, kesemutan dirasakan pada kaki dan tangan yang biasanya
disebabkan oleh kurangnya suplai darah atau oleh tekanan yang terjadi pada
saraf superfisial.contohnya, bila Anda berlutut atau bersila, berat tubuh Anda
cenderung membatasi suplai darah pada bagian tubuh bawah. Akibatnya, saraf
menjadi kekurangan darah dan mulai mengirim sinyal tidak biasa ke otak. Hal ini
dipersepsi sebagai sensasi geli atau kesemutan pada telapak dan tungkai kaki. Bagitu
Anda bergerak dan mengubah posisi, kompresi saraf kembali lepas dan kesemutan
pun berangsur menghilang.
Paraesthesia bisa juga bersifat kronis. Sirkulasi yang tidak baik umum terjadi pada
orang yang telah lanjut usia. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kondisi seperti
atherosclerosis atau penyakit vaskuler peripheral. Tanpa suplai darah
yang cukup dan nutrisi yang baik, sel saraf tidak dapat berfungsi dengan
normal. Inilah sebabnya mengapa paraesthesia
dapat menjadi gejala adanya malnutrisi, dan juga gangguan metabolis seperti
diabetes dan hipotiroid.
Selain itu, peradangan pada jaringan dapat mengganggu saraf yang bekerja
di dalamnya, yang juga menyebabkan paraesthesia.
Kasus ini terjadi pada kondisi seperti sindrom carpal tunnel (rasa sakit dan
lemah pada pergelangan tangan) dan rheumatoid arthritis. Paraesthesia yang kronis kadang dapat merupakan gejala dari
gangguan neurologis, seperti penyakit neuron motor atau sklerosis ganda.
No comments:
Post a Comment