Prinsip
ekuilibrium Hardy-Weinberg menyatakan
bahwa di dalam populasi yang ekuilibrium (dalam keseimbangan), maka baik
frekuensi gen maupun frekuensi genotip akan tetap dari satu generasi ke
generasi. Syarat berlakunya hukum Hardy-Weinberg adalah :
1.
Setiap
gen mempunyai viabilitas dan fertilitas yang sama
2.
Tidak
terjadi mutasi gen atau frekuensi terjadinya mutasi sama besar
3.
Tidak
terjadi migrasi
4.
Populasi
dalam jumlah yang besar,
5.
Perkawinan
berlangsung secara acak (random)
6.
Tidak
ada pilihan/pengaturan atau factor lain yang dapat merubah frekuensi gen
7.
Jika
syarat-syarat tersebut terpenuhi, maka frekuensi alel dan frekuensi genotip
dalam suatu populasi akan konstan dan evolusi pun tidak akan terjadi
8.
Dalam
kehidupan nyata, syarat-syarat tersebut tidak akan terpenuhi sehingga evolusi
akan terjadi
Contoh
paling sederhana dapat kita lihat pada lokus yang beralel ganda:
a.
Missal
alel dominan diberi tanda A dan yang resesip a
b.
Kedua
frekuensi alel tersebut diberi tanda p dan q secara berurutan; frek (A) = p,
frek (a) = q; p + q = 1
Apabila
populasi berada dalam keseimbangan, maka :
a.
Frek
(AA) = p2 untuk homozigot AA dalam populasi
b.
Frek
(aa) = q2 untuk homozigot aa
c.
Frek
(Aa) = 2pq untuk heterozigot
Perlu
diingat bahwa p + q = 1 digunakan jika ada 2 komponen normal dan sakit, namun
jika terdapat normal pembawa da nada yang homozigot maka harus dibuat formula
baru.
p
+ q = 1 atau sama dengan 100%
(p
+ q) = 1 atau sama dengan 100%
p2 +
2pq + q2 = 1 atau sama dengan 100%
pp
+ 2pq + qq = 1 atau sama dengan 100%
dimana
:
pp
= alel yang homozigot dominan
2pq
= alel yang heterozigot
qq
= alel yang homozigot resesip
dengan
demikian kita bisa menentukan pembawa (heterozigot dengan 2pq, normal homozigot
dengan p2 dan yang sakit dengan q2, begitu
seterusnya. Jika komponen variabelnya bertambah maka dilakukan penambahan
variable seperti pada golongan darah ABO, maka kita gunakan rumus (p+q+r)2.
Frekuensi
alel untuk warisan antara
Contohnya
:
1.
Dari
1000 orang penduduk asli desa Awan yang diperiksa golongan darahnya MN
didapatkan misalnya 640 orang golongan M, 320 orang golongan darah MN, dan 40
orang golongan darah N. berapakah frekuensi alel LM, dan LN masing-masing
dalam populasi itu?
Jawab
:
Menurut
Hukum Hardy-Weinberg :
P2LMLM +
2pqLMLN + q2LNLN
p
+ q =
1; p
= 1- 0,2 = 0,8
jadi,
frekuensi alel LM = P = 0,8
frekuensi
alel LN = q = 0,2
2.
Misalkan
frekuensi alel LM pada penduduk WNA keturunan Cina di Kotamadya
Yogyakarta telah diketahui, yaitu 0,3. Jika saudara mengumpulkan 500 orang
tersebut di atas, berapakah di antara mereka diharapkan bergolongan darah MN,
berapa M dan berapa N?
Jawab
:
Menurut
hukum ekuilibrium Hardy-Weinberg :
p2LMLM +
2pqLMLN + q2LNLN
Diketahui
p = LM = 0,3
Berarti
q = 1 – 0,3 = 0,7
2pq
= 2 (0,3)(0,7) = 0,42
Jadi
diantara 500 orang WNA keturunan Cina itu :
Golongan
darah MN = 0,42 x 500 = 210 orang
Golongan
darah M = (0,3)2 x 500 = 45 orang
Golongan
darah N = (0,7)2 x 500 = 245 orang
Frekuensi
alel jika ada dominansi
Contohnya
:
1.
Pemerintah
Inodnesia mendatangkan 1296 ekor domba dari Australia yang diturunkan dari
kapal di pelabuhan Cilacap. Setelah dihitung, ternyata 1215 ekor berwarnaputih,
sedangkan sisanya hitam. Apabila warna putih pada domba itu ditentukan oleh gen
dominan W, sedang alelnya resesip w bila dalam keadaan homozigotik menyebabkan
domba berwarna hitam :
a.
Berapakah
frekuensi alel W dan w masing-masing dalam populasi domba Australia itu?
b.
Berapa
ekorkah di antara domba-domba putih itu yang diperkirakan homozigotik dan
berapakah yang heterozigotik?
Jawab
:
a.
Menurut
hukum ekuilibrium Hardy-Weinberg :
p2WW
+ 2pqWw + q2ww
Jumlah
domba yang hitam =1296 -1215 = 81 ekor
p
+ q =
1 p
= 1 – 0,25 = 0,75
Jadi
frekuensi alel W = p = 0,75
Frekuensi
alel w = q = 0,25
b.
Banyaknya
domba putih homozigot = (0,75)2 x 1296 = 729 ekor
Banyaknya
domba putih heterozigot = 2 (0,75)(0,25) = 486 ekor
2.
Dari
2500 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada waktu
dilakukan test PTC didapatkan 2139 orang pengecap.
a.
Berapakah
frekuensi alel T dan t masing-masing pada populasi mahasiswa itu?
b.
Berapakah
diantara mahasiswa pengecap itu diharapkan homozigotik?
Jawab
:
Dari
2500 mahasiswa yang diteliti ternyata terdapat 2139 orang pengecap PTC (jadi
dapat merasakan rasa pahit). Sisanya, yaitu 361 orang adalah buta kecap
(“nontaster”), berarti mereka merasakan larutan PTC seperti air tawar.
a.
Menurut
hukum Hardy-Weinberg :
p2TT
+ 2pq Tt + q2tt
p
= 1 – q = 1 – 0,38 = 0,62
Jadi,
Frekuensi alel T = P = 0,62
Frekuensi
alel t = q = 0,38
b.
Mahasiswa
yang pengecap homozigotik = (0,62)2 x 2500 = 961 orang
Frekuensi
alel ganda
Contoh
:
1.
Misalnya
1000 orang penduduk asli Lampung diperiksa golongan darahnya menurut system ABO
dan didapatkan hasil sebagai berikut : golongan darah A 320 orang, B 150 orang,
AB 40 orang, O 490 orang. Berapakah frekuensi alel IA, IB,
I masing-masing pada populasi itu?
Jawab
:
Menurut
hukum Hardy-Weinber :
p2IAIA +
2pr IAi + q2 IBIB + 2qr IBi
+ 2pq IAIB + r2 ii
p
= 0,9 – 0,7 = 0,2
oleh
karena p + q + r = 1, maka q = 1 – (p + r)
=
1 – (0,2 + 0,7) = 0,1
Jadi,
Frekuensi alel IA = p = 0,2
Frekuensi
alel IB = q = 0,1
Frekuensi
alel i = r = 0,7
2.
Misalnya
173 mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yang sedang menjalankan
praktikum Genetika dites golongan darahnya berdasarkan system ABO. Hasilnya
ternyata golongan O 78 orang, golongan A 71 orang, golongan B 17 orang, dan
golongan AB 7 orang.
a.
Hitunglah
frekuensi alel IA, IB, dan I dalam populasi itu
b.
Dari
71 mahasiswa yang bergolongan darah A itu, berapa mahasiswa diperkirakan
mempunyai genotip IAIA ?
c.
Dari
17 mahasiswa yang bergolongan darah B itu, berapa mahasiswa diperkirakan
mempunyai genotip IBIB ?
Jawaban
:
Menurut
hukum Hardy-Weinberg
p2 IAIA +
2pr IAi + q2 IBIB + 2qr IBi
+ 2pq IAIB + r2 ii
p
= 0,93 – 0,67 = 0,26
Oleh
karena p + q + r = 1, maka q = 1 – (p + r)
=
1 – (0,26 + 0,67)
=
0,07
Jadi,
Frekuensi alel IA = p = 0,26
Frekuensi
alel IB = q = 0,07
Frekuensi
alel I = r = 0,67
b.
Frekuensi
genotip IAIA = p2 = (0,26)2 =
0,07
Jadi
dari 71 mahasiswa yang bergolongan darah A itu, yang dapat diperkirakan mempunyai
genotip IAIA = 0,07 x 173 = 12 orang
c.
Frekuensi
genotip IBIB = q2 = (0,07)2 =
0,005
Jadi
dari 17 mahasiswa yang bergolongan darah B itu, yang dapat diperkirakan
mempunyai genotip IBIB = 0,005 x 173 = 1 0rang
No comments:
Post a Comment