Friday, 8 November 2019

JENIS-JENIS TULANG, PERSENDIAN, PEMBENTUKAN TULANG, KELAINAN PADA TULANG


A.      Tulang Sebagai Alat Gerak Pasif
1.      Struktur dan Fungsi Tulang
Tulang yang menyusun rangka terdiri dari dua jenis, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon)
i.             Tulang Rawan memiliki ciri :
·           Matriks berupa kondrin
·           Memiliki pembungkus perikondrium yang banyak mengandung kondroblas
ii.           Tulang Keras memiliki ciri :
·           Matriks disusun oleh senyawa kalsium dan fosfat
·           Memiliki selaput pembungkus periosteum yang berisi osteoblast

Berdasarkan bentuk dan ukurannya tulang yang menyusun rangka terdiri dari :
1.        Tulang Pipa (Tulang Panjang)
Tulang metafise tulang pipa terdapat cakra epifise yang mempunyai kemampuan memanjang. Bagian tengah tulang pipa berisi sumsum tulang. Umumnya tulang ini ditemukan pada tulang alat gerak, seperti tulang paha, tulang betis, dan tulang hasta.


2.        Tulang Pendek
Tulang yang lebih kecilyang bentuknya seprti kubus, paku atau bulat,. Tulang seperti ini ditemukan pada tulang telapak tangan dan kaki.

3.        Tulang Pipih
Berbentuk lempengan pipih yang lebar. Ditemukan pada tulang pinggul, belikat dan tempurung kepala.

4.        Tulang Tidak Beraturan
Tulang dengan bentuk kompleks yang berhubungan dengan fungsi khusus. Ditemukan pada tulang rahang, tulang kepala, dan ruas-ruas tulang belakang.


2.      Osifikasi
Osifikasi adalah proses pembentukan tulang. Jenis osifikasi ada dua macam, yaitu :
a.       Osifikasi Intramembranosa (Osifikasi Desmal/Osifikasi Primer)
Proses pembentukan tulang dari jaringan mesenkim menjadi jaringan tulang, contohnya pada proses pembentukan tulang pipi.

b.      Osifikasi Endokondral (Osifikasi Intracartilaginosa/Osifikasi Sekunder)
Proses pembentukan tulang yang terjadi di mana sel-sel mesenkim berdiferensiasi lebih dulu menjadi kartilago lalu berubah menjadi jaringan tulang, contohnya pada proses pembentukan tulang panjang, ruas tulang belakang, dan pelvis. Prosesnya adalah sebagai berikut :
Mula-mula pembuluh darah menembus perichondrium dibagian tengah batang tulang rawan, merangsang sel-sel perichondrium berubah menjadi osteoblast. Osteoblast akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta, perichondrium berubah menjadi periosteum.

Bersamaan dengan proses ini dibagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah sehingga terjadi kenaikan pH (menjadi basa) akhirnya zat kapur didepositkan, dengan demikian terganggulah nutrisi semua sel-sel tulang rawan dan menyebabkan kematian semua sel-sel tulang rawan ini. Kemudian akan terjadi degenerasi dan pelarutan dari zat-zat interseluler (termasuk zat kapur)  bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini, sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang. Pada tahap selanjutnya pembuluh darah akan memasuki daerah epifise sehingga terjadi pusat osifikasi sekunder, terbentulak tulang spongiosa. Dengan demikian masih tersisa tulang rawan dikedua ujung epifise yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang rawan di antara epifise dan diafise yang disebut dengan cakra epifise.

Selama pertumbuhan, sel-sel tulang rawan pada cakram epifise terus menerus membelah kemudian hancur dan tulang rawan digantikan dengan tulang di daerah diafise, dengan demikian tebal cakram epifise tetap sedangkan tulang akan tumbuh memanjang. Pada pertumbuhan diameter (lebar) tulang-tulang di daerah rongga sumsum dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sumsum membesar, dan pada saat yang bersamaan osteoblasdi periosteum membentuk lapisan-lapisan tulang baru di daerah permukaan.

3.      Rangka Tubuh Manusia
Rangka tubuh manusia terbagi menjadi :
a.       Kerangka Aksial
·           Tengkorak (cranium) 28 buah :
Terdapat dua bagian tengkorak
1.      Tengkorak otak terdiri dari tiga bagian
a.       Gubah tengkorak : os. Frontale (tulang dahi), os. Parietal (tulang ubun-ubun), os. Oksipital (tulang kepala belakang)
b.      Dasar tengkorak : os. Sfenoidal (tulang baji), dan os. Etmoidal (tulang tapis)
c.       Samping tengkorak dibentuk ole hos. Temporal (tulang pelipis) dan sebagian dari tulang dahi, tulang ubun-ubun, dan tulang baji
2.      Tengkorak wajah terdiri dari dua bagian
a.       Bagian hidung : os. Lakrimal/tulang mata, os. Nasal/tulang hidung, os. Konka nasal/tulang karang hidung
b.      Bagian rahang : os. Maksilaris/tulang rahang atas, os. Palatum/tulang langit-langit, os. Mandibularis/tulang rahang bawah, os. Hioih/tulang lidah, os. Zigomatikum/tulang pipi
·           Tulang belakang (vertebrae)
Ruas tulang leher (vertebrata servikalis) 7 ruas
Ruas punggung (vertebrata torakalis) 12 ruas
Ruas pinggang (vertebrata lumbalis) 5 ruas
Ruas tulang kelangkang (vertebrata sakralis) 1 ruas, fusi 5 ruas
Ruas tulang ekor (vertebrata kosigialis) 1 ruas, fusi 4 ruas
·           Tulang dada (sternum)
·           Tulang rusuk (costae)
Rusuk sejati 7 pasang
Rusuk palsu 3 pasang
Rusuk melayang 2 pasang

b.      Kerangka Apendikular
·           Tulang lengan atas : lengan atas (humerus), tulang hasta (radius), tulang pengumpil (ulna)
·           Telapak tangan : tulang pergelangan tangan (karpal), tulang telapak tangan (metacarpal), tulang jari-jari tangan (falanges)
·           Tungkai : tulang paha (femur), tulang betis (fibula), tulang kering (tibia), tulang tempurung lutut (patella), tulang pergelangan kaki (tarsal), tulang telapak kaki (metatarsal), tulang jari-jari (falanges)
·           Pinggul : os. Ilium (tulang usus), os. Pubis (tulang kemaluan), os. Ichium (tulang duduk)
·           Bahu : klavikula, scapula


4.      Persendian
Berdasarkan besar-kecilnya gerak yang terjadi di antara kedua tulang yang dihubungkan, sendi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a.       Sinartrosis
Tidak adanya gerakan diantara dua tulang yang dihubungkan.
1.      Sinkondrosis jika dihubungkan dengan kartilago
Contoh : persendian pada ruas-ruas tulang belakang
2.      Sinfibrosis jika dihubungkan dengan fibrin
Contoh : pada tengkorak

b.      Amfiartrosis
Jika gerak yang terjadi amat terbatas

c.       Diartrosis
Persendian yang menghasilkan gerak bebas
1.      Sendi luncur
2.      Sendi pelana
3.      Sendi engsel
4.      Sendi peluru
5.      Sendi putar


5.      Gangguan Pada Alat Gerak Pasif
a.       Fraktura : patah tulang
b.      Fisura : retak tulang
c.       Lordosis : keadaan tulang punggung di daerah panggul melengkung ke depan
d.      Kifosis : keadaan tulang punggung sekitar dada bengkok sehingga menjadi bongkok
e.       Scoliosis : ruas tulang belakang bengkok ke samping
f.       Artritis eksudif : peradangan karena rongga sendi terisi getah radang
g.      Artritis sika : diakibatkan infeksi bakteri gonorhoe atau sifilis
h.      Osteo-artritis : diakibatkan degenerasi tulang rawan persendian
i.        Osteoporosis : pengeroposan tulang

No comments:

Post a Comment

GETARAN - IPA KELAS 8 SEMESTER GENAP

Apakah Bunyi itu? Bagaimana manusia dapat mendengar? Proses mendengar merupakan salah satu akibat yang ditimbulkan oleh adanya “Getaran” da...