A.
Indonesia Sebelum
Kemerdekaan
1.
Sejarah Nama
Indonesia
a.
Sejarah
Indonesia dimulai sejak zaman prasejarah berdasarkan penemuan “Manusia Jawa”
b.
Secaraa
geologi, wilayah Nusantara merupakan pertemuan antara tiga lempeng benua, yaitu
lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik.
c.
Dwipantara
atau Kerajaan Hindu Jawa Dwipa di Pulau Jawa dan Sumatera sekitar 200 SM
d.
Pada
abad ke -5, dua kerajaan bercorak Hinduisme, yaitu Kerajaan Tarumanegara yang menguasai Jawa Barat dan Kerajaan Kutai di pesisir Sungai Mahakam,
Kalimantan.
e.
Pada
abad ke-4 s/d ke-7, diwilayah Jawa Barat terdapat kerajaaan bercorak Hindu-Budha
yaitu kerajaan Tarumanegara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad
ke-16
f.
Pada
abad ke-7 s/d ke-14, Kerajaan Budha Sriwijaya berkembang di Sumatera yang
beribukota di Palembang. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah
sejauh Jawa Barat dan Semenanjung Melayu.
g.
Pada
abad ke-14, Kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit, Gajah
Mada (1331-1364), berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian
besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu.
h.
Sebutan
Nusantara lahir pada masa Kerajaan Majapahit, kemudian pada masa penjajahan
Belanda diubah oleh pemerintah Belanda menjadi Hindia Belanda.
i.
Indonesia
berasal dari bahasa latin’indus’ yang
artinya ‘india’ dan ‘nesos’ yang
berarti ‘pulau-pulau’. Indonesia merupakan sebutan yang dberikan untuk
pulau-pulau yang ada di Samudera India dan itulah yang dimaksud sebagai satuan
pulau yang kemudian disebut dengan Indonesia (Setidjo, Pandji, 2009)
j.
Pada
tahun 1850, George Windsor Earl etnolog Inggris mengusulkan istilah Indunesians untuk penduduk Kepulauan
Hindia.
k.
Earl
James Richardison Logan menggunakan Indonesia sebagai sinonim untuk Kepulauan
Hindia. Namun, dikalangan akademik Belanda, lebih populer Melayu Nusantara (Malaische Archipel).
l.
Adolf
Bastian dari Universitas Berlin memopulerkan
nama Indonesia melalui bukunya Indonesien
oder die ineln des malayischen arcipels (1884-1894)
m.
Suwardi
Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) memopulerkan nama Indonesia di mana ia
mendirikan kantor berita di Belanda dengan nama Indonesisch Pers-Bureau pada tahun 1913
n.
Kerajaan
Majapahhit merupakan cikal bakal negara Indonesia. Majapahit yang keberadaannya
sekitar abad XIII sampai abad XV adalaha kerajaan besar yang sangat Berjaya,
terlebih pada masa pemerintahan Mahapatih Gajah Mada yang wafat sekitar
1360-an. Gajah Mada adalah Mahapatih Majapahit yang sangat disegani yang
berhasil menyatukan Nusantara yang terfkenal dengan “Sumpah Palapa” (sumpah
yang menyatakan tidak akan pernah beristirahat atau berhenti berpuasa sebelum
Nusantara bersatu)
o.
Sumpah
Palapa yang dikemukakan oleh Mahapatih Gajah Mada yang kemudian setelah
Majapahit berhasil menyatukan daerah-daerah di luar Jawa Dwipa mmenjadi Patih
Dwipantara atau Nusantara, pada zamannya merupakan visi globalisasi Majapahit,
yaitu meskipun pusat kerajaan berada di Pulau JAWA (Jawa Dwipa), namun ia
bertekad menyatukan seluruh wilayah Nusantara (pulau-pulau yang berada di luar
Pulau Jawa) dalam satu kesatuan, satu kehendak, dan satu jiwa. (Soepandji, Budi
Susilo, 2011)
p.
Di
tengah kondisi demikian, dan seiring dengan masuknya bangsa-bangsa Eropa ke
wilayah Nusantara sejak di sekitar 1521, mulai Spanyol, Portugis, kemudian di
susul Belanda dengan VOC-nya di sekitar 1602, visi wawasan Nusantara Mahapatih
Gajah Mada pada masa Majapahit benar-benar hancur, ditambah pejajahan Belanda
dan Jepang yang berlangsung sekitar 3 setengah abad, meskipun pada 17 Agustus
1945 Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya. Namun, kenyataanya
penjajahan kolonial bisa dikatakan baru berakhir dengan tuntas sejak 27
Desember 1949.
2.
Masa Penjajahan
a.
Pada
abad XVI tepatnya 1596, bangsa Barat seperti Portugis dan Spanyol, dan bangsa
Belanda mulai berdatangan. Hal ini seiring dengan runtuhnya masa kejayaan
kerajaan.
b.
Berdirinya
organisasi-organisasi pergerakan Indonesia
·
Pada
20 Mei 1908 di Jakarta, Boedi Oetomo
didirikan oleh dr. Soetomo dan kawan-kawan dengan ketuanya Dr. Wahidin Sudiro
Husodo
·
Pada
1909 berdiri Serikat Dagang Islam pimpinan
H. Samanhudi
·
Pada
1911 berubah menjadi Serikat Islam
di bawah pimpinan HOS Tjokroaminoto
·
1912
berdiri organisasi Islam Muhammadiyah
di Yogyakarta dengan pimpinannya K.H.Ahmad Dahlan
·
Pada
1915 berdiri Indische Party yang
didirikan oleh Tiga Serangkai, yaitu
dr. Tjipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara, dan Douwes Deker
·
Pada
1920 Indische Social Demokratische Partij
(ISDP) dan bagian dari serikat Islam berubah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI)
·
Pada
1926 berdiri Jamiyah Nahdlatul ulama di
bawah pimpinan K.H. Hasyim Asy’ari di Surabaya yang merupakan kalangan ulama
Nusantara
·
Pada
1927 berdiri Partai Nasional Indonesia (PNI)
yang dipimpin oleh Ir. Soekarno dengan tujuan
untuk Indonesia Merdeka
c.
Pada
1928, lahir Sumpah Pemuda, yaitu golongan pemuda yang menghendaki persatuan,
bertujuan mencanangkan cita-cita kemerdekaan, dan memperjuangkan Indonesia
merdeka. Adapun kongresnya yang ke-2 pada 27 dan 28 Oktober 1928 di Jakarta,
yang dihadiri 750 orang dari masing-masing perwakilan organisasi PPPI, Jong
Java, Jong Islamiten Bond, Jong Sumateranen Bond, Pemuda Indonesia, Jong
Celebes, Jong Ambon, Jong Batak, dan Pemuda Kaum Betawi, lahirlah Sumpah
Pemuda. Pencetus Sumpah Pemuda adalah Perhimpunan
Indonesia Nederland, Partai Nasional Indonesia, dan Pemuda Indonesia
d. Pada 1942,
Jepang mendarat di Indonesia melalui Tarakan,
Minahasa, dan Sulawesi, Balikpapan, Ambon, Batavia, dan Bandung
e. Belanda menyerah
kepada tentara Jepang pada 9 Maret 1942
f. Pada masa
jajahan tentara Jepang dan wilayah Indonesia dibagi menjadi dua bagian yaitu:
·
Pertama, Pulau Jawa dan
Sumatera di bawah kekuasaan Angkatan Darat, dan
·
Kedua: Kalimantan,
Sulawesi, Maluku, Irian, dan Nusa Tenggara di bawah kekuasaan Angkatan Laut
g. Bangsa Indonesia
terus melakukan perlawanan terhadap Jepang dan perlawanan tetap berlanjut
sampai tentara Jepang terdesak oleh Sekutu pada 1944-1945
h. Pada 29 April
1945, pemerintah Jepang membentuk sebuah Badan yang bertugas menyelidiki kemungkinan
Indonesia Merdeka yang bernama Dokuritsu
Junbi Choosakai atau BPUPKI yang dilantik pada 28 Mei 1945
i.
BPUPKI melaksanakan persidangan selama dua kali,
yaitu pada 29 Mei sampai 1 Juni 1945 dan 10 sampai 17 Juli 1945. Yugasnya,
yaitu merumuskan dasar Negara sebagai landasan Negara untuk Negara yang akan
dibentuk
j.
BPUPKI kemudian dibubarkan dan dibentuklah PPKI pada
7 Agustus 1945
k. Pada 14 Agustus
1945, melalui Radio Suara Amerika, diberitakan bahwa Hiroshima (6 Agustus 1945)
dan Nagasaki (9 Agustus 1945) dibom yang mengakibatkan Pemerintah Jepang
menyerah kepada Sekutu. Kemudian, tentara Inggris (South East Asia Command) yang bertugas menduduki wilayah Indonesia,
menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang
l.
Saat terjadi kekosongan kekuasaan, tokoh pejuang
bangsa menyusun naskah Proklamasi di rumah Laksamana Muda Takashi Maeda, Jalan
Imam Bonjol, Jakarta dan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus
1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta. Naskah Proklamasi tersebut
disusun oleh Ir. Soekarno, dan Mohammad Hatta, dan Mr. Achmad Soebardjo
m. Pada 19 Desember
1948, Belanda berhasil menguasai Yogyakarta yang waktu itu dijadikan ibu kota
Negara Republik Indonesia
n. Pada Sidang
Kabinet Republik Indonesia yang dipimpin oleh Wakil Presiden Moh. Hatta
memutuskan untuk memberikan mandate kepada Mr. Sjarifuddin Prawiranegara agar
membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dan seandainya tidak
mungkin, supaya menteri Keuangan Mr. A.A. Maramis yang pada waktu itu berada di
luar negeri (New Delhi) untuk menggantikan Mr. Sjarifuddin
o. Cabinet Hatta
mengeluarkan dua surat mandate tentang pembentukan pemerintah darurat di
Sumatera, untuk Mr, Sjarifuddin
Prawiranegara di Bukit Tinggi, dan untuk Mr. A.A. Maramis di New Delhi
p. Tanggal 22
Desember 1948, dalam rapat di Sumatera yang dihadiri antara lain oleh Mr.
Sjarifuddin Prawiranegara, Mr.T.M Hassan, Mr.S.M. Rasyid, Kolonel Hidayat, Mr.
Lukman Hakim,Ir. Indracahya, Ir. Mananti Sitompul,, Maryono Danubroto, Direktur
BNI Mr. A.Karim, Rusli Rahim, dan Mr. Latif memproklamirkan pemerintah darurat.
Pendirian PDRI ini merupakan satu bentuk perlawanan yang dilakukan oleh rakyat
Indonesia terhadap Belanda. Peran pemerintah darurat ini menjadi sentral karena
merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah Indonesia yang ada pada masa itu
tidak dapat menjalankan pemerintahan. Berdirinya pemerintah darurat memiliki
arti penting yakni Indonesia masih memiliki eksistensi ketika terjadi
penyerangan dan penguasaan yang dilakukan oleh Belanda.
q. Perjanjian antara
Roem dan Van Roeyen, yaitu Yogyakarta dikembalikan kepada Republik Indonesia
dan kemudian akan diadakan perundingan-perundingan mengenai penyerahan
kedaulatan
r. Beberapa perundingan
antara Belanda dan Indonesia
·
Perjanjian Linggarjati
pada 25 Maret 1947
·
Perjanjian Renville
pada 8 Desember 1947, dan
·
Konferensi Meja
Bundar (KMB) pada 23 Agustus 1949, dan puncaknya pada 27 Desember 1949, yang
mana Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia dengan syarat harus
berbentuk Negara Serikat
s. KMB yang
dilaksanakan di Den Haag (23 Agustus – 2 November 1949), menghasilkan:
·
Pembentukan
Uni Belanda-Republik Indonesia Serikat yang dipimpin oleh Ratu Belanda secara
simbolis
·
Soekarno
dan Moh. Hatta akan menjabat sebagai Presiden dan wakil Presiden Republik Indonesia
Serikat untuk Periode 1949-1950, dengan Moh. Hatta merangkap sebagai perdana
menteri
·
Irian
Barat masih dikuasai oleh Belanda dan tidak dimasukkan ke dalam RIS sampai
dilakukan perundingan lebih lanjut
·
Pemerintah
Indonesia harus menangggung hutang negeri Hindia Belanda sebesar 4,3 miliar
gulden
t.
Di dalam negeri muncul pergolakan,
demonstrasi-demonstrasi, dan berbagai mosi di Parlemen karena hasil KMB dan
perubahan bentuk Negara dari kesatuan menjadi federal tersebut
u. Moh. Natsir
mengeluarkan “Mosi Integral Natsir” (3 April 1950) yang meminta pemerintah dan
seluruh elemen bangsa segera menyelesaikan permasalahan tersebut secara
integral. Mosi ini ditandatangani oleh Moh. Natsir sendiri, dan Soebadio
Sastrasatomo, Hamid Algadri, Sakirman, K. Werdojo, AM. Tambunan, Ngadiman
Hardjosubroto, B. Sahetapy Engel, Tjokronegoro, Moch. Tauchid, serta
Siradjuddin Abbas.
v. Negara kesatuan
adalah konsep ketatanegaraan yang mengatur hubungan kekuasaan (gezagsverhouding) antara Pemerintah
Pusat dan Daerah, sedangkan persatuan adalah sikap batin atau semangat kolektif
untuk bersatu dalam ikatan kebangsaan dan Negara.
w. Bangsa adalah
yang berdiam di atas satu wilayah geopolitik yang nyata satu persatuan. Geopolitik
ialah hubungan antara letaknya tanah dan air, petanya itu dengan rasa-rasa dan
kehidupan politik
x. Bung Karno
mengatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia harus menjadi wadah yang
menyatukan seluruh aspek kehidupan nasional meliputi aspek geografi, demografi,
seumber kekayaan alam, ideology, politik, ekonomi, social budaya sampai
pertahanan dan keamanan bangsa
y. Pada 17 Agustus
1950, Indonesia kembali ke Negara kesatuan dengan konstitusi UUDS 1950,
sebagaimana terdapat pada Pasal 1 ayat (1) UUDS 1950 yang menetapkan bahwa
Negara Republik Indonesia adalah Negara dengan bentuk kesatuan
z. Meskipun sudah
berbentuk Negara kesatuan, namun masih banyak upaya-upaya untuk memisahkan diri
dari Negara kesatuan Republik Indonesia, di antaranya :
·
Pemberontakan Angkatan
Perang Ratu Adil di Bandung (23 Januari 1950)
·
Pemberontakan Andi
Azis di Makassar (5 April 1950)
·
Pemberontakan
Republik Maluku Selatan di Ambon (25 April 1950)
·
Pemberontakan
Ibnu Hajar di Kalimantan Selatan (10 Oktober 1950)
·
Pemberontakan
DI/TII Pimpinan Kahar Mudzakkar di Sulawesi Selatan (17 Agustus 1951)
·
Pemberontakan
Batalyon 426 di Jawa Tengah (1 Desember 1951)
·
Pemberontakan
DI/TII Pimpinan Daud Beureuh di Banda Aceh (20 September 1953)
·
Peristiwa Dewan
Banteng di Sumatera Barat (20 Desember 1956)
·
Pemberontakan
Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (15 Februari 1958)
·
Perjuangan Rakyat
Semesta yang menyatakan membantu Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (15
Februari 1958)
No comments:
Post a Comment