Bioteknologi adalah cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain)
maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa. Menurut prosesnya bioteknologi dibagi menjadi
dua, yaitu :
1.
Biteknologi konvensional atau tradisional,
Merupakan
suatu penerapan bioteknologi yang sudah digunaka sejak ilmu pengetahuan belum
berkembang pesat. Bioteknologi konvensional lebih mengutamakan penggunaan mikroorganisme
melalui fermentasi dalam skala kecil dan proses pembuatannya masih sangat
sederhana. Beberapa contoh bioteknologi konvensional dalam kehidupan
sehari-hari seperti proses pembuatan bahan pengan seperti tape, tauco, tempe,
oncom, kecap dan lain-lain.
2.
Bioteknolgi Modern
Merupakan
bioteknologi yang melibatkan manipulasi gen, sel, dan jaringan hidup secara
sengaja dengan cara yang dapat diprediksi dan dikendalikan. Tujuan utama
bioteknologi modern adalah untuk mengubah organisme atau menghasilkan jaringan
baru. Contoh bioteknologi modern adalah cloning, bayi tabung, pembuatan
antibiotic, vaksin, tanaman transgenic, dan lain-lain.
Tabel
perbandingan antara bioteknologi modern dan konvensional
Bioteknologi Konvensional
|
Bioteknologi Modern
|
Sudah
ada sejak ribuan tahun yang lalu
|
Baru
diperkenalkan pada tahun 1917
|
Menggunakan
teknologi ala kadarnya
|
Sudah
menggunakan teknologi rekayasa genetika
|
Menggunakan
peralatan sederhana
|
Menggunakan
peralatan yang canggih dan rumit
|
Biaya
relative murah
|
Biaya
relative mahal
|
Pengaruh
jangka panjang biasanya sudah diketahui
|
Belum
diketahui karena masih memerlukan sampel penelitian
|
Memerlukan
waktu relative lama
|
Waktu
relative cepat
|
Perbaikan
genetic tidak terarah
|
Perbaikan
genetic sangat terarah
|
Tidak
mampu membuat sifat organisme yang baru
|
Bisa
membuat organisme yang sifat barunya tidak ada pada sifat alaminya
|
Tidak
mampu mengatsi masalah kesesuaian genetik
|
Bisa
mengatasi kendala ketidaksesuaian genetic
|
Tidak
bisa diproduksi dalam jumlah banyak
|
Bisa
diproduksi secara massal
|
Tidak
menggunakan dasar prinsip ilmiah
|
Menggunakan
dasar-dasar ilmiah
|
Manfaat
Bioteknologi
1.
Menghasilkan
obat-obatan yang lebih efektif dan murah. Salah satu contohnya pembuatan hormon
insulin dari isolasi gen Bekteri E. coli.
2.
Menghasilkan
antibiotik untuk membunuh penyakit yang berbahaya.
3.
Mengurangi
pencemaran lingkungan, beberapa bakteri yang dapat membantu daur ulang
4.
Meningkatkan
hasil produksi pertanian dari tanaman transgenik karena tanaman ini memiliki
daya tahan tinggi terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim dan tidak mudah
diserang oleh hama.
Kelebihan/Manfaat Bioteknologi Konvensional
1.
Meningkatkan
nilai gizi dari produk makanan dan minuman.
2.
Menciptakan
sumber makanan baru, misalnya air kelapa menjadi nata de coco.
3.
Dapat
membuat makanan lebih tahan lama, misalnya asinan.
4.
Biaya
yang diperlukan lebih murah
Kelebihan dan Kekurangan Bioteknologi Modern
1.
Di
bidang pertanian dan peternakan, bioteknologi modern dapat menciptakan bibit
unggul yang akan memberikan produk bermutu tinggi secara kualitas dan kuantitas
, meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman.
2.
Di
bidang Lingkungan dan pelestarian, bioteknologi modern dapat mengatasi masalah
pelestarian spesies langka dan hampir punah. Dengan teknologi transplantasi
nukleus, hewan / tumbuhan langka bisa dilestarikan.
3.
Di
bidang kesehatan, mampu menciptakan produk obat untuk penyakit. Seperti
penyakit kelainan genetis dengan terapi gen, hormon insulin, antibiotik,
antibodi monoklonal, dan vaksin.
4.
Di
bidang industri, Bioteknologi modern dapat menciptakan pemberantas hama secara
biologis (seperti Bacillus thuringensis) dan tanaman tahan hama yang dalam
tubuhnya disisipkan gen bakteri.
5.
Di
bidang pertambangan, bioteknologi modern dapat digunakan untuk pengolahan
biji besi membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi.
Prinsip
Dasar Bioteknologi
Prinsip
dasar bioteknologi merupakan rangkaian proses dalam tingkatan bioteknologi itu
sendiri.
Proses
tersebut yaitu:
1.
Fermentasi
(fermentation)
2.
Seleksi
dan persilangan (selection and cross breed)
3.
Analisis
genetik (genetic analysis)
4.
Kultur
jaringan (tissue culture)
5.
Rekombinasi
DNA (DNA recombination)
6.
Analisis
DNA (DNA analysis.
No comments:
Post a Comment