Sunday, 20 October 2019

BHINEKA TUNGGAL IKA


1.        Pengertian Bhineka Tunggal Ika
Semboyan Bhineka Tunggal Ika pertama kali diungkapkan oleh Mpu Tantular. Semboyan tersebut terdapat dalam kakawin Sutasoma yang berbunyi “ Bhinna Ika Tungggal ika, tan hana dharma mangrwa” yang artinya Berbeda-beda itu, satu itu, taka da pengabdian mendua.” Semboyan tersebut kemudian dijadikan prinsip pemerintahan kerajaan Majapahit. Semboyan “Bhinna ika tunggal ika, tan hana mangrwa”, digunakan untuk mengantisipasi keaneragaman agama yang dipeluk rakyat Majapahit pada masa itu.

Pada tahun 1951 semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai semboyan resmi Negara Republik Indonesia. Hal ini dikukuhkan melalui Peraturan Pemerintan Nomor 66 Tahun 1951. Peraturan Pemerintah tersebut menentukan bahwa sejak 17 Agustus 1950, Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan sebagai semboyan yang terdapat dalam lambing Negara Republik Indonesia, “Garuda Pancasila”. Kata Bhinna Ika kemudian dirangkai menjadi satu kata Bhinneka. Selanjutnya, Bhinneka Tunggal Ika dikukuhkan sebagai semboyan resmi yang terdapat dalam lambang Negara dan tercantum dalam pasal 36A UUD NRI Tahun1945. Adapun bunyi pasal 36A UUD NRI Tahun 1945 adalah “Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika”.

2.        Ciri-ciri Bhineka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika memiliki ciri-ciri yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :
a.         Adanya persamaan hak dan kewajiban bagi setiap warga Negara
b.         Tidak ada rasialisme, yaitu paham yang menganggap ras atau sukunya paling unggul. Paham ini mengedepankan sikap mementingkan golongan sendiri dan membenci golongan lain atas dasar perbedaan warna kulit.
c.         Tumbuh dan berkembangnya sikap nasionalis pada setiap warga Negara
d.        Tidak adanya sikap diskriminatif, yaitu membeda-bedakan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
e.         Tidak adanya sikap kesukuan dan kedaerahan
f.          Terbinanya sikap saling menghormati antarwarga masyarakat

Dampak Positif dan Negatif Kebinekaan Masyarakat Indonesia
a.    Dampak Positif
1.    Pengikat kelompok masyarakat untuk bersatu
2.    Sifat kebinekaan memperkuat keinginan bersatu dalam mencapai cita-cita bersama
3.    Mendorong munculnya paham yang menerima perbedaan
4.    Menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia kaya dengan keberagaman

b.    Dampak Negatif
a.    Memicu timbulnya konflik antarkelompok masyarakat
b.    Disabilitas keamanan, disabilitas social-ekonomi, dan ketidakharmonisan social
c.    Munculnya kekerasan karena kurangnya menghargai perbedaan
d.   Munculnya permusuhan karena pertentangan budaya


No comments:

Post a Comment

GETARAN - IPA KELAS 8 SEMESTER GENAP

Apakah Bunyi itu? Bagaimana manusia dapat mendengar? Proses mendengar merupakan salah satu akibat yang ditimbulkan oleh adanya “Getaran” da...