1.
Pengertian Bhineka Tunggal Ika
Semboyan Bhineka Tunggal Ika pertama kali diungkapkan
oleh Mpu Tantular. Semboyan tersebut terdapat dalam kakawin Sutasoma yang
berbunyi “ Bhinna Ika Tungggal ika, tan hana dharma mangrwa” yang artinya
Berbeda-beda itu, satu itu, taka da pengabdian mendua.” Semboyan tersebut
kemudian dijadikan prinsip pemerintahan kerajaan Majapahit. Semboyan “Bhinna
ika tunggal ika, tan hana mangrwa”, digunakan untuk mengantisipasi keaneragaman
agama yang dipeluk rakyat Majapahit pada masa itu.
Pada tahun 1951 semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan
oleh pemerintah Indonesia sebagai semboyan resmi Negara Republik Indonesia. Hal
ini dikukuhkan melalui Peraturan Pemerintan Nomor 66 Tahun 1951. Peraturan Pemerintah
tersebut menentukan bahwa sejak 17 Agustus 1950, Bhinneka Tunggal Ika
ditetapkan sebagai semboyan yang terdapat dalam lambing Negara Republik
Indonesia, “Garuda Pancasila”. Kata Bhinna Ika kemudian dirangkai menjadi satu
kata Bhinneka. Selanjutnya, Bhinneka Tunggal Ika dikukuhkan sebagai semboyan
resmi yang terdapat dalam lambang Negara dan tercantum dalam pasal 36A UUD NRI
Tahun1945. Adapun bunyi pasal 36A UUD NRI Tahun 1945 adalah “Lambang Negara
ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika”.
2.
Ciri-ciri Bhineka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika memiliki ciri-ciri yang dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
a.
Adanya persamaan hak dan kewajiban bagi setiap warga
Negara
b.
Tidak ada rasialisme, yaitu paham yang menganggap ras
atau sukunya paling unggul. Paham ini mengedepankan sikap mementingkan golongan
sendiri dan membenci golongan lain atas dasar perbedaan warna kulit.
c.
Tumbuh dan berkembangnya sikap nasionalis pada setiap
warga Negara
d.
Tidak adanya sikap diskriminatif, yaitu membeda-bedakan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
e.
Tidak adanya sikap kesukuan dan kedaerahan
f.
Terbinanya sikap saling menghormati antarwarga
masyarakat
Dampak Positif dan Negatif Kebinekaan Masyarakat
Indonesia
a.
Dampak Positif
1.
Pengikat kelompok masyarakat untuk bersatu
2.
Sifat kebinekaan memperkuat keinginan bersatu dalam
mencapai cita-cita bersama
3.
Mendorong munculnya paham yang menerima perbedaan
4.
Menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia
kaya dengan keberagaman
b.
Dampak Negatif
a.
Memicu timbulnya konflik antarkelompok masyarakat
b.
Disabilitas keamanan, disabilitas social-ekonomi, dan
ketidakharmonisan social
c.
Munculnya kekerasan karena kurangnya menghargai
perbedaan
d.
Munculnya permusuhan karena pertentangan budaya
No comments:
Post a Comment