Sistem peredaran
Darah
Dalam struktur sistem peredaran darah manusia, alat
peredaran darah manusia yang sangat penting adalah jantung, darah,
dan pembuluh darah.
1.
Jantung
Jantung merupakan
salah satu komponen terpenting dalam sistem peredaran darah manusia. Fungsi
jantung adalah memompa darah kaya oksigen ke seluruh organ tubuh dan darah
miskin oksigen ke paru-paru. Jantung yang memiliki berat 300 gram merupakan
sebuah otot tunggal. Otot yang berada di dalam jantung juga memiliki lapisan –
lapisan, lapisan yang berada di otot yaitu : lapisan endothelium, dan
dinding jantung terdiri dari:
·
Endokardium
·
Miokardium
·
Epikardium
Posisi jantung dalam rongga torakik
dilindungi oleh tulang dada, dan hampir diselubungi sepenuhnya oleh paru-paru,
yang dibatasi oleh sebuah selaput ganda perikardium, dan tertempel di
diafragma. Selaput pertama perikardium (lamina viserlais) menempel pada
jantung. Selaput keduanya (lamina panistalis), yang menghadap ke luar, berair
dan lebih longgar, yang dapat meminimalisir gesekan antara organ yang
berdekatan akibat gerakan memompa jantung.
Jantung dikelilingi oleh banyak pembuluh
darah. Jantung memiliki empat bagian, yaitu serambi kanan (atrium kanan), bilik
kanan (ventrikel kanan) dan serambi kiri (atrium kiri), bilik kiri(ventrikel
kiri). Antara atrium dan ventrikel jantung terdapat katup atrioventikuler untuk
mencegah darah pada aorta dan arteri pulmonalis masuk lagi ke ventrikel saat diastole.
Cara Kerja Jantung
Jantung adalah mesin pompa tubuh. Ia adalah organ kedua yang selalu
diutamakan untuk diberi aliran darah pada kondisi shock, setelah otak. Jantung
sendiri memiliki cara kerja yang cukup unik. Cara kerja jantung tak hanya
bergantung pada inervasi dari sistem saraf pusat, organ jantung juga memiliki
inervasi sendiri. Namanya bioelektrisitas otot jantung. Otot jantung memang
dikaruniai sifat tersendiri yang mirip dengan sistem saraf.
Jantung juga memiliki mesin pacu sendiri, yaitu SA node dan AV node.
Kedua mesin pacu ini memiliki efek threeshold effeck. Di mana ketika satu
bekerja dan berkontraksi, maka akan memicu seluruh ruang jantung yang lain
untuk berkontraksi. Baca pula:
Sesungguhnya jantung memiliki apa yang dinamakan vasa privata dan vasa
publica. Berikut adalah penjelasan mengenai peredaran darah jantung :
a. Vasa Privata
Seperti namanya ‘privat’, jalur vasa (pembuluh darah) ini adalah jalur
untuk menutrisi organ jantung sendiri. Jadi untuk nutrisi tubuhnya, jantung
tidak mengambil darah dari sistem peredaran darah.
Vasa privata jantung dimulai dari arcus aorta yang memberi cabang arteri
coronaria dextra ke kanab dan arteri coronaria sinistra ke kiri. Arteri
coronaria dextra memiliki enam cabang sementara arteri coronaria sinistra
memiliki empat cabang.
anatomi permukaan jantung
Cabang arteri coronaria
dextra:
|
Cabang arteri coronaria
sinistra:
|
1. Coni arteriosa
2. SA node
3. AV node
4. Marginal dextra
5. Interventricular posterior
6. Transversus
|
1. SA node
2. AV node
3. Circumflex
4. Interventricular posterior
|
Selain kedua arteri utama tersebut, di sulcus atrioventricular jantung
juga terdapat sebuah sinus yang disebut sinus coronarius. Sinus coronarius
melingkari jantung secara transversal. Sinys coronarius juga merupakan muara
dari lima buah vena sebagai berikut:
• Vena cordis magna: berjalan di sulcus interventricular
anterior (sisi depan).
• Vena cordis media: berjalan di sulcus interventricular
posterior (sisi belakang).
• Vena cordis parva: berjalan di dinding dorsal sulcus
coronarius (sisi belakang berjalan arah transversal).
• Vena cordis posterior ventriculi sinistri: berjalan di
dinding dorsal (sisi belakang) ventrikel kiri.
• Vena cordis oblique marshalli: berjalan di dinding
dorsal (sisi belakang) atrium kiri.
Sementara itu ada pula dua buah vena lainnya yang bermuara di ruangan
jantung yang lain. Kedua buah vena tersebut adalah:
• Venae cordis anterior: terletak pada dinding depan
(ventral) ventrikel kanan dan bermuara di atrium kanan jantung.
• Venae cordis minimae thebesii: vena yang bermuara pada
seluruh ruang di jantung dengan melalui foramen venarum minimarum.
b. Vasa Publica
Setelah mengetahui tentang vasa privata, kini saatnya kita mempelajari
vasa publica. Publica berarti untuk umum. Vasa publica menjalankan fungsional
dari jantung. Ia meliputi delapan pembuluh darah besar yang bermuara pada
jantung. Delapan pembukuh darah itu adalah aorta, vena cava superior, vena cava
inferior, arteri pulmonalis, dan empat buah vena pulmonalis.
Vasa publica inilah yang berperan dalam sistem peredaran darah dalam
tubuh manusia. Jalur sistem peredaran darah dibagi menjadi dua, yaitu peredaran
pulmonik dan peredaran sistemik.
2.
Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah salah satu bagian dari sistem sirkulasi pada tubuh
untuk membawa darah dari jantung yang terikat dengan oksigen ke organ tubuh,
serta mengembalikan kembali darah yang telah dipakai dan terikat dengan karbon
dioksida ke jantung untuk diambil lagi oksigen di paru-paru.
a.
JENIS – JENIS PEMBULUH DARAH
1.
Arteri
Arteri adalah pembuluh darah yang meninggalkan
jantung. Fungsi dari arteri adalah mendistribusikan darah yang kaya oksigen ke
kapiler sehingga dapat memperdarahi organ-organ tubuh. Darah meninggalkan
jantung dari aorta menuju ke arteri. Pembuluh darah arteri memiliki dinding
yang kuat. Selain itu, dindingnya juga bersifat elastis, sehingga mampu menahan
tekanan yang kuat dari jantung, sehingga pembuluh darah arteri tidak mudah
robek.
Letak pembuluh arteri agak ke dalam tubuh bila
dibandingkan dengan jenis pembuluh darah vena. Hanya di beberapa bagian
tertentu yang letaknya agak ke tepi, seperti di leher, pergelangan tangan, dan
pelipis.
Pembuluh arteri ikut berdenyut mengikuti
denyutan jantung. Aliran darah yang berada di dalam arteri pun sangat cepat,
karena berasal langsung dari jantung. Terdapat perbedaan mendasar antara
pembuluh arteri dan vena, yaitu jika pembuluh darah vena memiliki banyak katup,
maka lain halnya dengan arteri. Pembuluh darah arteri hanya memiliki satu katup
di pangkal berbatasan dengan bilik kiri jantung, atau biasa disbeut dengan
valvula semilunar.
Seperti yang telah disebutkan di atas, terdapat
beberap amacam jenis pembuluh darah di dalam tubuh manusia. Pembuluh darah
dibagi ke dalam tiga bagian besar, yaitu :
Pembuluh darah arteri dibedakan lagi menjadi 3
bagian yang memiliki perbedaan pada letak dan ukurannya. Akan tetapi, fungsinya
tetap sama. Ke-3 arteri tersebut adalah :
a) Arteri Elastik
Arteri elastik merupakan
pembuluh darah arteri yang memiliki ukuran yang besar di tubuh. Contoh
arteri-arteri elastik seperti aorta (arteri yang berada di dekat jantung dan
menyambut darah langsug dari jantung) dan trunkus pulmonalis (pembuluh arteri
yang mengalirkan darah dari bilik kanan jantung), serta cabang-cabang utamanya
seperti aorta abdominalis, dan lain-lain
Arteri jenis ini memiliki
dinding yang tersusun dari jaringan ikat elastik yang banyak, sehingga ketika
arteri ini mampu menahan tekanan yang tinggi dari darah saat dipompa oleh
jantung. Sifat elastik yang dimiliki juga sangat membantu dalam melebarkan dan mengerutkan
diameter pembuluh di saat-saat tertentu.
b) Arteri Muskular
Sesuai dengan namanya, arteri jenis ini terletak
di dekat otot-otot tubuh ataupun dekat dengan organ-organ tubuh. Contohnya
adalah arteri radialis, arteri komunis, arteri brachialis, dan lain-lain.
Penyusun arteri ini adalah jaringan otot polos.
c) Arteriol
Arteri ini merupakan pipa
terakhir dari arteri yang menghubungkan langsung dengan kapiler-kapiler dalam
tubuh. Arteri jenis ini memiliki satu sampai dengan lima lapis jaringan otot polos.
2. Vena
Pembuluh vena merupakan pembuluh darah yang
bertugas membawa darah yang berasal dari kapiler menuju ke jantung. Pembuluh
vena memiliki dinding yang tipis bila dibandingkan dengan arteri, namun tetap
memiliki sifat elastis.
Vena yang paling besar yang terletak di dekat
jantung disebut dengan vena kafa. Vena kafa sendiri dibagi menjadi dua
berdasarkan letak dan fungsinya yang berbeda, yaitu :
a) Vena Kafa Superior, yaitu vena kafa yang membawa
darah ke jantung dari bagian tubuh atas
b) Vena Kafa Inferior, yang bertugas membawa darah
ke jantung dari bagian tubuh bawah.
Vena terletak di bagian tubuh agak ke tepi.
Pembuluh vena tidak memiliki aliran darah secepat arteri, karena vena tidak
membawa darah yang berasal langsung dari jantung. Karena tidak mempunyai
tekanan yang besar, maka pembuluh vena memiliki banyak katup yang berfungsi
mencegah agara aliran darah tidak kembali lagi ke kapiler.
Selain vena kafa, pembuluh vena juga terbagi
lagi menjadi :
a) Vena Pulmonalis
Vena pulmonalis merupakan
pembuluh vena yang bertugas untuk emmbawa darah segar yang telah terikat dengan
oksigen ke dalam jantung. Terdapat dua vena pulmonalis, yaitu vena pulmonalis
dextra yang membawa darah dari paru-paru kanan ke jantung, serta vena
pulmonalis sinistra yang membawa darah dari paru-paru kiri ke jantung.
b) Vena Cutanea
Cutanea berarti kulit. Sesuai dengan namanya,
vena jenis ini berada di bawah kulit, yang biasanya ditusuk saat seseorang
diambil darah untuk melakukan cek gula darah, kolesterol dan lain-lain.
c) Deep Vein
Vena ini terletak berdekatan
dengan arteri dan tidak tampak dengan mata telanjang jika dilihat dari luar.
d) Venula
Sama halnya seperti arteriol,
venula merupakan vena dengan ukuran terkecil dan bertanggung jawab terhadap
distribusi darah ke kapiler.
3. Kapiler
Pembuluh
kapiler merupakan kelanjutan dari pembuluh arteri yang bertugas untuk
mendistribusikan dan memberi makanan berupa darah yang kaya oksigen ke
organ-organ tubuh tempat kapiler tersebut berada. Setelah kapiler memberi darah
yang kaya oksigen tersebut, maka kapiler juga akan mengambil dan menyerap
sampah-sampah sisa metabolism seperti karbon dioksida sehingga dapat dialirkan
melalui vena kembali ke jantung.
Terdapat
beberapa jenis kapiler di dalam tubuh manusia, yaitu :
a) Vas Capillare Continuum
Jenis
kapiler ini adalah kapiler terbanyak yang ada dalam tubuh. Dinding kapiler ini
tersusun atas banyak jaringan endotel
b) Vas Capillare Fenestratum
Perbedaan dengan vas capillare continuum terletak pada adanya pori-pori
(fenestra) dalam kapiler jenis ini. Biasanya kapiler ini terletak di kelenjar
endokrin, usus halus, dan glomerulus ginjal.
c) Vas Capillare Sinusoideum
Biasanya kapiler ini terletak di hati, limpa, dan sumsum tulang. Membrane
basalis kapiler ini tidak terbentuk secara sempurna, dan mempunyai diameter
yang lebar serta terdapat celah di antara sel endotelnya.
C. FUNGSI PEMBULUH DARAH
Secara
umum, pembuluh darah ialah ibarat sebuah pipa panjang yang menyalurkan air ke
tempat yang akan dituju. Begitu juga dengan pembuluh darah yang bertugas untuk
mengalirkan darah k eorgan-organ di seluruh tubuh. Fungsi pembuluh darah juga
dapat dibedakan berdasarkan jenis-jenis dari pembuluh arteri dan vena, yaitu :
Arteri berfungsi untuk mengangkut atau mengalirkan
darah dari jantung ke seluruh tubuh, serta mengangkut oksigen ke organ-organ
tubuh
Arteriola berfungsi untuk mengangkut darah dari arteri
ke kapiler, dan juga sebagai regulator (pengaturan) utama aliran darah dan
tekanan darah.
Kapiler berfungsi untuk memasok darah dari arteriola
ke organ-organ tubuh, dan membuang sampah hasil metabolism organ tubuh
Venula berfungsi sebagai mengalirkan darah yang
kembali dari organ tubuh kembali ke jantung
Vena berfungsi untuk mengangkut darah ke jantung dari
venula serta mengangkut darah yang kaya akan karbon dioksida.
D. Perbedaan Arteri dan Vena
E. Struktur Pembuluh Darah
1.
Tunika Intima
Tunika
intima adalah lapisan paling dalam dari pembuluh darah yang terdiri dari
selapis sel endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh. Terdapat lapisan
subendotel yang berada dibawah lapisan endotel. Lapisan ini berperan dalam
kontraksi pembuluh darah.
2.
Tunika Media
Lapisan
ini berada di atas tunika intima dan merupakan lapisan tengah dari pembuluh
darah. Tunika media tersusun atas serat otot polos yang melingkar. Tunika media
dipisahkan oleh membrane lamina elastik interna yang mengandung serat elastik
dan berpori, sehingga zat-zat dapat masuk melalui pori tersebut. Sedangkan yang
membatasi tunika media dengan tunika adventitia adalah lamina elastik eksterna.
3.
Tunika Adventitia
Merupakan
lapisan terluar daripada pembuluh darah dan mengandung banyak jaringan ikat
kolagen terutama kolagen tipe 1 dan jaringan elastik.
4.
Anastomosis Arteriovenosa
Merupakan
penyambungan langsung antara arteri dengan vena. Anastomosis arteriovenosa
tersebar di seluruh tubuh dan biasanya terdapat di pembuluh-pembuluh kecil,
seperti di kuku, jari, dan telinga. Anastomosis ini dipersarafi oleh sistem
saraf otonom (simpatis dan parasimpatis). Anastomosis arteriovenosa juga
perperan dalam sistem pengaturan suhu (termoregulator).
5.
Vasa Vasorum
Vasa
Vasorum merupakan pembuluh darah kecil yang memberikan suplai metabolit untuk
sel-sel di tunika media dan tunika adventitia pembuluh darah besar, baik arteri
maupun vena.
Darah
Bagian-bagian darah :
a.
Plasma
Plasma darah adalah cairan yang berwarna
Kuning Jernih, pada plasma darah terkandung 90% air serta larutan
bermacam-macam zat sejumlah 7 sampai 10%. zat-zat yang terkandung dalam plasma
darah terdiri atas, sari makanan, hormon, enzim, mineral, antibodi serta
zat-zat sisa (contohnya karbon dioksida dan sisa pembongkaran protein). sisa
makanan tersebut di serap oleh usus halus. Mineralomineral ang berada di dalam
plasma darah terdapat dalam bentuk garam mineral. adapun fungsi garam-garam
mineral adalah untuk mengatur tekanan osmotik dan pH darah. Protein yang
terdapat dalam darah atau protein darah terdiri dari albumin, globulin dan
fibrinogen. adapun penjelasan sebagai berikut.
Albumin berperan untuk
pengaturan tekanan darah
Globunin atau biasanya dikenal dengan immunoglobulin untuk melawan bibit penyakit.
Fibrinogen adalah protein darah yang berfungsi membentuk benang-benang Fibrin. benang-benang ini berperan penting dalam proses pembekuan darah apa bila tubuh kita terluka.
Globunin atau biasanya dikenal dengan immunoglobulin untuk melawan bibit penyakit.
Fibrinogen adalah protein darah yang berfungsi membentuk benang-benang Fibrin. benang-benang ini berperan penting dalam proses pembekuan darah apa bila tubuh kita terluka.
Apabila larutan protein yang berada di dalam
plasma darah di endapkan dengan sentrifuge (alat pemutar), akan tertinggal
cairan berwarna kuning jernih yang disebut serum. Serum mengandung
antibodi yang dapat melawan zat/benda asing atau kuman yang masuk ke dalam
tubuh. Zat asing yang masuk ke dalam tubuh disebut antigen. Antibodi yang dapat
menggumpal kan antigen disebut presipitin, yang dapat menguraikan antigen
disebut lisin, dan yang dapat menawarkan racun di sebutan titoksin.
Dari penjelasan di atas dapat kita
ambil kesimpulan bahwa Plasma darah Berfungsi sebagai pengangkut sari-sari
makanan ke seluruh sel-sel tubuh dan mengangkut zat-zat sisa metabolisme ke
alat pengeluaran.
b.
Sel Darah Merah
Sel Darah merah
atau yang di kenal juga dengan eritrosit memiliki bentuk bulat pipih bagian
tengahnya cekung (bikonkaf) dan tidak berinti. eritrosit berwarna merah di
karenakan mengandung hemoglobin. Hemoglobin merupakan senyawa protein yang
mengandung zat besi. sel darah merah di bentuk di dalam sumsum merah tulang
pipih. selanjutnya, darah beredar keseluruh bagian tubuh melalui pembuluh
darah. Usia sel darah merah kurang lebih 120 hari. eritrosit atau sel darah
merah yang sudah tua akan di bongkar oleh hari dan limpa. di dalam hati,
hemoglobin di ubah menjadi zat warna empedu atau yang di kenal dengan
bilirubin, yang kemudian di tampung dalam kantong empedu. Bilirubin ini
berfungsi sebgai pemberi warna pada fases.Zat besi yang terdapat pada
hemoglobin kemudian dilepas dan digunakan untuk membentuk sel darah merah baru.
Fungsi utama dari sel darah merah adalah mengikat oksigen dan karbon dioksida.
Bagian sel darah merah yang sangat berperan dalam mengikat oksigen adalah
hemoglobin.
Proses pengikatan oksigen oleh hemoglobin di
dalam paru-paru dapat kita ilustrasikan sebagai berikut ini :
Hb
(Hemoglobin) + 02 (Oksigen) HbO2, (Oksihemoglobin)
CO2 lebih mudah larut saat berada di dalam air
dari pada O2, CO2 mudah berikatan dengan air dalam plasma darah membentuk asam
karbonat. asam karbonat kemudian membebaskan ion hidrogen yang menyebabkan pH
darah akan turun (asam). apabila CO2 hanya di angkut dengan cara ini, maka
metabolisme tubuh akan mengalami gangguan, agar tidak membahayakan tidak lebih
dair 5-10% CO2 yang di hasilkan jaringan mengalami pengangkutan dengan cara
ini. selebihnya, pengangkutan CO2 dilakukan oleh sel darah merah, sekitar 25%
CO2 berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah membentuk
karbminohemoglobin.
CO2 tidak bergabung dengan hemoglobin di tempat
yang sama pada oksigen. Sel darah merah dan jantung yang sampai ke sel-sel
tubuh akan membebaskan oksigen dan meningkatkan pengangkutan karbon dioksida
dari sisa-sisa oksidasi sel. Sel darah merah dari sel-sel tubuh yang sampai ke
paru-paru akan mengikat oksigen. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin ini akan
menaikkan pembebasan karbon dioksida. Dengan adanya dua mekanisme penting
tersebut, pengangkutan karbon dioksida dapat berlangsung dengan aman dan cepat.
Taukah sobat pada kondisi yang normal, jumlah sel
darah merah di dalam tubuh Manusia di perkirakan kurang lebih lima juta tiap
milimeter kubiknya (mm3) darah. lingkungan juga mempengaruhi jumlah sel darah
merah dalam tubuh sesorang. Makin tinggi suatu daerah maka kadar O2 di atmosfer
makin berkurang. Manusia yang hidup di dataran tinggi mengadakan adaptasi
dengan cara memperbanyak jumlah sel darah merah agar kebutuhan oksigen tubuh
tetap tercukupi.
c.
Sel Darah Putih
Sel darah putih atau yang di kenal
dengan nama leukosit, sel darah putih memiliki inti akan tetapi tidak memiliki
bentuk sel yang tetap dan tidak berwarna. leukosit dalam milimeter kubik darah
lebih kurang berjumblah 8.000. tempat pembentukan sel darah putih adalah pada
sumsum merah tulang pipih, limpa dan kelenjar getah bening. semua sel darah
putih memiliki masa hidup antara 6 hingga 8 hari.
Sel darah putih dapat di bedakan menjadi 5 bagian
yakni : Limfosit, Monosit, Neutrofil, Eosinofil dan Basofil.
Umumnya sel darah putih berukuran lebih besar
dari pada sel darah merah, bentuk amoeboid atau tidak beraturan, dan berinti
sel bulat atau cekung, jenis sel darah putih yang terbanyak di dalam tubuh
adalah Neutrofil, yakni sekitar 60%. Neutrofil berfungsi untuk menyerang dan
mematikan bakteri penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh, dengan cara
menyelubunginya dan melepaskan suatu zat yang mematikan bakteri.
Jumlah limfosit didalam sel darah putih sekitar
20-30%. Limfosit bertugas membentuk antibodi, yaitu sejenis protein yang
berfungsi memerangi kuman penyakit. Jumlah monosit di dalam darah putih sekitar
5 -10%. Seperti halnya neutrofil, monosit berfungsi menyerang dan mematikan
bakteri.
Jumlah eosinofil dalam darah putih sekitar 5%.
Eosinofil berfungsi menyerang bakteri, membuang sisa sel yang rusak, dan
mengatur pelepasan zat kimia pada saat menyerang bakteri.
Basofil di dalam darah putih berjumlah sekitar
1%. Basofil berfungsi mencegah penggumpalan di dalam pembuluh darah.
Taukah bahwa Sel darah putih memiliki sifat
fagosit, yakni mampu membunuh kuman penyakit dengan cara memakan kuman
tersebut. untuk menghancurkan kuman penyakit, sel darah putih dapat menembus
dinding pembuluh darah. Kemampuan itu disebut diapedesis. Peningkatan jumlah
sel darah putih yang tidak terkendali dapat mengakibatkan sel-sel darah putih
memakan sel darah merah atau bersifat abnormal. Hal ini terjadi pada penderita
kanker darah atau yang di kenal dengan penyakit leukemia.
d. Keping-Keping Darah
Keping-keping Darah atau yang lebih di kenal
dengan nama Trombosit ini memiliki bentuk yang tidak beraturan seperti pecahan
keramik, seta tidak berwarna dan juga tidak memiliki inti. Pada kondisi yang
normal jumlah keping darah dalam tubuh manusia sekitar 250.000 tiap milimeter
kubik darah. keping-keping darah ini berfungsi dalam proses pembekuan darah.
FUNGSI DARAH
1.
Sebagai
alat Pengangkut
Fungsi darah sebagai alat pengangkut
adalah mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh sel tubuh, mengedarkan hormon, serta
mengangkut sisa-sisa pembakaran dari sel-sel tubuh ke alat pengeluaran. Hormon
merupakan suatu zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar tak bersaluran atau
kelenjar buntu (endokrin). Sari makanan dan hormon diedarkan oleh plasma darah,
sedangkan oksigen diangkut oleh sel-sel darah merah.
2.
Sebagai
Alat Pertahanan Tubuh
bagian
darah yang berfungsi sebagai alat pertahanan tubuh adalah sel-sel darah putih
dan keping-keping darah yang sudah kita bahas dan uraikan di atas. sel-sel
darah putih berfungsi untuk membunuh kuman yang masuk ke tubuh, sedangakan
keping-keping darah berfungsi untuk menutup luka yang terjadadi pada tubuh.
3.
Sebagai
Pengatur Suhu Tubuh
Darah yang beredar keseluruh tubuh
mengangkut O2 untuk keperluan Oksidasi. melalui peristiwa oksidasi di hasilkan
energi lain dalam bentuk panas. Panas sebagai hasil oksidasi dalam tubuh,
terutama di gunakan untuk mempertahankan suhu tubuh manusia, yakni Kurang lebih
37°C. Pada saat suhu udara panas, darah serta pembuhluh darah di kulit akan
memindahkan panas ke udara di sekitarnya sehingga suhu tubuh tidak akan terus
meningkat.
No comments:
Post a Comment