Klasifikasi Crustacea Berdasarkan Ukuran Tubuhnya
Crustacea
dikelompokkan sebagai berikut
1)
Entomostraca
(udang tingkat rendah)
Hewan ini dikelompokkan menjadi empat ordo, yaitu:
Hewan ini dikelompokkan menjadi empat ordo, yaitu:
a) Branchiopoda
b) Ostracoda
c) Copecoda
d) Cirripedia
2)
Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini dikelompokkan dalam tiga ordo, yaitu:
Hewan ini dikelompokkan dalam tiga ordo, yaitu:
a) Isopoda
b) Stomatopoda
c) Decapoda
1) Entomostraca umumnya merupakan
penyusun zooplankton, melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
Adapun pembagian ordo yang termasuk Entomostraca antara lain
a)
Branchiopoda
Contoh: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.
Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara parthenogenesis.
Contoh: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.
Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara parthenogenesis.
b)
Ostracoda
Contoh: Cypris candida, Codona suburdana.
Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
Contoh: Cypris candida, Codona suburdana.
Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
c)
Copepoda
Contoh: Argulus indicus, Cyclops.
Hidup di air laut dan air tawar, dan EntomostracaEntomostraca (udang tingkat rendah) Kelompok merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas.
Contoh: Argulus indicus, Cyclops.
Hidup di air laut dan air tawar, dan EntomostracaEntomostraca (udang tingkat rendah) Kelompok merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas.
d)
Cirripedia
Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina.
Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain. Cirripedia ada yang bersifat parasit. Cara hidup Cirripedia beraneka ragam.
Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina.
Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain. Cirripedia ada yang bersifat parasit. Cara hidup Cirripedia beraneka ragam.
2) Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan
ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya
terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut
(abdomen). Malakostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda
dan Decapoda.
a. Isopoda
Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.
Contoh:
– Onicus asellus (kutu perahu)
– Limnoria lignorum
Keduanya adalah pengerek kayu.
Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.
Contoh:
– Onicus asellus (kutu perahu)
– Limnoria lignorum
Keduanya adalah pengerek kayu.
b. Stomatopoda
Contoh: Squilla empusa (udang belalang).
Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
Contoh: Squilla empusa (udang belalang).
Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
c. Decapoda
(si kaki sepuluh)
Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai
sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi
manusia.Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan.
2. Arachnida
Anggota
Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan
hewan ini bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan dan tumbuhan.
Arachnida bersifat karnivora sekaligus predator.
Ciri-ciri
Arachnida
a. Tubuh terbagi atas kepala-dada
(sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan jelas, kecuali Acarina.
b. Pada bagian kepala-dada tidak
terdapat antena, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal, mulut, kelisera
dan pedipalpu
c. Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada.
Alat
ekskresi dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal.
3) Alat pernafasan berupa trakea,
paru-paru buku atau insang buku.
4) Alat kelamin jantan dan betina
terpisah, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior abdomen, pembuahan internal
(di dalam).
5) Sistem saraf tangga tali dengan
ganglion dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan pasangan-pasangan ganglia.
6) Alat mulut dan alat pencernaan
makanan terutama disesuaikan untuk mengisap serta memiliki kelenjar racun.
7)
Habitat (tempat
hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.
a. Scorpionida
Contohnya:
– Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp)
– Ketonggeng (Buthus)
Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat pembela diri.
– Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp)
– Ketonggeng (Buthus)
Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat pembela diri.
b. Arachnoida
Contohnya
adalah segala macam laba-laba, antara lain :
- Laba-laba jaring kubah (terdapat
di Bostwana, Afrika Selatan)
- Laba-laba primitif Liphistius
(di rimba Asia Tenggara)
- Laba-laba penjerat (di Malaysia)
- Laba-laba pemburu (di Meksiko)
c.
Aracina
contohnya:
– Caplak kudis (Sacroptes scabiei)
– Caplak unggas (Dermanyssus)
– Caplak sapi (Boophilus annulatus)
– Tungau (Dermacentor sp.)
– Caplak kudis (Sacroptes scabiei)
– Caplak unggas (Dermanyssus)
– Caplak sapi (Boophilus annulatus)
– Tungau (Dermacentor sp.)
Ciri
khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku- buku
umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia. Arachnida bermanfaat untuk
pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini
juga banyak hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina
misalnya:
a.
Caplak
menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
b.
Psoroptes
equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
c.
Ododectes
cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing.
3.
Myriapoda
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda
dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu
pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini
banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang
banyak mengandung sampah, misal kebun dan di bawah batu-batuan.
Ciri-ciri
Myriapoda :
a. Tubuh bersegmen (beruas) tidak
mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
b. Pada setiap ruas perut terdapat
satu pasang atau 2 pasang kaki.
c. Pada kepala terdapat 2 kelopak
mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut.
d. Susunan saraf tangga tali.
Klasifikasi
(penggolongan Myriapoda)
Dalam penggolongannya Myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas, yakni:
Dalam penggolongannya Myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas, yakni:
1. Kelas Chilopoda
Contoh:
kelabang : Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans
Ciri-cirinya Chilopoda
a. Tubuh agak gepeng terdiri atas
kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas).
b. Tiap ruas memiliki satu pasang
kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya.
c. Pada segmen di belakang kepala
terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh
mangsanya.
d. Pada kepala terdapat sepasang
antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan
mulut.
e. Hewan ini memangsa hewan kecil
berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga
bersifat karnivora.
2. Kelas Diplopoda
Contoh:
kaki seribu (Julus nomerensis)
Tubuh
mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki
mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.Pada kepala terdapat sepasang
antena yang pendek, dua kelompok mata tunggal.Hidup di tempat yang lembab dan
gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.Respirasi dengan
trakea yang tidak bercabang. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
3. Insecta
Insecta
sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda
berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda
berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan
jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo.
Hal
ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk
maupun sifat dan kebiasaannya
Ciri-ciri Insecta, antara
lain:
a. Tubuh dapat dibedakan dengan
jelas antara kepala, dada dan perut. Kepala
dengan: Satu pasang
mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu pasang antena
sebagai alat peraba.
b. Alat mulut yang disesuaikan untuk
mengunyah, menghisap, menjilat dan menggigit.
Bagian
mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila),
dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium)
c. Dada (thorax) terdiri atas
tiga ruas yaitu prothorax,mesothorax dan metathorax. Pada segmen
terdapat sepasang kaki. Kaki
berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
1. kaki untuk menggali (anjing
tanah)
2. kaki untuk meloncat (belalang)
3. kaki untuk berenang (kumbang air)
4. kaki untuk pengumpul serbuk sari
5. kaki untuk berjalan (kumbang
tanah)
6. kaki untuk memegang (belalang
sembah)
Kelas
Insecta dibagi menjadi 2 subkelas, yaitu :
a. Subkelas Apterygota
b. Subkelas Pterygota.
Dasar
pembagian ini adalah ada tidaknya sayap. Subkelas Apterygota merupakan
serangga yang tidak bersayap, terdiri atas 4 ordo yaitu : Protura, Thysanura,
Diplura, dan
Collembola. Ordo-ordo
tersebut merupakan kelompok serangga yang tidak mengalami metamorfosis (Ametabola),
contohnya adalah kutu buku (Lepisma sp.)
1. Kelas Pterygota
Berdasarkan
tipe mulutnya, anggota Pterygota terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu :
a. Tipe mulut penjilat dijumpai pada
Ordo Diptera, misalnya lalat (Musca sp.).
c. Tipe mulut
penggigit-pengisap dijumpai pada Ordo Hymenoptera, misalnya lebah madu (Apis
mellifera).
d. Adapun tipe mulut
penggigit-pengunyah dijumpai pada Ordo Orthoptera, misalnya belalang (Valanga
sp.).
Berdasarkan
proses metamorfosisnya, Pterygota dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu
1. hemimetabola
2. holometabola
1.
Hemimetabola
Merupakan
kelompok serangga bersayap yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Kelompok ini disusun oleh 14 ordo, di antaranya adalah Orthoptera,
Hemiptera, dan Homoptera. Contoh jenisnya adallah belalang (Valanga
sp.), capung merah (Crocotermis sp.), walang sangit (Leptocoriza
sp.), dan tonggeret (Dundubia mannifera).
Metamorfosis
pada belalang (Valanga sp.)
Metamorfosis pada capung merah (Crocotermis
sp)
Metamorfosis
pada tonggeret (Dundubia mannifera)
2. Holometabola
Holometabola
merupakan kelompok serangga bersayap yang mengalami metamorfosis sempurna.
Kelompok ini d isusun oleh 9 ordo, seperti ordo Lepidoptera, Coleoptera,
Diptera, dan Hymeroptera. Contoh jenisnya adalah :
a. nyamuk
b. kupu-kupu jeruk (Papilio
memmon)
c. Katak
Gambar
untuk metamorfosis sempurna dari kelas holometabola
Metamorfosis
pada nyamuk
Metamorfosis pada
katak
Metamorfosis pada
kupu-kupu jeruk (Papilio memmon).
Metamorfosis pada
lalat rumah (Musca domestica).
Manfaat Artrhopoda
Beberapa
keuntungan Arthropoda bagi manusia adalah sebagai berikut.
1. Udang dan kepiting merupakan
makanan sumber protein yang sangat disenangi karena dagingnya yang enak. Udang
dan kepiting juga dapat dijadikan sebagai hiasan karena rangka luarnya yang
keras.
2. Untuk jenis kupu-kupu dan lebah
dapat membantu penyerbukan pada tanaman. Selain itu lebah juga dapat
menghasilkan madu yang dibutuhkan oleh manusia.
3. Ulat sutera menghasilkan
benang-benang halus yang dijalin membentuk kokon.
4. Beberapa jenis udang yang sangat
kecil seperti Dafnia, Copepoda, Estheria, dan Conchostraca, dengan
ukuran kurang dari 1 mm, merupakan plankton dan makanan bagi hewan-hewan yang
lebih besar.
5. Arthropoda dari kelompok
Collembola yang mendiami permukaan tanah menghasilkan pupuk. yaitu kotorannya
yang merupakan bahan humus.
Kerugian
Yang Ditimbulkan Oleh Arthropoda Bagi Kehidupan Manusia
1. Lalat, kecoa, dan semut sangat
suka mengerumuni makanan atau hidangan. Hewan-hewan ini juga sering membawa
bibit penyakit bagi manusia.
2. Penyakit seperti malaria. demam
berdarah, dan penyakit tidur disebarkan dari penderita ke calon inang oleh
hewan Arthropoda.
3. Belalang pemakan daun. Apabila
belalang berjumlah sangat banyak dapat merupakan hama bagi ladangladang
petani.
4. Beberapa jenis kumbang membuat
lubang pada kayu sebagai sarangnya, seperti bangunan rumah dari kayu.
5. Arthropoda kelompok Isopoda yang
tinggal di air laut atau air tawar menyerang kayu yang terendam air.Kayu
menjadi berlubang-lubang karena digerek sehingga menjadi rapuh.
6. Bermacam-macam kutu, seperti kutu
yang hidup di kepala manusia, kutu busuk, kutu pada anjing dan kucing adalah
pengisap darah
7. Kalajengking, lipan, lebah
penyengat, tawon, dan beberapa jenis labah-labah ditakuti karena dapat menyengat.
Sengatannya cukup berbahaya bahkan dapat menyebabkan kematian. Ketam atau
kepiting membuat lubang tanah sehingga dapat merusak pematang sawah
No comments:
Post a Comment