A. Usaha
Usaha adalah gaya yang bekerja pada suatu benda yang menyebabkan benda
berpindah sepanjang garis lurus dan searah dengan arah gaya.
Usaha dapat dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
W : Usaha (J)
F : Gaya yang diberikan (N)
Daya dapat dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
P = Daya (watt)
W = Usaha (J)
T = Waktu (s)
B. Pesawat Sederhana
Pesawat sederhana adalah alat yang digunakan untuk mempermudah
perkerjaan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, pesawat sederhana digunakan
dengan tujuan untuk :
a. Memperbesar gaya dan kemampuan
b. Mengubah arah yang dilakukan
c. Memperbesar kecepatan atau untuk melakukan perpindahan yang besar
b. Titik beban, yaitu tempat melekatnya
beban.
c. Titik kuasa, yaitu tempat diberikannya
gaya kuasa.
Jenis pesawat sederhana ada 4, yaitu : Pengungkit/Tuas, Katrol, Bidang
Miring, dan Roda berporos.
1.
Tuas atau Pengungkit
Pengungkit merupakan pesawat sederhana berupa batang keras yang dapat berotasi pada suatu titik tumpu.
Keterangan :
F = gaya kuasa (N)
W = Beban (J)
Lk = Lengan Kuasa (m)
Lb = Lengan Beban (m)
Prinsip kerja pengungkit adalah dengan gaya kecil beban yang besar dapat dipindahkan. Gaya dapat diperkecil dengan memperpendek lengan bebannya. Jika lengan bebannya pendek, maka lengan kuasanya akan semakin panjang. Semakin panjang lengan kuasa semakin kecil gaya yang dibutuhkan. Secara matematis dapat dirumuskan :
Keterangan :
F = Gaya (N)
W = Berat Beban (N)
Lk = Lengan Kuasa (m)
Lb = Lengan Beban (m)
Berdasarkan letak titik tumpu, lengan beban, dan lengan kuasa,
pengungkit dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
a.
Tuas/Pengungkit jenis Pertama
·
Titik tumpu berada diantara titik beban dan titik kuasa.
·
Contohnya : Gunting, jungkat-jungkit, tang, linggis, dan sebagainya.
b.
Tuas/Pengungkit jenis Kedua
·
Titik beban berada diantara titik tumpu dan titik kuasa.
·
Contohnya : gerobak dorong, pembuka tutup botol, pemecah kemiri, dan
sebagainya.
c.
Tuas/Pengungkit jenis Ketiga
·
Titik kuasa berada diantara titik tumpu dan titik beban.
· Contohnya : pinset, alat pancing, staples, dan sebagainya.
Ketika kita menggunakan pengungkit, sebenarnya kita sudah memiliki keuntungan mekanis. Keuntungan mekanis tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
2.
Katrol
Katrol merupakan pesawat sederhana berupa roda beralur yang dikelilingi
oleh tali. Katrol memiliki kesamaan dengan pengungkit, yaitu memiliki titik
beban, titik kuasa, dan titik tumpu. Meskipun sama prinsip kerja katrol berbeda
dengan pengungkit. prinsip kerja katrol yaitu mengubah arah kerja gaya sehingga
beban bisa terangkat dengan mudah. Secara umum katrol dapat dibedakan menjadi
3, yaitu :
a.
Katrol Tetap
·
Katrol yang posisinya selalu tetap saat digunakan.
· Hanya mengubah arah gaya kuasa.
Keterangan :
O = Titik Tumpu
B = Titik Kuasa
A = Titik Beban
F = Kuasa
W = Beban
OA = Lengan Beban
OB = Lengan Kuasa
Untuk mengangkat beban dengan berat (w), kita harus menarik tali dengan
gaya (F). dengan demikian maka ; w = F.
Keuntungan mekanis dari katrol tetap adalah :
b.
Katrol Bergerak
·
Katrol yang ikut bergerak atau berubah posisi saat digunakan.
· Keuntungan mekanis (KM) dengan menggunakan katrol bergerak adalah
karena ditopang oleh 2 tali.
Berdasarkan
gambar di atas, B berperan sebagai titik tumpu, O sebagai titik beban, dan A
sebagai titik kuasa. Dengan demikian, BO = lengan beban, dan BA lengan kuasa.
c.
Katrol Majemuk
·
Perpaduan antara katrol tetap dan katrol bergerak.
· Keuntungan mekanik tergantung pada jumlah katrol dan jumlah tali yang menanggung beban.
Contoh : Keuntungan mekanis : takal 4 tali mempunyai keuntungan mekanis 4.
3.
Bidang Miring
Bidang miring adalah suatu lintasan yang memiliki kemiringan tertentu dan membentuk sudut terhadap permukaan datarnya.
Rumus Bidang Miring :
Berdasarkan rumus diatas, kita bisa tau bahwa gaya berbanding lurus dengan tinggi bidang miring. Selain kita bisa mengetahui besar gaya dengan rumus bidang miring, kita juga bisa mengetahui keuntungan mekanis dari bidang miring.
Keuntungan mekanis adalah nilai yang menunjukkan berapa kali pesawat sederhana dapat melipatgandakan gaya. Rumus keuntungan mekanis dari bidang miring sebagai berikut :
Penerapan Bidang Miring
Prinsip bidang miring banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pembuatan jalan dipegunungan
yang meliuk-liuk, penggunaan papan miring saat ingin menaikkan atau menurunkan
beban, dsb. Selain itu, peralatan rumah tangga dan perkakas juga menerapkan
prinsip bidang miring seperti pisau, kapak, paku, ulir pada sekrup, ujung
obeng, dsb.
Manfaat prinsip bidang
miring
· Untuk meringankan beban
kerja manusia. Misalnya, pembuatan jalan yang berkelok-kelok di area
pegunungan. Hal ini bertujuan untuk meringankan beban yang dilalui kendaraan
yang sedang melaju.
No comments:
Post a Comment