Produk
hasil samping adalah produk yang dihasilkan selain produk utama.
- Bekatul (Serealia)
Salah satu hasil samping
penggilingan padi (serealia) adalah bekatul. Dalam proses penggilingan padi
menjadi beras giling, diperoleh hasil samping berupa sekam (15-20%), bekatul
(8- 12%), dan menir (±5%) merupakan bagian beras yang hancur.
·
Penyosohan
pertama, dari proses penggilingan butiran padi bagian pembungkus kulit
luar menghasilkan dedak yang biasanya diolah menjadi pakan ternak.
·
Penyosohan
kedua dari proses penggilingan butiran padi bagian dalam menghasilkan
bekatul (rice bran) yaitu bagian kecil endosperm berpati yang merupakan kulit
ari butiran padi dengan tekstur halus.
Kandungan
gizi bekatul sangatlah kaya dibandingkan dengan butiran beras
giling. Berikut ini, merupakan tabel komposisi kandungan gizi dari setiap
bagian padi pada kadar air 14%.
Manfaat Bekatul :
1. Dapat
melancarkan pencernaan,
2. Membantu
sirkulasi darah,
3. Berfungsi
sebagai antioksidan, dan
4. Dapat
mengobati berbagai penyakit seperti penyakit jantung (mengurangi kekurangan oksigen
di otot jantung), diabetes mellitus (kencing manis), darah tinggi, kolesterol,
pengapuran pembuluh darah, asma/bengek dan memperpaiki fungsi hati.
Secara
umum Bekatul memberikan efek nyata dalam peningkatan dan pemeliharaan kesehatan
tubuh, mempebaiki stamina dan juga sebagai terapi yang sangat aman dan
efektif untuk mengatasi berbagai penyakit.
2. Ampas Kedelai (Kacang-kacangan)
Kedelai biasanya dibuat
susu kedelai yang memiliki kandungan protein tinggi dan mengandung senyawa isoflavon
yang berguna untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Susu
kedelai dibuat dengan menggiling kacang kedelai sehingga menghasilkan cairan
putih yang merupakan susu kedelai.
Hasil samping dari penggilingan kacang kedelai menjadi susu berupa limbah kacang kedelai atau tepatnya dikatakan sebagai ampas kedelai.
Zat gizi yang terkandung di dalam Ampas Kedelai :
a.
Protein kasar,
b.
Lemak kasar,
c.
Serat kasar dan
d.
Asam amino lisin dan metionin serta
vitamin B
3. Kulit Singkong (Umbi)
Indonesia merupakan
negara penghasil singkong terbesar kedua di dunia. Bagian tanaman singkong yang
biasa dimanfaatkan sebagai bahan pangan yaitu umbi dan daun singkong.
Hasil samping dari tanaman singkong yaitu kulit singkong, bagian dalam yang berwarna putih-merah muda. Kulit singkong memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Persentasi jumlah limbah kulit singkong bagian dalam sebesar 8% - 15% dari berat total singkong, dan mengandung 74% nutrisi dan serat kasar 15%.
4. Daun Ubi Jalar (Umbi)
Ubi jalar atau biasa
disebut ketela rambat banyak tumbuh subur di daerah pedesaan. Hasil samping tanaman
kulit ubi dan daun ubi. Kulit umbi biasa dimakan adalah dengan cara mencuci
kulitnya dengan sangat bersih dan dimasak bersama kulitnya. Sedangkan untuk
daun ubi berkhasiat dan bisa dimakan,
Kulit umbi memiliki
kandungan protein maupun serat yang tinggi dan banyak mengandung air. Adapun,
daun ubi mengandung:
·
Karbohidrat,
·
Serat,
·
Protein,
·
Kalsium,
·
Zat besi.
·
Beta-karoten,
·
Lutein yang berguna bagi kesehatan mata,
·
Vitamin (vitamin E, vitamin C, dan vitamin B1, B2, dan B6 yang cukup
tinggi). Vitamin B6 pada daun ubi jalar bisa menjadi suplemen untuk menaikkan
trombosit sel darah merah.
·
Polifenol yang
dapat mencegah penyakit jantung dan menurunkan kadar gula darah pada penderita
diabetes, serta dapat mengobati diare, sakit perut, mual, dan demam.
Pengolahan
pangan daun ubi biasanya dibuat sebagai sayuran lalapan dengan sambal terasi, dimasak
plecing seperti plecing kangkung yang dimakan bersama sambal asam, atau sop
bening daun ubi dan ubi jalar.
A.
Teknik Pengolahan
Teknik dasar pengolahan bahan pangan dibedakan menjadi dua
yaitu, teknik pengolahan makanan panas basah (moist heat) dan
teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking).
No comments:
Post a Comment