Gaya
Gaya adalah tarikan atau
dorongan. Gaya dapat mengubah bentuk, arah, dan kecepatan benda.
Gaya dapat dibedakan
menjadi gaya sentuh dan gaya tak sentuh.
Gaya
sentuh contohnya adalah gaya
otot dan gaya gesek.
Gaya otot adalah
gaya yang ditimbulkan oleh koordinasi otot dengan rangka tubuh. Misalnya, seseorang hendak memanah
dengan menarik mata panah ke arah belakang (gambar 1.7 a).
Gaya gesek adalah
gaya yang diakibatkan oleh adanya dua buah benda yang saling bergesekan. Gaya
gesek selalu berlawanan arah dengan gaya yang diberikan pada benda.
Contohnya adalah
gaya gesekan antara meja dengan lantai. Meja yang didorong ke depan akan
bergerak ke depan, namun pada waktu yang bersamaan meja juga akan mengalami
gaya gesek yang arahnya berlawanan dengan arah gerak meja.
Gaya tak sentuh adalah
gaya yang tidak membutuhkan sentuhan langsung dengan benda yang dikenai. Contohnya seperti saat kita mendekatkan
ujung magnet batang dengan sebuah paku besi. Seketika paku besi akan tertarik
dan menempel pada magnet batang. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh gaya magnet yang ditimbulkan
magnet
batang. Selain gaya magnet, gaya
gravitasi pada orang yang sedang terjun payung juga merupakan contoh gaya
tak sentuh.
Hukum Newton
Bunyi Hukum I Newton :
“Jika resultan gaya yang
bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan
tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus
beraturan dengan kecepatan tetap.”
Contoh Hukum Newton 1
1.
Saat menaiki mobil yang bergerak
cepat kemudian di rem penumpang akan terdorong kedepan.
2.
Mobil berjalan keadaan pelan kemudian
mendadak menginjak gas maka penumpang akan tercondong ke belakang.
3.
Jika meletakkan misalnya koin pada
atas kain kemudian kain tersebut di Tarik secara cepat, maka koin tersebut akan
tetap.
Hukum
II Newton
Bunyi Hukum II Newton :
“Percepatan
dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya (resu’ltan gaya) yang
bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya.”
Hukum
III Newton
Bunyi Hukum III Newton
:
“Gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar
yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang
memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F
kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum
ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi dan
–F adalah reaksinya."
Hukum III Newton menyatakan bahwa ketika
benda pertama mengerjakan gaya (Faksi)
pada benda kedua, maka benda kedua akan memberikan gaya (Freaksi) yang sama besar ke benda pertama namun berlawanan arah Faksi = -Freaksi. Jadi gaya aksi rekasi selalu bekerja pada dua
benda yang berbeda dengan besar yang sama.
Contoh
:
Perhatikan
gambar 1.18!
Burung
mengepakkan sayap ke belakang untuk memberikan gaya aksi pada udara. Udara yang
masnya jauh lebih besar daripada burung, membrikan gaya reaksi yang nilainya
sama besar dengan gaya aksi namun berlawanan arah, mengakibatkan burung dapat
melaju kencang ke depan.
No comments:
Post a Comment