Wednesday, 6 November 2019

CIRI UMUM, KLASIFIKASI FILUM NEMATHELMINTHES

Nemathelminthes berasal dari bahasa Latin, nematos artinya benang dan nelminthes artinta cacing. Anggota-anggota Nemathelminthes mencakup berbagai cacing gilig: hewan dengan tubuh silinder memanjang, tidak beruas-ruas, dan sangat panjang. Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora.

Ciri Umum Nemathelminthes
a.         Memiliki Tubuh berbentuk bulat panjang seperti benang dengan ujung-ujung runcing, triploblastik, dan simetri bilateral. Triploblastik adalah hewan dari kingdom animalia yang mempunyai 3 lapisan tubuh.
b.        Cacing ini memiliki rongga semu, sehingga disebut sebagai hewan pseudoselomata.
c.         Nemathelminthes umumnya memiliki ukuran tubuh yang mikroskopis, namun ada pula yang mencapai panjang 1 meter.
d.        Sifat kelaminya dioceus/gonokoris. Untuk Nemathelminthes betina berukuran lebih besar  dan ujungnya membulat, sedangkan untuk jantan ukurannya lebih kecil dan kedua ujungnya meruncing.
e.         Tidak bersegmen.
f.         Kulitnya halus, licin, dan dilapisi kutikula yang berfungsi untuk melindungi diri dari enzim pencerna yang berasal dari inangnya. Kutikula ini akan semakin menguat apabila cacing ini hidup parasit pada usus inang daripada hidup bebas.
g.        Sistem pencernaan cacing ini telah lengkap, terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa jenis ada yang memiliki kait pada mulutnya.
h.        Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah seperti respirasi. Cairan pseudoselom yang akan mengalirkan makanan ke seluruh tubuh dan pernapasan akan berlangsung secara difusi melalui permukaan tubuh.
i.          Bersifat Kosmopolit di air laut, air tawar maupun sebagai parasit pada tubuh manusia.
j.          Sistem eksresi terdiri atas saluran lateral yang bermuara di bagian ventral.

Contoh Nemathelminthes
1.        Ascaris lumbricoides (Cacing Perut)
a.         Parasit pada manusia, penyakit yang ditimbulkan dinamakan ascariasis atau cacingan.
b.         Tubuh yang jantan melengkung dan ukuran lebih kecil.
c.         Berkembang biak secara seksual

Siklus hidupnya cacing perut ; telur berembrio keluar bersama feses manusia yang dapat bertahan beberapa minggu. Bila termakan bersama makanan / minuman akan menetas dalam usus menembus dinding usus melewati hati, arteri pulmonalis, jantung, paru-paru, trakhea dan tertelan ke sistem percenaan masuk ke usus halus dan tumbuh menjadi cacing dewasa.

2.        Ancylostoma duodenale / Necator americanus (Cacing Tambang)
a.         Ditemukan di pertambanagan daerah tropis
b.         Parasit pada manusia kerena menimbulkan penyakit (anycylostomiasis).

Siklus hidupnya cacing tambang ; cacing betina hidup di usus manusia menghasilkan telur, dan keluar bersama feces menjadi larva rabditiform, selama 1-2 hari berganti kulit menjadi larva filariform yang siap menginfeksi dan masuk menembus pori-pori kulit. Selanjutnya mengikuti aliran darah menuju jantung, paru-paru, trakea, kerongkongan dan masuk ke lambung. Perkembangan menjadi dewasa di usus halus. Cacing ini dapat menyebabkan anemia 

3.        Enterobius vermicularis / Oxyuris vermicularis (Cacing Kremi)
a.         Parasit pada usus besar manusia (oxyurasis).
b.         Hidup di usus besar manusia.
c.         Biasanya menginfeksi anak-anak.

Siklus hidupnya cacing kremi ; secara autoinfeksi (menginfeksi diri sendiri), yaitu cacing betina bertelur disekitar anus yang menyebabkan rasa gatal. Pada saat di garuk akan menempel pada jari, sehingga pada saat makan akan terbawa ke usus halus dan menetas. Bila dewasa terjadi perkawinan di usus besar dan bertelur di sekitar anus.

4.        Filaria bancrofti / Wuchereria bancrofti (Cacing Gajah)
a.         Parasit pada manusia (filariasis / elephantiasis atau penyakit kaki gajah).

Siklus hidupnya Wuchereria bancrofti ; melalui  pembuluh limfe (kelenjar getah bening). Cacing betina menghasilkan larva (mikrofilarie) yang aktif masuk ke peredaran darah. Sebagai perantaranya adalah nyamuk jenis Culex festigens dan  Aedes polynesiensis. Pada saat nyamuk menghisap darah manusia, saat itu juga larva filaria masuk ke peredaran dan berkembang di pembuluh limfe. Bila populasinya banyak akan menyumbat cairan limfe.

5.        Loa-loa (Cacing Mata)
a.         Termasuk dalam kelas Nematoda.
b.         Cacing dewasa berbentuk seperti benang halus dn erwarna putih susu.
c.         Cacing betina dengan ukuran panjang tubuhnya mencapai 7cm.
d.        Cacing jantan dengan panjang tubuh mencapai 4cm.
e.         Mikrofilaria ; 250 sampai 300 mikron yang memiliki sarung / selubung.
f.          Cacing dewasa terdapat pada jaringan subkutsn manusia.
g.         Mikrofilaria beredar dalam darah pada siang hari (diurna) dan hidup dikapiler darah paru-paru pada malam hari. Dapat juga ditemukan di urin, dahak dan terkadang dalam cairan sumsum tulang belakang.
h.         Secara distribusi geografik banyak ditemukan di Afrika Barat dan Afrika Tengah.

Siklus hidup ;
a.         Mikrofilaria yang beredar dalam darah dihisap oleh lalat Chrysops.
b.         Setelah 10-12 hari didalam tubuh inang, mikrofilaria tumbuh menjadi larva infektif yang ditandai dengan pergantian kulit.
c.         Kemudian ditularkan kepada manusia lainnya.
d.        Cacing dewasa hidup dalam tubuh manusia dalam waktu 1-4 tahun, kemudian berkopulasi dan cacing dewasa betina mengeluarkan mikrofilaria. 

6.        Trichinela aceti (Cacing Otot) 
a.         Manusia terinfeksi karena memakan daging mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi, terutama Babi, Babi Hutan, dan Beruang.
b.         Cacing betina panjangnya kira-kira 5cm, sedangkan jantan 4cm.
c.         Bagian interior langsing seperti cambuk, panjangnya kira-kira 3/5dari panjang seluruh tubuh. Bagian posterior bentuknya lebih gemuk, pada cacing betina bentuknya membulat tumpul dan cacing jantaan melingkar dan terdapat suatu spikulum.
d.        Cacing dewasa hidup di kolon asendens dan sekum dengan bagian anteriornya masuk ke dalam mukosa usus.
e.         Seekor cacing betina siperkirakan menghasilkan telur setiap hari antara 3.000-10.000 butir. Telur berukuran mikron X 32 mikron, berbentuk seperti tempayan dengan semacam penonjolan yang jernih pada kedua kutub. Kulit telur bagian luar berwarna kekuning-kuningan dan dalamnya berwarna jernih.
f.          Larva lalu masuk ke usus kecil, menembus mukosa, dan menjadi dewasa dalam 6-8 hari

Siklus hidup ; Cacing betina dewasa melepaskan larva yang bisa bertahan hidup sampai 6 minggu. Larva yang baru lahir bermigrasi melalui aliran darah dan jaringan tubuh, tetapi akhirnya hanya bertahan di sel otot rangka lurik. Larva mengkista (
encyst) sepenuhnya dalam 1-2 bulan dan tetap hidup hingga beberapa tahun sebagai parasit intraselular. Jadi cacing tidak mempunyai siklus paru-paru. Larva yang mati akhirnya diserap kembali tubuh. Siklus ini terus berlanjut hanya jika larva mengkista dicerna oleh karnivora lain.

Gejala Trichuriasis ; infeksi ringan menyebabkan gejala klinis yang khas. Pada infeksi berat dan menahun menyebabkan disentri, prolapsus rekti, apendisitis, anemia berat, mual muntah. Disentri yang terjadi dapat menyerupai amoebiasis. Infeksi pada umumnya ringan sampai dengan sedikit / tanpa gejala.

No comments:

Post a Comment

GETARAN - IPA KELAS 8 SEMESTER GENAP

Apakah Bunyi itu? Bagaimana manusia dapat mendengar? Proses mendengar merupakan salah satu akibat yang ditimbulkan oleh adanya “Getaran” da...