Nemathelminthes berasal
dari bahasa Latin,
nematos artinya benang dan nelminthes artinta
cacing. Anggota-anggota
Nemathelminthes mencakup
berbagai cacing gilig: hewan dengan tubuh silinder memanjang, tidak
beruas-ruas, dan sangat panjang.
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora.
Siklus hidup ;
Siklus hidup ; Cacing betina dewasa melepaskan larva yang bisa bertahan hidup sampai 6 minggu. Larva yang baru lahir bermigrasi melalui aliran darah dan jaringan tubuh, tetapi akhirnya hanya bertahan di sel otot rangka lurik. Larva mengkista (encyst) sepenuhnya dalam 1-2 bulan dan tetap hidup hingga beberapa tahun sebagai parasit intraselular. Jadi cacing tidak mempunyai siklus paru-paru. Larva yang mati akhirnya diserap kembali tubuh. Siklus ini terus berlanjut hanya jika larva mengkista dicerna oleh karnivora lain.
Gejala Trichuriasis ; infeksi ringan menyebabkan gejala klinis yang khas. Pada infeksi berat dan menahun menyebabkan disentri, prolapsus rekti, apendisitis, anemia berat, mual muntah. Disentri yang terjadi dapat menyerupai amoebiasis. Infeksi pada umumnya ringan sampai dengan sedikit / tanpa gejala.
Ciri Umum Nemathelminthes
a.
Memiliki Tubuh berbentuk bulat panjang seperti benang
dengan ujung-ujung runcing, triploblastik, dan simetri
bilateral. Triploblastik adalah hewan dari kingdom animalia
yang mempunyai 3 lapisan tubuh.
b.
Cacing ini memiliki rongga semu, sehingga disebut sebagai
hewan pseudoselomata.
c.
Nemathelminthes umumnya memiliki ukuran tubuh yang
mikroskopis, namun ada pula yang mencapai panjang 1 meter.
d.
Sifat kelaminya dioceus/gonokoris. Untuk
Nemathelminthes betina berukuran lebih besar dan ujungnya membulat,
sedangkan untuk jantan ukurannya lebih kecil dan kedua ujungnya meruncing.
e.
Tidak bersegmen.
f.
Kulitnya halus, licin, dan dilapisi kutikula yang
berfungsi untuk melindungi diri dari enzim pencerna yang berasal dari
inangnya. Kutikula ini akan semakin menguat apabila cacing ini
hidup parasit pada usus inang daripada hidup bebas.
g.
Sistem pencernaan cacing ini telah lengkap, terdiri dari
mulut, faring, usus, dan anus. Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan
anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa jenis ada yang memiliki kait pada
mulutnya.
h.
Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah seperti
respirasi. Cairan pseudoselom yang akan mengalirkan makanan ke seluruh tubuh
dan pernapasan akan berlangsung secara difusi melalui
permukaan tubuh.
i.
Bersifat Kosmopolit di air laut, air
tawar maupun sebagai parasit pada tubuh manusia.
j.
Sistem eksresi terdiri atas saluran lateral yang bermuara
di bagian ventral.
Contoh Nemathelminthes
1.
Ascaris lumbricoides (Cacing
Perut)
a.
Parasit pada manusia, penyakit yang ditimbulkan
dinamakan ascariasis atau cacingan.
b.
Tubuh yang jantan melengkung dan ukuran lebih kecil.
c.
Berkembang biak secara seksual
Siklus hidupnya cacing perut ;
telur berembrio keluar bersama feses manusia yang dapat bertahan beberapa
minggu. Bila termakan bersama makanan / minuman akan menetas dalam usus
menembus dinding usus melewati hati, arteri pulmonalis, jantung, paru-paru,
trakhea dan tertelan ke sistem percenaan masuk ke usus halus dan tumbuh menjadi
cacing dewasa.
2.
Ancylostoma duodenale / Necator americanus (Cacing
Tambang)
a.
Ditemukan di pertambanagan daerah tropis
b.
Parasit pada manusia kerena menimbulkan penyakit
(anycylostomiasis).
Siklus hidupnya cacing tambang ;
cacing betina hidup di usus manusia menghasilkan telur, dan keluar bersama
feces menjadi larva rabditiform, selama 1-2 hari berganti kulit
menjadi larva filariform yang siap menginfeksi dan masuk
menembus pori-pori kulit. Selanjutnya mengikuti aliran darah menuju jantung,
paru-paru, trakea, kerongkongan dan masuk ke lambung. Perkembangan menjadi
dewasa di usus halus. Cacing ini dapat menyebabkan anemia
3.
Enterobius vermicularis / Oxyuris vermicularis (Cacing
Kremi)
a.
Parasit pada usus besar manusia (oxyurasis).
b.
Hidup di usus besar manusia.
c.
Biasanya menginfeksi anak-anak.
Siklus hidupnya cacing kremi ;
secara autoinfeksi (menginfeksi diri sendiri), yaitu cacing
betina bertelur disekitar anus yang menyebabkan rasa gatal. Pada saat di garuk
akan menempel pada jari, sehingga pada saat makan akan terbawa ke usus halus
dan menetas. Bila dewasa terjadi perkawinan di usus besar dan bertelur di
sekitar anus.
4.
Filaria bancrofti / Wuchereria
bancrofti (Cacing Gajah)
a.
Parasit pada manusia (filariasis / elephantiasis atau
penyakit kaki gajah).
Siklus hidupnya Wuchereria bancrofti ;
melalui pembuluh limfe (kelenjar getah bening). Cacing betina
menghasilkan larva (mikrofilarie) yang aktif masuk ke peredaran darah. Sebagai
perantaranya adalah nyamuk jenis Culex festigens dan Aedes
polynesiensis. Pada saat nyamuk menghisap darah manusia, saat itu juga
larva filaria masuk ke peredaran dan berkembang di pembuluh
limfe. Bila populasinya banyak akan menyumbat cairan limfe.
5.
Loa-loa (Cacing Mata)
a.
Termasuk dalam kelas Nematoda.
b.
Cacing dewasa berbentuk seperti benang halus dn erwarna
putih susu.
c.
Cacing betina dengan ukuran panjang tubuhnya mencapai
7cm.
d.
Cacing jantan dengan panjang tubuh mencapai 4cm.
e.
Mikrofilaria ; 250 sampai 300 mikron yang memiliki sarung
/ selubung.
f.
Cacing dewasa terdapat pada jaringan subkutsn manusia.
g.
Mikrofilaria beredar dalam darah pada siang hari (diurna)
dan hidup dikapiler darah paru-paru pada malam hari. Dapat juga ditemukan di
urin, dahak dan terkadang dalam cairan sumsum tulang belakang.
h.
Secara distribusi geografik banyak ditemukan di Afrika
Barat dan Afrika Tengah.
Siklus hidup ;
a.
Mikrofilaria
yang beredar dalam darah dihisap oleh lalat Chrysops.
b.
Setelah 10-12 hari didalam tubuh inang, mikrofilaria
tumbuh menjadi larva infektif yang ditandai dengan pergantian kulit.
c.
Kemudian ditularkan kepada manusia lainnya.
d.
Cacing dewasa hidup dalam tubuh manusia dalam waktu 1-4
tahun, kemudian berkopulasi dan cacing dewasa betina mengeluarkan
mikrofilaria.
6.
Trichinela aceti (Cacing
Otot)
a.
Manusia terinfeksi karena memakan daging mentah atau
setengah matang dari hewan yang terinfeksi, terutama Babi, Babi Hutan, dan
Beruang.
b.
Cacing betina panjangnya kira-kira 5cm, sedangkan jantan
4cm.
c.
Bagian interior langsing seperti cambuk, panjangnya
kira-kira 3/5dari panjang seluruh tubuh. Bagian posterior bentuknya lebih
gemuk, pada cacing betina bentuknya membulat tumpul dan cacing jantaan
melingkar dan terdapat suatu spikulum.
d.
Cacing dewasa hidup di kolon asendens dan sekum dengan
bagian anteriornya masuk ke dalam mukosa usus.
e.
Seekor cacing betina siperkirakan menghasilkan telur
setiap hari antara 3.000-10.000 butir. Telur berukuran mikron X 32 mikron,
berbentuk seperti tempayan dengan semacam penonjolan yang jernih pada kedua
kutub. Kulit telur bagian luar berwarna kekuning-kuningan dan dalamnya berwarna
jernih.
f.
Larva lalu masuk ke usus kecil, menembus mukosa, dan
menjadi dewasa dalam 6-8 hari
Siklus hidup ; Cacing betina dewasa melepaskan larva yang bisa bertahan hidup sampai 6 minggu. Larva yang baru lahir bermigrasi melalui aliran darah dan jaringan tubuh, tetapi akhirnya hanya bertahan di sel otot rangka lurik. Larva mengkista (encyst) sepenuhnya dalam 1-2 bulan dan tetap hidup hingga beberapa tahun sebagai parasit intraselular. Jadi cacing tidak mempunyai siklus paru-paru. Larva yang mati akhirnya diserap kembali tubuh. Siklus ini terus berlanjut hanya jika larva mengkista dicerna oleh karnivora lain.
Gejala Trichuriasis ; infeksi ringan menyebabkan gejala klinis yang khas. Pada infeksi berat dan menahun menyebabkan disentri, prolapsus rekti, apendisitis, anemia berat, mual muntah. Disentri yang terjadi dapat menyerupai amoebiasis. Infeksi pada umumnya ringan sampai dengan sedikit / tanpa gejala.
No comments:
Post a Comment