A.
DEFINISI, CIRI,
dan JENIS CERITA IMAJINASI
1.
Definisi Cerita
Imajinasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita adalah tuturan yang
membentangkan proses terjadinya suatu hal (peristiwa atau kejadian). Imajinasi
adalah daya piker untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan
gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau
pengalaman seseorang. Imajinasi memiliki arti hampir mirip dengan fantasi.
Fantaasi adalah gambar (bayangan) dalam angan-angan; khayalan; atau daya untuk
menciptakan sesuatu dalam angan-angan. Jadi, cerita imajinasi atau fantasi
adalah gambaran peristiwa sesuai urutan waktu berdasarkan daya piker dan daya
khayal yang dituangkan dalam bentuk cerita.
Cerita imajinasi tergolong teks narasi
jenis sugestif. Narasi sugestif adalah rangkaian peristiwa yang disajikan untuk
menimbulkan daya khayal pembaca. Bahasa yang digunakan pun terkesan konotatif
sehingga lebih menampakkan daya khayal para pembaca, misalnya dongeng, cerita
anak, cerita pendek, dan novel.
Cerita imajinatif adalah cerita fiksi
bergenre imajinatif (dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita
imajinatif peristiwa yang tidak mungkin menjadi mungkin terjadi. Tokoh dan
latar diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata.
Tema imajinasi adalah majik, supernatural, atau futuristic.
2.
Ciri Umum Cerita
Imajinasi sebagai Salah Satu Jenis Teks Narasi
a.
Cerita Imajinasi
Mengandung Keajaiban/Keanehan/Kemisteriusan
Cerita imajinasi mengungkapkan
aspek-aspek supernatural/kemisteriusan, kegaiban yang tidak ditemui di dunia
nyata. Cerita imajinasi berupa cerita fiksi bergenre imajinasi (dunia
imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita imajinasi peristiwa atau
keadaan tidak mungkin menjadi biasa atau mungkin.
b.
Cerita Imajinasi
Memiliki Ide Cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya khayal
penulis. Ide penulis tidak dibatasi oleh realitas atau kenyataan. Ide cerita
juga berupa irisan dunia nyata dan dunis khayal yang diciptakan pengarang. Ide
cerita bersifat sederhana, tetapi mampu menciptakan pesan yang menarik. Tema
cerita imajinasi adalah gaib, supernatural, atau futuristic. Contoh cerita
imajinasi adalah seekor singa bertempur dengan manusia untuk memperebutkan
seorang anak. Ide cerita tersebut terdapat dalam film “Jungle Books”.
c.
Cerita Imajinasi
Menggunakan Latar Lintas Ruang dan Waktu
Peristiwa yang dialami tokoh terjadi
pada dua latar yaitu latar yang ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang
tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Alur dan latar cerita imajinasi memiliki
kekhasan. Rangkaian peristiwa cerita imajinasi menggunakan berbagai latar yang
menerobos dimensi ruang dan waktu. Jalinan peristiwa pada cerita imajinasi
berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu.
d.
Tokoh dalam
Cerita Imajinasi Unik dan Memiliki Kesaktian
Tokoh dalam cerita imajinasi biasanya
unik dan tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh cerita memiliki kesaktian
tertentu. Tokoh mengalami peristiwa misterius yang tidak terjadi pada kehidupan
sehari-hari. Tokoh mengalami kejadian dalam berbagai ruang dan waktu.
e.
Cerita Imajinasi
Bersifat Fiksi
Cerita imajinasi bersifat fiksi (bukan
kejadian nyata). Cerita imajinasi dapat di ilhami oleh latar nyata atau objek
dalam kehidupan sehari-hari, tetapi diberi unsur khayalan. Imajinasi yang
digunakan penulis harus sesuai dengan observasi yang telah dilakukannya.
f.
Bahasa
Penggunaan sinonim dengan emosi yang
kuat dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang digunakan variatif,
ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan sehari-hari (bukan bahasa formal).
3.
Jenis Cerita
Imajinasi
a.
Berdasarkan Latar
Cerita
1)
Latar
Lintas Waktu Masa Lampau
Cerita imajinasi terjadi pada masa
lampau. Cerita imajinasi ini ditulis pada zaman kerajaan atau sebelum ada
pergerakan Nasional. Tokoh dan latar cerita menggunakan nama pada zaman dahulu.
Cerita imajinasi tersebut misalnya dongeng dan hikayat.
2)
Latar
Waktu Sezaman
Cerita imajinasi terjadi pada masa
sekarang. Cerita imajinasi tersebut ditulis pada zaman sekarang. Tokoh dan
latar cerita menggunakan nama dan latar pada zaman sekarang. Cerita imajinasi
tersebut, misalnya cerpen dan novel yang menggunakan alur atau waktu saat ini.
3)
Latar
Lintas Waktu Futuristik (Masa yang Akan Datang)
Cerita imajinasi terjadi pada masa yang
akan datang (futuristic). Cerita imajinasi tersebut ditulis pada zaman
sekarang, tetapi berisi imajinasi penulis tentang peristiwa yang akan datang. Tokoh
dan latar cerita menggunakan nama dan latar pada zaman yang akan datng. Cerita imajinasi
tersebut misalnya cerpen dan novel yang menggunakan alur atau waktu yang akan
datang.
b.
Berdasarkan Kesesuaian
dalam Kehidupan Nyata
1)
Cerita
Imajinasi Total
Cerita imajinasi total berisi imajinasi
pengarang terhadap objek/tertentu. Pada cerita kategori ini semua yang terdapat
pada semua cerita tidak terjadi dalam dunia nyata. Sebagai contoh, cerita
imajinasi The Little Dragon itu total
imajinasi penulis. Jadi, nama orang, nama objek, dan nama kota benar-benar rekaan
pengarang.
2)
Cerita
Imajinasi Irisan
Cerita imajinasi irisan adalah cerita
imajinasi yang mengungkapkan imajinasi, tetapi masih menggunakan nama-nama
dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang ada dalam dunia nyata, atau
peristiwa pernah terjadi pada dunia nyata.
B.
UNSUR-UNSUR
DALAM CERITA IMAJINASI
1.
Unsur Intrinsik
a.
Tema
Tema adalah makna yang dikandung oleh
sebuah cerita. Tema dapat bersinonim dengan ide utama dan tujuan utama. Jadi,
tema merupakan gagasan dasar umum, dasar cerita sebuah karya yang digunakan
pengarang untuk mengembangkan cerita.
b.
Latar
Latar atau setting disebut landas tumpu,
menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan social tempat
terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
1.
Latar
tempat, merupakan lokasi terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
2.
Latar
waktu, berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan dalam karya fiksi.
3.
Latar
social, berhubungan dengan perilaku kehidupan social masyarakat disuatu tempat
yang diceritakan dalam karya fiksi.
c.
Penokohan
Penokohan adalah pelukisan gambaran
jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.
d.
Sudut Pandang
Sudut pandang atau Point of View merupakan cara pandang yang digunakan pengarang
sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa
yang membentuk cerita.
1.
Sudut
pandang orang ketiga
2.
Sudut
pandang orang pertama
3.
Sudut
pandang campuran
e.
Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin
disampaikan dalam sebuah cerita.
f.
Alur
Alur atau plot adalah jalan cerita yang
mempunyai hubungan sebab-akibat. Jenis-jenis alur :
1.
Alur
Konvensional atau laur progresif (maju), yaitu peristiwa dalam cerita
dinarasikan secara kronologis atau urut dari awal sampai akhir.
2.
Alur
Nonkonvensional atau sorot balik, yaitu peristiwa dalam cerita dinarasikan
dengan menoleh ke belakang atau membayangkan masa lalu.
3.
Alur
campuran atau maju mundur, yaitu peristiwa dalam cerita meloncat-loncat antara
masa lalu dan masa kini.
Adapun alur cerita dalam drama melalui
tahapan-tahapan sebagai berikut :
1.
Perkenalan,
penulis memperkenalkan tokoh-tokoh dan latar cerita.
2.
Konflik,
ketika mulai timbul permasalahan antar tokoh
3.
Klimaks,
ketika masalah memuncak
4.
Antiklimaks,
ketika masalah mulai menurun karena sudah ada penyelesaian masalah
5.
Penyelesaian,
akhir cerita dapat berakhir bahagia, sedih, atau dibuat menggantung.
g.
Konflik
Konflik adalah sesuatu yang dramatik. Konflik
dibedakan menjdi dua, yaitu konflik internal atau psychological conflict atau konflik kejiwaan (konflik yang terjadi
dalam diri seorang tokoh) dan konflik eksternal atau social conflict atau konflik social (konflik yang terjadi antara
tokoh dengan sesuatu di luar dirinya).
2.
Unsur Ekstrinsik
a.
Bahasa
Bahasa merupakan sarana yang digunakan
dalam karya sastra.
b.
Latar Belakang
Pengarang
Latar belakang pengarang meliputi
pemahaman kita terhadap sejarah hidup pengarang dan juga sejarah hasil
karangan-karangan yang ditulis pengarang sebelumnya. Latar belakang pengarang
terdiri atas biografi pengarang, kondisi psikologis pengarang, dan aliran
sastra yang dianut pengarang.
c.
Nilai-Nilai yang
Terkandung dalam Cerita Imajinasi
Nilai-nilai tersebut meliputi :
1.
Nilai
Moral
2.
Nilai
Sosial
3.
Nilai
Budaya
4.
Nilai
Religi
5.
Nilai
Politik
No comments:
Post a Comment