Wednesday, 6 November 2019

DEFINISI, CIRI, dan JENIS CERITA IMAJINASI

A.      DEFINISI, CIRI, dan JENIS CERITA IMAJINASI
1.        Definisi Cerita Imajinasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita adalah tuturan yang membentangkan proses terjadinya suatu hal (peristiwa atau kejadian). Imajinasi adalah daya piker untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang. Imajinasi memiliki arti hampir mirip dengan fantasi. Fantaasi adalah gambar (bayangan) dalam angan-angan; khayalan; atau daya untuk menciptakan sesuatu dalam angan-angan. Jadi, cerita imajinasi atau fantasi adalah gambaran peristiwa sesuai urutan waktu berdasarkan daya piker dan daya khayal yang dituangkan dalam bentuk cerita.

Cerita imajinasi tergolong teks narasi jenis sugestif. Narasi sugestif adalah rangkaian peristiwa yang disajikan untuk menimbulkan daya khayal pembaca. Bahasa yang digunakan pun terkesan konotatif sehingga lebih menampakkan daya khayal para pembaca, misalnya dongeng, cerita anak, cerita pendek, dan novel.

Cerita imajinatif adalah cerita fiksi bergenre imajinatif (dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita imajinatif peristiwa yang tidak mungkin menjadi mungkin terjadi. Tokoh dan latar diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata. Tema imajinasi adalah majik, supernatural, atau futuristic.

2.        Ciri Umum Cerita Imajinasi sebagai Salah Satu Jenis Teks Narasi
a.      Cerita Imajinasi Mengandung Keajaiban/Keanehan/Kemisteriusan
Cerita imajinasi mengungkapkan aspek-aspek supernatural/kemisteriusan, kegaiban yang tidak ditemui di dunia nyata. Cerita imajinasi berupa cerita fiksi bergenre imajinasi (dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita imajinasi peristiwa atau keadaan tidak mungkin menjadi biasa atau mungkin.

b.      Cerita Imajinasi Memiliki Ide Cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya khayal penulis. Ide penulis tidak dibatasi oleh realitas atau kenyataan. Ide cerita juga berupa irisan dunia nyata dan dunis khayal yang diciptakan pengarang. Ide cerita bersifat sederhana, tetapi mampu menciptakan pesan yang menarik. Tema cerita imajinasi adalah gaib, supernatural, atau futuristic. Contoh cerita imajinasi adalah seekor singa bertempur dengan manusia untuk memperebutkan seorang anak. Ide cerita tersebut terdapat dalam film “Jungle Books”.

c.       Cerita Imajinasi Menggunakan Latar Lintas Ruang dan Waktu
Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Alur dan latar cerita imajinasi memiliki kekhasan. Rangkaian peristiwa cerita imajinasi menggunakan berbagai latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu. Jalinan peristiwa pada cerita imajinasi berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu.

d.      Tokoh dalam Cerita Imajinasi Unik dan Memiliki Kesaktian
Tokoh dalam cerita imajinasi biasanya unik dan tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh cerita memiliki kesaktian tertentu. Tokoh mengalami peristiwa misterius yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari. Tokoh mengalami kejadian dalam berbagai ruang dan waktu.

e.       Cerita Imajinasi Bersifat Fiksi
Cerita imajinasi bersifat fiksi (bukan kejadian nyata). Cerita imajinasi dapat di ilhami oleh latar nyata atau objek dalam kehidupan sehari-hari, tetapi diberi unsur khayalan. Imajinasi yang digunakan penulis harus sesuai dengan observasi yang telah dilakukannya.

f.       Bahasa
Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan sehari-hari (bukan bahasa formal).

3.        Jenis Cerita Imajinasi
a.      Berdasarkan Latar Cerita
1)      Latar Lintas Waktu Masa Lampau
Cerita imajinasi terjadi pada masa lampau. Cerita imajinasi ini ditulis pada zaman kerajaan atau sebelum ada pergerakan Nasional. Tokoh dan latar cerita menggunakan nama pada zaman dahulu. Cerita imajinasi tersebut misalnya dongeng dan hikayat.

2)      Latar Waktu Sezaman
Cerita imajinasi terjadi pada masa sekarang. Cerita imajinasi tersebut ditulis pada zaman sekarang. Tokoh dan latar cerita menggunakan nama dan latar pada zaman sekarang. Cerita imajinasi tersebut, misalnya cerpen dan novel yang menggunakan alur atau waktu saat ini.

3)      Latar Lintas Waktu Futuristik (Masa yang Akan Datang)
Cerita imajinasi terjadi pada masa yang akan datang (futuristic). Cerita imajinasi tersebut ditulis pada zaman sekarang, tetapi berisi imajinasi penulis tentang peristiwa yang akan datang. Tokoh dan latar cerita menggunakan nama dan latar pada zaman yang akan datng. Cerita imajinasi tersebut misalnya cerpen dan novel yang menggunakan alur atau waktu yang akan datang.

b.      Berdasarkan Kesesuaian dalam Kehidupan Nyata
1)      Cerita Imajinasi Total
Cerita imajinasi total berisi imajinasi pengarang terhadap objek/tertentu. Pada cerita kategori ini semua yang terdapat pada semua cerita tidak terjadi dalam dunia nyata. Sebagai contoh, cerita imajinasi The Little Dragon itu total imajinasi penulis. Jadi, nama orang, nama objek, dan nama kota benar-benar rekaan pengarang.

2)      Cerita Imajinasi Irisan
Cerita imajinasi irisan adalah cerita imajinasi yang mengungkapkan imajinasi, tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa pernah terjadi pada dunia nyata.

B.       UNSUR-UNSUR DALAM CERITA IMAJINASI
1.      Unsur Intrinsik
a.      Tema
Tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Tema dapat bersinonim dengan ide utama dan tujuan utama. Jadi, tema merupakan gagasan dasar umum, dasar cerita sebuah karya yang digunakan pengarang untuk mengembangkan cerita.

b.      Latar
Latar atau setting disebut landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan social tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
1.      Latar tempat, merupakan lokasi terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
2.      Latar waktu, berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam karya fiksi.
3.      Latar social, berhubungan dengan perilaku kehidupan social masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.

c.       Penokohan
Penokohan adalah pelukisan gambaran jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.

d.      Sudut Pandang
Sudut pandang atau Point of View merupakan cara pandang yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita.
1.      Sudut pandang orang ketiga
2.      Sudut pandang orang pertama
3.      Sudut pandang campuran

e.       Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah cerita.

f.       Alur
Alur atau plot adalah jalan cerita yang mempunyai hubungan sebab-akibat. Jenis-jenis alur :
1.      Alur Konvensional atau laur progresif (maju), yaitu peristiwa dalam cerita dinarasikan secara kronologis atau urut dari awal sampai akhir.
2.      Alur Nonkonvensional atau sorot balik, yaitu peristiwa dalam cerita dinarasikan dengan menoleh ke belakang atau membayangkan masa lalu.
3.      Alur campuran atau maju mundur, yaitu peristiwa dalam cerita meloncat-loncat antara masa lalu dan masa kini.

Adapun alur cerita dalam drama melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
1.      Perkenalan, penulis memperkenalkan tokoh-tokoh dan latar cerita.
2.      Konflik, ketika mulai timbul permasalahan antar tokoh
3.      Klimaks, ketika masalah memuncak
4.      Antiklimaks, ketika masalah mulai menurun karena sudah ada penyelesaian masalah
5.      Penyelesaian, akhir cerita dapat berakhir bahagia, sedih, atau dibuat menggantung.

g.      Konflik
Konflik adalah sesuatu yang dramatik. Konflik dibedakan menjdi dua, yaitu konflik internal atau psychological conflict atau konflik kejiwaan (konflik yang terjadi dalam diri seorang tokoh) dan konflik eksternal atau social conflict atau konflik social (konflik yang terjadi antara tokoh dengan sesuatu di luar dirinya).

2.      Unsur Ekstrinsik
a.      Bahasa
Bahasa merupakan sarana yang digunakan dalam karya sastra.

b.      Latar Belakang Pengarang
Latar belakang pengarang meliputi pemahaman kita terhadap sejarah hidup pengarang dan juga sejarah hasil karangan-karangan yang ditulis pengarang sebelumnya. Latar belakang pengarang terdiri atas biografi pengarang, kondisi psikologis pengarang, dan aliran sastra yang dianut pengarang.

c.       Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Cerita Imajinasi
Nilai-nilai tersebut meliputi :
1.      Nilai Moral
2.      Nilai Sosial
3.      Nilai Budaya
4.      Nilai Religi
5.      Nilai Politik




No comments:

Post a Comment

GETARAN - IPA KELAS 8 SEMESTER GENAP

Apakah Bunyi itu? Bagaimana manusia dapat mendengar? Proses mendengar merupakan salah satu akibat yang ditimbulkan oleh adanya “Getaran” da...