Prosedur
kompleks merupakan teks yang berisikan langkag-langkah atau tahap-tahap yang
harus ditempuh untuk mencapai sebuah tujuan. Jika tidak sesuai dengan proseddur
maka apa yang ingin kita tuju tidak akan tercapai.
Tujuan
prosedur kompleks untuk menunjukkan atau menjelaskan cara mengerjakan sesuatu
dengan langkah-langkah atau ahap-tahap yang urut secara sistematis.
1.
Struktur
Prosedur Kompleks
Struktur
prosedur kompleks terdiri atas Judul, Pendahuluan, Bahan/Alat, Tujuan, dan
Langkah-langkah.
a.
Judul
Judul
merupakan kepala karangan prosedur teks.
Contoh
: Cara Penggunaan Kartu ATM
b.
Pendahuluan
Pendahuluan
merupakan bagian prosedur kompleks yang bersifat umum.
Contoh
: kartu ATM adalah satu diantara fasilitas penting bagi nasabah sebuah bank.
Dengan kartu ATM, seorang nasabah bisa dengan mudah melakukan transaksi
penting.
c.
Bahan/Alat
Bahan/
Alat digunakan untuk prosedur kompleks yang berisi cara membuat sesuatu.
Contoh
: Cara Membuat Layang-layang
Bahan : bamboo, benang, lem, dan kertas
Alat : pisau dan gunting
d.
Tujuan
Merupakan
maksud yang ingin dicapai.
Contoh
: Berikut adalah hal yang harus Anda lakukan ketika mengikuti ujian. Dengan
memperhatikan langkah-langkah berikut, Anda dapat mengerjakan soal ujian dengan
baik dan benar.
e.
Langkah-langkah
Merupakan
susunan atau tatacara untuk mencapai tujuan.
Contoh
:
i.
Pertama,
kenali si petugas. Cobalah mengenali nama dan pengkat polisi ayng tercantum di
pakaian seragamnya. Mereka mempunyai kewajiban menunjukkan tanda pengenal. Nama
dan pangkat polisi menjadi penting apabila polisi bertindak diluar prosedur.
Jangan hentikan kendaraan Anda jika ada orang berpakaian preman mengaku sebagai
polisi lalu lintas (Polantas)!
ii.
Kedua
pahami kesalahan Anda! Tanyakanlah apa kesalahan Anda, pasal berapa yang
dilanggar, dan berapa dendanya. Sebagai pembimbing masyarakat, polisi harus
menjelaskan kesalahan pengendara agar kesalahan tersebut tidak berulang
kembali. Alasan pelanggaran dan besarnya denda harus berdasarkan hukum yang
berlaku.
2.
Struktur
Kebahasaan Prosedur Kompleks
a. Menggunkan kalimat imperative,
deklaratif, dan interogatif
1.
Kalimat
imperatif (kalimat perintah)
Merupakan
kalimat yang isinya memberikan perintah untuk melakukan sesuatu. Kalimat
imperatif bertujuan meminta atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu.
Ciri-ciri kalimat imperatif :
i.
Intonasi/nadanya
agak naik
ii.
Tanggapannya
dalam bentuk perbuatan
iii.
Diakhiri
dengan tanda seru (!)
Kalimat
imperatif bisa berupa perintah biasa, permintaan, ajakan, syarat, ejekan, atau
larangan.
Contoh
:
Ambilkan
buku itu!
Jangan
ambil buku itu!
Mari
kita mulai belajar kelompok kita hari ini!
2.
Kalimat
deklaratif (kalimat berita)
Merupakan
kalimat yang isinya memberikan suatu informasi. Kalimat deklaratif bertujuan
memberikan informasi tentang sesuatu. Ciri kalimat deklaratif :
a.
Intonasi
netral (nada berakhir turun)
b.
Tidak
ada tanggapan dari pembaca/pendengar
c.
Diakhiri
dengan tanda baca titik (.)
Contoh
: Dewasa ini, internet merupakan media paling revolusioner.
3.
Kalimat
interogatif (kalimat Tanya)
Merupakan
kalimat yang berisi pertanyaan. Kalimat interogatif bertujuan meminta informasi
tentang sesuatu. Kalimat interogatif dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.
Kalimat
interogatif total adalah kalimat interogatif yang jawabannya ya/tidak.
b.
Kalimat
interogatif parsial adalah kalimat interogatif yang jawabannya ditentukan oleh
kata Tanya.
b. Partisipan
Merupakan
semua individu yang berperan serta/mengikuti/ ikut andil dalam suatu kegiatan.
Partisipan yang terlibat dalam teks prosedur kompleks adalah manusia.
Partisipan bisa menggunakan pronominal (kata ganti) untuk pengacuan kata
berikutnya.
Contoh
:
1.
Pengendara
motor harus
mematuhi peraturan lalulintas di jalan raya
2.
Kita harus membayar denda ke bank
jika melakukan pelanggaran
3.
Polisi tidak berhak menyita kendaraan
dan STNK kecuali kendaraan itu diduga hasil tindak pidana
c. Menggunakan verbal material dan
verbal tingkah laku
1.
Verbal
Material
Adalah
verba yang mengacu pada tindakan fisik dalam suatu peristiwa atau kejadian.
Contoh
: Pengendara hendaknya mengecek tuduhan pelanggaran polisi
yang menilangnya.
2.
Verbal
Tingkah Laku
Adalah
verba yang mengacu pada sikap yang dinyatakan dengan ungkapan (bukan sikap
mental yang tidak tampak).
Contoh
: setiap pengemudi mempunyai dua alternative terhadap tuduhan pelanggaran yang
diajukan polantas, yaitu menerima atau menolak tuduhan
tersebut.
d. Menggunakan konjungsi temporal
Konjyngsi
temporal adalah konjungsi atau kata penghubung yang mengacu kepada urutan
waktu, misalnya : pertama, kedua, ketiga, selanjutnya, dan setelah
itu.
No comments:
Post a Comment