Tuesday, 22 October 2019

Prosedur Kompleks


Prosedur kompleks merupakan teks yang berisikan langkag-langkah atau tahap-tahap yang harus ditempuh untuk mencapai sebuah tujuan. Jika tidak sesuai dengan proseddur maka apa yang ingin kita tuju tidak akan tercapai.

Tujuan prosedur kompleks untuk menunjukkan atau menjelaskan cara mengerjakan sesuatu dengan langkah-langkah atau ahap-tahap yang urut secara sistematis.

1.        Struktur Prosedur Kompleks
Struktur prosedur kompleks terdiri atas Judul, Pendahuluan, Bahan/Alat, Tujuan, dan Langkah-langkah.
a.         Judul
Judul merupakan kepala karangan prosedur teks.
Contoh : Cara Penggunaan Kartu ATM

b.         Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bagian prosedur kompleks yang bersifat umum.
Contoh : kartu ATM adalah satu diantara fasilitas penting bagi nasabah sebuah bank. Dengan kartu ATM, seorang nasabah bisa dengan mudah melakukan transaksi penting.

c.         Bahan/Alat
Bahan/ Alat digunakan untuk prosedur kompleks yang berisi cara membuat sesuatu.
Contoh : Cara Membuat Layang-layang
                              Bahan : bamboo, benang, lem, dan kertas
                              Alat : pisau dan gunting

d.        Tujuan
Merupakan maksud yang ingin dicapai.
Contoh : Berikut adalah hal yang harus Anda lakukan ketika mengikuti ujian. Dengan memperhatikan langkah-langkah berikut, Anda dapat mengerjakan soal ujian dengan baik dan benar.

e.        Langkah-langkah
Merupakan susunan atau tatacara untuk mencapai tujuan.
Contoh :
i.           Pertama, kenali si petugas. Cobalah mengenali nama dan pengkat polisi ayng tercantum di pakaian seragamnya. Mereka mempunyai kewajiban menunjukkan tanda pengenal. Nama dan pangkat polisi menjadi penting apabila polisi bertindak diluar prosedur. Jangan hentikan kendaraan Anda jika ada orang berpakaian preman mengaku sebagai polisi lalu lintas (Polantas)!
ii.         Kedua pahami kesalahan Anda! Tanyakanlah apa kesalahan Anda, pasal berapa yang dilanggar, dan berapa dendanya. Sebagai pembimbing masyarakat, polisi harus menjelaskan kesalahan pengendara agar kesalahan tersebut tidak berulang kembali. Alasan pelanggaran dan besarnya denda harus berdasarkan hukum yang berlaku.

2.        Struktur Kebahasaan Prosedur Kompleks
a.    Menggunkan kalimat imperative, deklaratif, dan interogatif
1.         Kalimat imperatif (kalimat perintah)
Merupakan kalimat yang isinya memberikan perintah untuk melakukan sesuatu. Kalimat imperatif bertujuan meminta atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu. Ciri-ciri kalimat imperatif :
i.          Intonasi/nadanya agak naik
ii.        Tanggapannya dalam bentuk perbuatan
iii.      Diakhiri dengan tanda seru (!)
Kalimat imperatif bisa berupa perintah biasa, permintaan, ajakan, syarat, ejekan, atau larangan.
Contoh :
Ambilkan buku itu!
Jangan ambil buku itu!
Mari kita mulai belajar kelompok kita hari ini!

2.         Kalimat deklaratif (kalimat berita)
Merupakan kalimat yang isinya memberikan suatu informasi. Kalimat deklaratif bertujuan memberikan informasi tentang sesuatu. Ciri kalimat deklaratif :
a.         Intonasi netral (nada berakhir turun)
b.        Tidak ada tanggapan dari pembaca/pendengar
c.         Diakhiri dengan tanda baca titik (.)
Contoh : Dewasa ini, internet merupakan media paling revolusioner.

3.         Kalimat interogatif (kalimat Tanya)
Merupakan kalimat yang berisi pertanyaan. Kalimat interogatif bertujuan meminta informasi tentang sesuatu. Kalimat interogatif dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.         Kalimat interogatif total adalah kalimat interogatif yang jawabannya ya/tidak.
b.        Kalimat interogatif parsial adalah kalimat interogatif yang jawabannya ditentukan oleh kata Tanya.

b.      Partisipan
Merupakan semua individu yang berperan serta/mengikuti/ ikut andil dalam suatu kegiatan. Partisipan yang terlibat dalam teks prosedur kompleks adalah manusia. Partisipan bisa menggunakan pronominal (kata ganti) untuk pengacuan kata berikutnya.
Contoh :
1.         Pengendara motor harus mematuhi peraturan lalulintas di jalan raya
2.         Kita harus membayar denda ke bank jika melakukan pelanggaran
3.         Polisi tidak berhak menyita kendaraan dan STNK kecuali kendaraan itu diduga hasil tindak pidana

c.       Menggunakan verbal material dan verbal tingkah laku
1.    Verbal Material
Adalah verba yang mengacu pada tindakan fisik dalam suatu peristiwa atau kejadian.
Contoh : Pengendara hendaknya mengecek tuduhan pelanggaran polisi yang menilangnya.

2.    Verbal Tingkah Laku
Adalah verba yang mengacu pada sikap yang dinyatakan dengan ungkapan (bukan sikap mental yang tidak tampak).
Contoh : setiap pengemudi mempunyai dua alternative terhadap tuduhan pelanggaran yang diajukan polantas, yaitu menerima atau menolak tuduhan tersebut.

d.      Menggunakan konjungsi temporal
Konjyngsi temporal adalah konjungsi atau kata penghubung yang mengacu kepada urutan waktu, misalnya : pertama, kedua, ketiga, selanjutnya, dan setelah itu.



No comments:

Post a Comment

GETARAN - IPA KELAS 8 SEMESTER GENAP

Apakah Bunyi itu? Bagaimana manusia dapat mendengar? Proses mendengar merupakan salah satu akibat yang ditimbulkan oleh adanya “Getaran” da...