Faktor Penyebab ISPA Pada Anak dan Dewasa
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran
Pernafasan Akut, yakni infeksi yang menyerang saluran pernafasan mulai dari
bagian sinus, tenggorokan, saluran udara atau paru-paru yang umumnya terjadi
selama 14 hari. Penyakit ini biasanya terjadi pada musim pancaroba yang
mengakibatkan meningkatnya sirkulasi virus di udara. Bukan hanya orang dewasa,
anak-anakpun bisa terkena penyakit ini. Jika terjadi perubahan musim dari musim
panas ke musim dingin, biasanya anak-anak mengalami penurunan daya tahan tubuh
sehingga kondisi kesehatan mereka sangat rentan terhadap penyakit ini.
Gejala ISPA
Penyakit ISPA bisa ditandai melalui beberapa gejala
seperti batuk, sesak nafas, pilek, demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, suara
serak dan lemas. Gejala seperti ini walaupun terlihat tidak terlalu parah,
namun akan membahayakan jika telah berubah menjadi penyakit ISPA Pneumonia yang
paling tinggi dalam klasifikasinya. Menurut WHO, ISPA dapat membunuh kurang
lebih 2,6 juta anak-anak setiap tahunnya di seluruh dunia.
Klasifikasi Penyakit ISPA
Adapun klasifikasi penyakit ISPA itu sendiri antara
lain:
- Pneumonia atau radang paru yang ditandai dengan nafas yang cepat.
- Pneumonia Berat yang ditandai dengan tarikan dinding dada ke dalam.
- Bukan Pneumonia yang ditandai dengan batuk, pilek, demam, tanpa tarikan dinding dada ke dalam dan tanpa nafas yang cepat.
Penyebab ISPA bisa terjadi karena serangan
mikroorganisme virus, bakteri dan jamur. Dari tiga penyebab ISPA ini, viruslah
yang sering menimbulkan ISPA. Berikut beberapa mikroorganisme yang membuat ISPA
muncul:
1. Adenovirus
Adenovirus merupakan virus yang tidak memiliki
selubung dengan diameter 70 hingga 80 nanometer. Virus ini memiliki jenis lebih
dari lima puluh dan menyebabkan infeksi saluran pernafasan bagian atas, infeksi
kandung kemih dan ginjal, hingga infeksi selaput bola mata. Selain itu, pasien
memiliki daya tahan tubuh yang sedang hingga rendah, biasanya rentan terhadap
komplikasi adenovirus.
2. Rhinovirus
Rhinovirus merupakan virus yang memiliki RNA dan
merupakan bagian dari Picornaviridae famili. Virus ini memiliki jenis yang
banyak hingga 99 jenis dalam famili tersebut. Masalah pilek merupakan gangguan
yang juga bisa diakibatkan oleh Rhinovirus. Faktanya, 30% hingga 80% pada semua
kasus rhinovirus, virus inilah yang sering dan banyak ditemukan pada penderita
pilek. Namun pada anak-anak, pilek ini bisa berubah menjadi ISPA yang serius
jika sistem kekebalan tubuhnya lemah.
3. Coronavirus
Coronavirus merupakan virus yang bisa menyebabkan
penyakit ISPA. Virus ini ditemukan pada manusia pertama kali tahun 1960-an.
Bukan hanya manusia, hewan pun juga bisa terinfeksi oleh virus ini. Pada
manusia, siapapun bisa terserang virus ini. Namun, anak-anaklah yang paling
rentan terinfeksi. Penyebaran virus ini bisa terjadi melalui udara pada
penderita batuk dan bersin, serta melalui kontak langsung dengan menyentuh atau
berjabat tangan yang kemudian bisa terkontaminasi jika menyentuh mulut, hidung,
ataupun mata kita sendiri.
4. Pneumokokus
Pneumokokus merupakan bakteri yang sering mengancam
anak-anak. Ciri khas dari bakteri ini adalah kapsul polisakarida yang selalu
menyelubunginya. Bakteri ini datang dengan mudah melalui percikan air ludah.
Kalau sudah begini, bakteri bisa masuk ke paru-paru hingga menyebabkan radang
paru. Pada penelitian di Bandung, sebanyak 2000 anak yang mengalami radang paru
menunjukkan 65% diantaranya mengandung pneumokokus pada tenggorokannya. Bakteri
ini merupakan jenis bakteri yang sangat menular dan pengobatannya juga sulit.
Cara yang terbaik untuk mencegah bakteri ini adalah dengan memberikan vaksin
yang sangat efektif untuk mengurangi jumlah pembawa bakteri.
5. Streptokokus
Streptokokus adalah salah satu genus pada bakteri
nonmotil dan mengandung sel gram positif. Nama lain dari virus ini adalah Step
Throat. Bentuknya bulat, bisa berpasangan ataupun membentuk rantai. Sampai saat
ini, sudah sekitar 20 jenis bakteri Streptokokus yang ditemukan. Infeksi
Streptokokus bisa menyerang siapa termasuk anak-anak, orang dewasa hingga
lansia. Bakteri ini merupakan bakteri yang bisa menyebabkan ISPA karena bakteri
ini sering menimbulkan meningitis, pneumonia, erisipelas, radang tenggorokan,
radang paru-paru dan endokarditis.
6. Respiratory Syncytial Virus
Respiratory syncytial merupakan virus yang bisa
mengakibatkan seseorang terserang gejala bersin-bersin, batuk, hidung berair
hingga demam. Hal ini bisa terjadi karena virus ini menginfeksi paru-paru dan
saluran pernafasan. Virus ini bisa menginfeksi semua kalangan dari orang dewasa
hingga anak-anak. Namun, anak-anaklah yang paling rentan terhadap virus ini
sebab anak-anak merupakan masa untuk proses pembentukan kekebalan tubuh. Dengan
sifatnya yang menular, virus ini bisa saja membutuhkan perawatan yang lebih
serius sebab bisa mengakibatkan komplikasi seperti pneumonia dan bronkiolitis,
serta munculnya masalah pernafasan berat yang berujung pada kematian.
7. Virus Influenza
Virus Influenza merupakan virus yang sangat menular
terutama jika seseorang sedang mengalami batuk atau bersin. Virus ini juga
merupakan virus penyebab terjadinya influenza atau yang dikenal dengan penyakit
flu yang biasanya merupakan gejala dari penyakit ISPA. Dengan tiga tipe yang
dimiliki, virus ini mampu menyerang manusia hingga hewan sekalipun. Bahkan pada
alam, virus ini biasa ditemukan pada unggas liar.
Penyebab ISPA
Selain Virus
1. Debu dan ASAP
Selain karena serangan mikroorganisme, penyakit ISPA
juga bisa terjadi karena terkena debu dan asap. Debu atau asap yang halus dan
tidak terlihat, dapat masuk ke lapisan mukosa hingga terdorong menuju faring
karena tidak dapat disaring oleh rambut yang ada pada hidung.
Umumnya udara yang tercemar bisa menyebabkan pergerakan
silia hidung lambat, kaku, hingga dapat berhenti. Akibatnya, saluran pernafasan
teriritasi karena tidak dapat membersihkannya dari bahan yang tercemar. Saluran
pernafasan juga bisa mengalami penyempitan dan sel pembunuh bakteri bisa rusak
pada saluran pernafasan jika produksi lendir terus meningkat. Kalau hal ini
sudah terjadi, seseorang akan sulit bernafas hingga bakteri tidak bisa
dikeluarkan, benda asing tertarik masuk ke saluran pernafasan dan terjadilah
infeksi saluran pernafasan.
1. Perokok dan Koki
Hal ini tentu juga berlaku untuk perokok dan pemasak.
Perlu diketahui, penyebab lainnya yang bisa menyebabkan ISPA semakin meningkat
adalah kebiasaan merokok dan kebiasaan memasak, walaupun kebiasaan memasak ini
sendiri jarang terbukti. Hal ini terjadi karena asap yang timbul dari rokok
maupun dari dapur, bisa membuat silia dalam saluran pernafasan menjadi rusak
sedikit demi sedikit. Oleh karena itu, perlu kebiasaan baik yang terpola untuk
menanggulangi penyebab ISPA.
Cara Diagnosis
ISPA
Cara diagnosis penyakit ISPA yang paling umum adalah
dengan melakukan X-Ray atau dengan CT Scan untuk mengetahui kondisi paru paru
yang mengalami masalah. Selain itu gejala awalnya mungkin ahli atau dokter akan
menganalisis suara dan pemeriksaan sekitar hidung dan tengorokan.
Cara Mencegah
ISPA
Dengan mengetahui penyebab penyakit ISPA, sebaiknya
setiap orang harus waspada akan penyakit ini. Apalagi penyakit ini juga bisa
menular melalui hirupan atau percikan yang dikeluarkan oleh penderita ISPA.
Untuk itu, cara termudah untuk mengantisipasinya adalah dengan membiasakan diri
untuk menutup mulut dan hidung saat batuk dan pilek terjadi. Selain itu, cara
lain yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya ISPA antara lain:
- Mengkonsumsi makanan penuh gizi agar daya tahan tubuh menjadi kuat.
- Rajin membersihkan diri serta lingkungan yang ada disekitar kita.
- Mencuci tangan sesering mungkin apalagi jika berada di tempat umum.
- Menjaga hubungan untuk tidak terlalu dekat dengan penderita ISPA.
- Mengurangi intensitas merokok, karena bahaya merokok sudah sangat mengkhawatirkan.
- Menggunakan masker saat berkendara.
Pengobatan ISPA
Dokter mungkin akan memberikan antibiotik, jenis antibiotik yang akan diberikan tergantung dari jenis virus yang menjadi penyebab anda
terkena ISPA. Selain itu kemungkinan dokter juga akan melakukan prosedur medis
lainnya untuk mengurangi keluhan Penyakit ISPA seperti memberikan obat lain
yang dapat meringankan ISPA.
No comments:
Post a Comment