LINGKUNGAN
Apakah ada interaksi yang saling membutuhkan dari ke-3 gambar tersebut? Seorang Petani bunga begitu terampil merawat tanamannya. Indahnya bunga yang bermekaran karena ada bantuan dari cacing dan kupu-kupu. Cacing secara tidak langsung dapat menyuburkan tanah menjadi gembur melalui gerakan tubuhnya sehingga membuat jalan di tanah yang memudahkan unsur zat penyubur bekerja untuk tanah. Sedangkan kupu-kupu dengan penyerbukannya dapat mempercepat reproduksi antara benang sari dan putik. Intinya ke-3 gambar tersebut mempunyai interaksi saling membutuhkan.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.
Perhatikan gambar ekosistem air berikut!
Dapatkah kalian menjelaskan pengaruh komponen abiotik (air) terhadap komponen biotik (ikan) dalam ekosistem tersebut? Selanjutnya kita akan mempelajari komponen-komponen ekosistem (biotik dan abiotik).
Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen dalam ekosistem yang mengacu pada makhluk hidup atau organisme. Artinya semua makhluk hidup dalam ekosistem termasuk dalam komponen biotik, baik itu manusia, hewan, tumbuhan, hingga makhluk mikroskopik seperti bakteri atau decomposer. Berdasarkan cara mendapatkan makanannya, komponen biotik ini dibedakan menjadi tiga, yakni produsen (autotrof), konsumen (heterotrof), dan pengurai (dekomposer).
a. Produsen (Autotrof)
Pengertian produsen atau organisme autotrof adalah komponen biotik atau makhluk hidup yang mampu menghasilkan makanannya sendiri. Tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri lewat proses fotosintesis karena tumbuhan memiliki klorofil dan bisa mendapatkan karbondioksida, air, dan sinar matahari sebagai syarat melakukan fotosintesis.
b. Konsumen (Heterotrof)
Pengertian konsumen atau organisme heterotrof adalah komponen biotik atau makhluk hidup yang tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri dan bergantung pada organisme lain sebagai bahan makanan. Hewan termasuk sebagai konsumen atau organisme heterotrof ini. Terdapat 3 jenis-jenis konsumen berdasarkan dari sumber makanan yang dikonsumsi antara lain yaitu:
- Karnivora, yakni organisme yang sumber makanannya adalah daging organisme lain. Contoh karnivora misalnya singa, harimau, buaya, serigala, dan hiu.
- Herbivora, yakni organisme yang sumber makanannya adalah daun atau tumbuhan. Contoh herbivora misalnya sapi, kambing, kerbau, rusa, jerapah, dan zebra.
- Omnivora, yakni organisme yang sumber makanannya bisa berasal dari tumbuhan atau daging organisme lain. Adapun contoh omnivora misalnya beruang, monyet, ayam, tikus, dan babi.
c. Pengurai (Dekomposer)
Pengertian pengurai atau dekomposer adalah organisme yang bertugas untuk menguraikan sisa-sisa makhluk hidup lainnya yang telah mati untuk dijadikan mineral dan unsur hara tanah. Adanya dekomposer membuat keseimbangan ekosistem terjaga karena semua organisme kembali lagi ke asal bentuknya menjadi sumber daya alam. Contoh pengurai misalnya bakteri, jamur, cacing tanah, dan sebagainya.
1) Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen tidak hidup yang ada pada sebuah ekosistem. Adanya komponen abiotik sangat menentukan apa saja jenis makhluk hidup yang bisa tinggal dan bertahan di sebuah lingkungan ekosistem tertentu. Adapun yang termasuk komponen abiotik adalah sebagai berikut ini:
a) Cahaya Matahari
Cahaya matahari merupakan sinar yang sumbernya berasal dari Matahari. Tumbuh-tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis dan menghasilkan makanan.
b) Batu dan Tanah
Batu dan tanah merupakan komponen abiotik yang mempunyai peranan penting dalam persebaran organisme, hal itu karena batu dan tanah mempunyai struktur fisik, pH dan berbagai kandungan mineral yang ada di dalamnya.
c) Garam Mineral
Garam mineral merupakan unsur yang ada di dalam tanah dan lingkungannya yang diperlukan oleh makhluk hidup untuk melakukan pertumbuhan dan proses metabolisme tubuh.
d) Air (Dihidrogen monoksida)
Air merupakan senyawa yang sangat penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui hingga saat ini di muka Bumi. Air berfungsi sebagai pelindung dan penghantar di dalam tubuh makhluk hidup.
e) Angin
Angin merupakan aliran udara dalam jumlah besar yang diakibatkan oleh adanya rotasi bumi dan perbedaan tekanan udara yang ada di sekitarnya. Angin bisa membantu proses penguapan atau evaporasi bagi organisme dan mempengaruhi suhu lingkungan.
f) Suhu Udara
Suhu udara merupakan suatu besaran yang dapat menunjukkan derajat panas benda. Suhu sangat berpengaruh terhadap metabolisme di dalam tubuh makhluk hidup dan sebagian besar dari organisme tidak bisa bertahan hidup pada suhu tertentu.
g) Kelembaban
Kelembaban merupakan konsentrasi uap air di udara. Kelembaban bisa memberikan pengaruh terhadap iklim sehingga dapat berdampak pada pertumbuhan makhluk hidup, khususnya tumbuh-tumbuhan.
h) Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman merupakan tingkat keasaman atau kebasaan suatu benda yang diukur menggunakan skala pH antara 0 sampai 14. Nilai pH tanah yang bisa ditumbuhi oleh tanaman yaitu berkisar antara 5,8 – 7,2, dan ini dipengaruhi adanya curah hujan, aktivitas akar tanaman, pupuk dan penguraian mineral di dalam tanah.
INTERAKSI DALAM EKOSISTEM
Di alam ini tidak ada satupun organisme yang dapat hidup sendirian. Setiap organisme selalu membutuhkan organisme lain. Adanya saling membutuhkan antara organisme satu dengan organisme lainnya menimbulkan interaksi. Bentuk interaksi yang sangat erat antara dua jenis makhluk hidup sehingga membentuk hubungan yang sangat khas disebut simbiosis. Dalam kehidupan, terdapat tiga bentuk simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme.
1. Interaksi Antara Komponen Biotik dan Abiotik
Dalam suatu ekosistem, komponen abiotik berpengaruh atau menentukan jenis makhluk hidup yang sesuai dengan lingkungannya. Sebaliknya, komponen biotik pun berpengaruh pada komponen abiotik. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik). Kedua komponen tersebut berada dalam suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur.
Secara alami ekosistem dalam keadaan seimbang. Keseimbangan ini akan terganggu bila ada gangguan dari luar, seperti bencana alam atau campur tangan manusia. Komponen ekosistem tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling bergantung. Suatu komponen biotik yang ada di dalam ekosistem ditunjang oleh komponen biotik lainnya. Dalam ekosistem sering terjadi perubahan jumlah populasi tumbuhan, herbivora, dan karnivora (komponen biotik).
Alam akan mengatur ekosistem sedemikian rupa sehingga perbandingan antara jumlah produsen dan konsumen selalu seimbang. Keseimbangan alam (ekosistem) akan terpelihara bila komposisi komponen-komponenya (komponen biotik maupun komponen abiotik) dalam keadaan seimbang. Untuk menjaga keseimbangan pada ekosistem, maka terjadi peristiwa makan dan dimakan. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan populasi suatu organisme. Peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dalam suatu ekosistem akan membentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
Rantai makanan
Perhatikan gambar rantai makanan di bawah ini! Dapatkah kalian menjelaskan apa yang terjadi pada gambar tersebut?
Dalam suatu ekosistem terjadi peristiwa makan dan dimakan dalam suatu garis lurus yang disebut rantai makanan. Rantai makanan ini terjadi jika satu jenis produsen dimakan oleh satu jenis konsumen pertama, konsumen pertama dimakan oleh satu jenis konsumen kedua, dan seterusnya. Konsumen yang menjadi pemakan terakhir disebut konsumen puncak. Rantai makanan terjadi di berbagai ekosistem. Diantara rantai makanan tersebut terdapat pengurai. Karena pada akhirnya semua makhluk hidup akan mati dan diuraikan oleh pengurai.
Jaring-Jaring Makanan
Sebagian besar rantai makanan saling berhubungan dengan rantai makanan lainnya karena banyak jenis organisme yang merupakan mangsa bagi lebih dari satu predator (pemangsa). Rantai-rantai makanan itu saling terkait dan berhubungan membentuk suatu Jaring-jaring makanan. Sebagai contoh, pada suatu ekosistem sawah tidak hanya terdapat satu rantai makanan, tetapi beberapa rantai makanan yang saling berhubungan.
gambar sebuah jaring-jaring makanan Rantai makanan yang terdapat pada ekosistem sawah, diantaranya : |
- Padi - ulat - burung pipit - ular - burung elang
- Padi - belalang - katak - ular - burung elang
- Padi - tikus - ular - burung elang
2) Piramida Biomassa
3) Piramida Energi
Rantai makanan pada prinsipnya menunjukkan distribusi energi yang terdapat pada setiap tingkatan trofik. Piramida ini dinyatakan dalam satuan kalori. Pada ekosistem yang normal, total energi yang dikandung oleh produsen pasti lebih besar daipada energi yang dikandung oleh konsumen tingkat I, energi yang dikandung oleh konsumen tingkat I lebih besar daripada energi yang dikandung oleh konsumen tingkat II, demikian seterusnya.
Kelemahan piramida energi adalah tiap organisme ditetapkan hanya untuk satu tingkat trofik. Padahal, untuk beberapa organisme , tingkat trofil dapat bervariasi berdasarkan apa yang dimakannya.DAUR BIOGEOKIMIA
Daur Biogeokimia merupakan suatu proses peredaran atau perputaran (daur) yang dialamnya berlangsung penggunaan dan pelepasan unsur-unsur anorganik yang esensial bagi tubuh serta melibatkan peristiwa biologis, geologis, dan kimia. Daur itu meliputi interaksi antara tanah, atmosfer (udara), air laut, dan air tawar, serta makhluk hidup. Pendaurulangan unsur-unsur organik tersebut sangat penting bagi kelangsungan hidup semua organisme. Hal ini disebabkan sumber unsur-unsur sangat terbatas sehingga unsur-unsur anorganik menjadi habis terpakai jika digunakan secara terus-menerus. Unsur-unsur anorganik yang mengalami daur biogeokimia tersebut, ada yang mengikuti daur edafik (yang dalam daurnya, tidak pernah membentuk gas di udara) dan ada yang mengikuti daur atmosferik (yang dalam daurnya mengalami fase berbentuk gas di udara). Berikut ini akan diuraikan proses daur biogeokimia beberapa unsur-unsur anorganik penting, yaitu Karbon (C), Nitrogen (N), Belerang (S), dan Oksigen (O).
Daur Karbon
Daur karbon dimulai dengan fiksasi senyawa karbon dioksida dari udara oleh tumbuhan hijau atau organisme autotrof lainnya. Melalui proses fotosintesis, senyawa karbon dioksida itu akan diubah menjadi molekul-molekul karbohidrat (gula dan amilum). Senyawa karbohidrat juga dapat diubah menjadi berbagai senyawa organik lainnya, termasuk lemak dan protein yang diperlukan untuk menyusun tubuh tumbuhan. Lemak dan protein merupakan substansi pada dan cair yang tetap tinggal di dalam tubuh tumbuhan. Selain mengambil karbon dioksida dari udara untuk fotosintesis, tumbuhan juga melepaskan gas karbon dioksida ke udara melalui stomata dalam proses respirasi.
Daur Sulfur (S)
Di alam, belerang terkandung di dalam tanah dalam bentuk mineral tanah atau terdapat di udara dalam bentuk gas sulfur dioksida (SO2). Gas sulfur dioksida terutama berasal dari gunung berapi, pembakaran bahan bakar fosil berkadar belerang tinggi, peleburan bijih yang mengandung senyawa belerang, dan dari pemrosesan bubur kayu (pulp). Di udara, sulfur dioksida bereaksi dengan oksigen dan air membentuk asam sulfat yang jatuh ke tanah, sungai, serta lautan dalam bentuk ion-ion sulfat bersama air hujan. Selanjutnya, ion-ion sulfat yang ada di dalam tanah diserap oleh tumbuhan dan digunakan untuk menyintesis protein. Unsur belerang dalam tubuh tumbuhan akan berpindah ke tubuh hewan dan manusia melalui rantai makanan. Ketika hewan dan tumbuhan mati, bakteri-bakteri anaerob tanah mereduksi ion-ion sulfat dan melepaskna gas hidrogen sulfida (H2S) yang berbau seperti telur busuk serta sama beracunnya dengan sianida.